Seorang bocah bernama Rayyan Arkhan Dikha telah menjadi fenomena yang tak terduga, membawa lagu “Young Black and Rich” milik penyanyi asal Amerika Serikat, Melly Mike, merambah viral di seluruh dunia. Dari gelombang viralitas inilah, Melly Mike pun tergerak untuk tampil di Riau secara cuma-cuma, tanpa memungut bayaran sepeser pun, demi mengapresiasi kebudayaan setempat.
Rayyan Arkhan Dikha bukanlah sosok biasa. Ia adalah seorang penari cilik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo. Bocah berusia 11 tahun ini berasal dari Desa Pintu Lobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing. Siapa sangka, aksi tariannya yang energik di atas sampan tradisional Pacu Jalur mampu menarik perhatian dari berbagai penjuru dunia.
Saat momen tampil yang menjadi viral itu, Rayyan mengenakan setelan teluk belanga berwarna hitam, dilengkapi tanjak khas Melayu Riau dan kacamata hitam. Gerakannya di atas perahu dilakukan secara spontan, mengikuti irama dan semangat membara dari timnya yang kala itu tengah memimpin. Rayyan mengungkapkan kebanggaannya yang luar biasa karena tradisi Pacu Jalur yang ia cintai kini telah dikenal luas oleh masyarakat dunia.
Menjadi “Togak Luan” atau penari di bagian depan perahu Pacu Jalur adalah impian Rayyan sejak masa kanak-kanak. Sejak kecil, ia terbiasa berenang dan mengendarai sampan di Sungai Kuantan, dua syarat mutlak yang harus dikuasai untuk menjadi penari di ujung jalur. Keseimbangan tubuh dan kemampuan berenang yang mumpuni menjadi bekal penting dalam menjalankan perannya.
“Ayah sering ngajak ke Pacu Jalur, jadi saya tertarik,” tutur Rayyan. Darah seni dan kecintaan terhadap tradisi memang mengalir dalam keluarganya. Ayah Rayyan adalah mantan peserta Pacu Jalur dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo, sementara sang kakak juga pernah mengemban tugas sebagai Togak Luan. Rayyan sendiri telah dua tahun bergabung sebagai Togak Luan di tim yang sama dengan ayahnya. Kini, ia duduk di bangku kelas 5 SD, dengan cita-cita besar untuk menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Berkat aksi heroiknya, Rayyan Arkhan Dikha kini menyandang gelar Duta Pariwisata Riau. Nama Dikha mulai meroket setelah video tariannya yang lincah di atas perahu panjang tradisional Pacu Jalur tersebar luas di berbagai platform media sosial. Aksinya yang penuh energi, penghayatan mendalam, dan kaya makna budaya berhasil memukau banyak pasang mata. Gerakan tubuhnya yang meniru aura dan semangat para pendayung perahu inilah yang kemudian melahirkan tren “Aura Farming”, sebuah bentuk ekspresi kreatif dari generasi muda Kuansing.
Tak butuh waktu lama, Rayyan segera menjadi simbol budaya hidup di dunia digital. Gelombang viralitas mengantarkannya ke Kantor Gubernur Riau, bukan sekadar sebagai tamu kehormatan, melainkan sebagai pahlawan budaya di usia yang masih sangat belia. “Saya sudah jadi Anak Coki sejak umur 9 tahun. Belajar sendiri, gak ada yang ngajarin. Susahnya itu jaga keseimbangan sambil nari. Perahu kan goyang terus,” ujar Dikha dengan senyum malu-malu. Ia menambahkan, “Sering juga terjatuh ke sungai dari perahu, untung pandai berenang.” Perlu diketahui, “Anak Coki” adalah sebutan untuk penari yang berada di bagian depan perahu Pacu Jalur. Tugas mereka bukan hanya menari, tetapi juga menjadi ikon penyemangat, menggoyangkan tubuh sambil berdiri di atas perahu yang melaju cepat, sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketangkasan luar biasa untuk anak seusianya.
Popularitas Rayyan Arkhan Dikha dan fenomena “Aura Farming” inilah yang mendorong Melly Mike untuk berpartisipasi dalam Festival Pacu Jalur, yang rencananya akan diselenggarakan di Riau pada tanggal 20 hingga 24 Agustus 2025 mendatang. Dalam pernyataan resmi melalui akun Instagram-nya, Melly Mike menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada masyarakat Indonesia atas sambutan hangat yang diberikan, serta kesempatan untuk merasakan kekayaan budaya setempat. Ia juga menyatakan antusiasme besar untuk membawakan lagu “Young Black and Rich” secara langsung selama festival berlangsung.
“Saya sangat berterima kasih kepada kalian semua karena telah menyambut saya dan memberi saya kesempatan untuk merasakan budaya kalian. Saya tidak sabar untuk bertemu dengan kalian semua dan belajar sebanyak mungkin,” ungkap Melly Mike yang dikutip pada Jumat (11/7/2025). Melly Mike mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjadikan momen ini jauh lebih besar dari yang dapat dibayangkan siapa pun. Ia mengakhiri pesannya dengan salam khas, “Salam Kayuh!”
Festival Pacu Jalur, yang dikenal sebagai salah satu tradisi budaya terbesar di Riau, semakin semarak dengan kehadiran musisi internasional seperti Melly Mike. Kehadirannya diharapkan dapat mempererat hubungan budaya dan meningkatkan antusiasme, baik dari masyarakat lokal maupun pengunjung dari berbagai daerah. Sebagai informasi tambahan, lagu milik Melly Mike berjudul “Young Black and Rich” belakangan ini memang semakin naik daun usai menjadi latar musik video Pacu Jalur yang menampilkan tarian “Aura Farming” dari Rayyan Arkan Dikha (11), penari cilik dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo.
Dalam video berbahasa Inggris tersebut, Melly menyampaikan antusiasmenya untuk tampil di festival tradisional Riau. “Saya penyanyi dari Amerika Serikat dan akan berpergian ke Riau untuk festival Pacu Jalur pada tanggal 20 sampai 24 Agustus. Salam Kayuoh,” kata Melly. Dikutip dari Kompas.com, kepastian kehadiran Melly Mike juga telah dibenarkan oleh Ketua Umum Panitia Pacu Jalur 2025, Werry Ramadhana Putera. Ia menjelaskan bahwa inisiatif untuk tampil di Pacu Jalur datang langsung dari Melly Mike. “Alhamdulillah, beliau (Melly Mike) yang ingin tampil sendiri dan sudah mengontak panitia. Beliau merasa lagunya naik karena Pacu Jalur,” ujar Werry saat diwawancarai wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (10/7/2025).
Werry menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi selama berada di Riau akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak Melly Mike. Panitia hanya akan memfasilitasi kebutuhan teknis seperti panggung, sistem suara, dan lokasi tampil. “Kalau biaya ditanggung sendiri. Kita hanya bantu siapkan tempat, panggung, dan sound system agar penampilannya maksimal,” ucap Werry. Meskipun belum secara resmi masuk dalam susunan acara, panitia memastikan lagu “Young Black and Rich” akan diputar saat malam penutupan festival, bertepatan dengan seremoni pembagian hadiah. Werry juga menyebutkan bahwa informasi kehadiran Melly Mike telah disampaikan secara lisan kepada Gubernur Riau, Abdul Wahid. “Kita berharap, dengan kehadiran Melly Mike, penutupan Pacu Jalur jadi lebih semarak dan mendunia,” kata Werry.
Mengutip dari laman Famous Birthdays melalui Kompas.com, Melly Mike lahir di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, pada 6 Januari 1997. Namanya mulai dikenal di industri musik rap berkat sejumlah lagu populernya, seperti “Young Black & Rich”, “Ballon D’Or”, dan “Gods Time”. Akun TikTok miliknya, @melly_mike, kini telah memiliki lebih dari 616.000 pengikut. Di platform tersebut, ia sering membagikan cuplikan lagunya, video reaksi, serta komentarnya seputar budaya pop. Pada tahun 2024, Melly Mike merilis dua album perdana berjudul Young Black & Rich dan Ballon D’Or. Sementara itu, EP terbarunya, Selfish Nightmares, telah meluncur pada tahun 2025.
Salah satu video TikTok terpopulernya yang berisi humor tentang koreksi otomatis iPhone dari OMW menjadi On My Way, telah ditonton lebih dari 10 juta kali. Ia juga dikenal melalui video-video lain, termasuk ulasannya mengenai kisah persahabatan Will Smith dan Jada Pinkett Smith. Meskipun demikian, popularitas Melly Mike di Indonesia benar-benar melejit berkat viralnya lagu “Young Black & Rich” yang digunakan dalam tren “Aura Farming” di media sosial. Lagu tersebut tidak hanya memperkenalkan namanya kepada khalayak luas, khususnya di Riau, tetapi juga menjadi jembatan budaya yang unik. (Serambinews/ Tribun Jakarta/ bangkapos.com)
