Ragamutama.com Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kediamannya, Rabu (2/7/2025).
Kabar tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza. Tak hanya Marwan Al-Sultan, serangan tersebut dikabarkan juga menewaskan istri, anak, dan saudara perempuannya.
Direktur Healthcare Workers Watch (HWW), Muath Alser mengatakan bahwa kematian Marwan Al-Sultan merupakan kerugian besar bagi Gaza.
“Pembunuhan dr. Marwan Al-Sultan oleh militer Israel merupakan kerugian besar bagi Gaza dan seluruh komunitas medis, dan akan berdampak buruk pada sistem perawatan kesehatan Gaza,” kata Alser.
Berikut profil Marwan Al-Sultan, direktur RS Indonesia di Gaza yang tewas karena serangan Israel.
Profil dan rekan jejak Marwan Al-Sultan
Marwan Al-Sultan adalah salah satu dokter senior yang ada di Gaza, Palestina, dan dikenal sebagai seorang kardiolog atau dokter spesialis jantung dengan karier yang panjang di bidang kedokteran.
Marwan Al-Sultan telah lama mengabdikan dirinya di Jalur Gaza. Sejak tahun 2016, ia dipercaya memimpin Rumah Sakit Indonesia, salah satu rumah sakit terbesar yang berlokasi di bagian utara Gaza.
Di tengah berbagai keterbatasan, seperti minimnya pasokan medis dan kerusakan infrastruktur akibat konflik yang tak kunjung usai, ia tetap setia melayani ribuan pasien.
Menurut laporan Al Jazeera, Marwan Al-Sultan tak hanya berperan sebagai direktur rumah sakit, tetapi juga menjadi salah satu sumber informasi utama mengenai kondisi warga Palestina di wilayah Gaza Utara.
Ia dikenal sebagai pribadi yang vokal dalam menyerukan perlindungan bagi tenaga medis di wilayah tersebut kepada komunitas internasional.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Barash, mengatakan bahwa Marwan adalah salah satu kader ilmuwan paling terkemuka.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Dr. Mohammed Abu Selmia mengatakan, Marwan adalah salah satu dari dua konsultan kardiolog di Gaza Utara.
Issam Nabhan, Kepala Departemen Keperawatan di RS Indonesia mengatakan bahwa Marwan Al-Sultan tidak pernah meninggalkan rumah sakit sejak perang dimulai.
“Ia mendesak kami untuk tetap tinggal dan memberikan bantuan kemanusiaan. Kami tidak tahu apa yang telah dia lakukan hingga pantas terbunuh,” ujar Nabhan, dilansir dari BBC.
Kematian Marwan Al-Sultan menambah daftar panjang di mana lebih dari 1.500 pekerja medis tewas di Gaza sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza
Mereka menyebut bahwa Marwan adalah simbol dedikasi, keteguhan, dan ketulusan pada masa-masa sulit.
Militer Israel diduga sengaja serang tenaga medis
Dilansir dari BBC, Kamis (3/7/2025), Kementerian Kesehatan Gaza menuduh militer Israel dengan sengaja menyerang tenaga medis dan relawan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataannya menyatakan penyesalan atas korban jiwa dari warga sipil yang tidak terlibat, dan mengeklaim telah berupaya meminimalkan dampak terhadap mereka sebisa mungkin.
IDF juga menuding Hamas telah melanggar hukum internasional dengan menggunakan fasilitas sipil untuk operasi teroris dan menjadikan warga sipil sebagai tameng manusia.
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh putri Marwan Al-Sultan, Lubna Al-Sultan, yang mengatakan bahwa rudal dari jet tempur F-16 secara langsung menghantam kamar ayahnya.
“Seluruh ruangan di rumah tetap utuh, kecuali kamar tempat ayah berada, yang dihantam langsung oleh rudal,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa ayahnya tidak terlibat dalam gerakan politik apa pun, melainkan hanya fokus merawat pasien sepanjang masa perang.