Ray Dalio Mundur dari Danantara? Fakta Sebenarnya Terungkap!

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 29 Mei 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Rosan Roeslani, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), menegaskan bahwa keterlibatan Ray Dalio dalam badan pengelola investasi nasional tersebut masih berlanjut. “Minggu lalu saya bertemu langsung dengan timnya, termasuk Mark Dalio, putranya. Diskusi berjalan sangat konstruktif,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 28 Mei 2025.

Menepis isu yang beredar, Rosan secara tegas membantah kabar pembatalan peran Ray Dalio sebagai penasihat Danantara. “Saya baru saja bertemu timnya dan berpartisipasi dalam zoom meeting. Tidak benar kabar keluarnya beliau dari Danantara,” tegasnya.

Tentang Ray Dalio

Menurut data dari Forbes, Dalio adalah pendiri Bridgewater Associates, sebuah perusahaan dana lindung nilai terkemuka dengan aset kelolaan mencapai 112 miliar dolar Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan studi sarjananya pada tahun 1971, ia melanjutkan pendidikan tingginya di Harvard Business School.

Berdasarkan informasi dari situs web resmi Bridgewater, Dalio mendirikan Bridgewater pada tahun 1975, setelah sebelumnya berkecimpung di Wall Street. Di awal perjalanannya, ia fokus memberikan konsultasi kepada investor institusional dan mengelola eksposur di pasar komoditas dan berjangka.

Baca Juga :  IHSG Dibuka Menguat Jelang Prabowo Luncurkan Danantara

Ia juga rutin membagikan pandangan investasinya melalui komentar riset harian, dikenal sebagai Bridgewater Daily Observations, yang dikirimkan kepada klien melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas riset ini menarik perhatian dana institusional pertama Bridgewater, yang mengelola secara langsung dana sebesar 5 juta dolar dari Bank Dunia pada tahun 1985.

Daily Observations menjadi salah satu komentar pasar yang paling dicari oleh investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia. Dalio mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO pada tahun 2017 dan pensiun sebagai Co-CIO pada tahun 2022. Ia menuntaskan transisi yang mengalihkan kendali mayoritas ke dewan direksi dana lindung nilai. Melalui Yayasan Dalio Philanthropies, ia aktif mendukung keuangan mikro dan pendidikan publik. Pada tahun 2017, ia menerbitkan buku Principles: Life & Work yang berisi prinsip-prinsip kerjanya.

Baca Juga :  Saham Empat Bank BUMN Melemah, Outflow dan Trumponomics 2.0 ''Biang Keroknya''

Kilas Balik Ray Dalio ke Indonesia

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengundang Ray Dalio bersama sejumlah tokoh konglomerat Indonesia untuk berdiskusi tentang Danantara di Istana Merdeka pada Jumat, 7 Maret 2025. Dalam pertemuan tersebut, Rosan mengungkapkan bahwa Ray Dalio memberikan kontribusi signifikan berupa masukan untuk pengembangan Danantara. Dalio memberikan saran terkait bentuk kerja sama, inisiatif, dan sektor-sektor yang perlu menjadi fokus Danantara. “Beliau memberikan pandangan mengenai model kerja sama yang ideal, inisiatif strategis, serta sektor-sektor prioritas,” jelas Rosan.

Nama Dalio sempat menjadi perbincangan hangat. Bloomberg sempat melaporkan pengunduran diri Ray Dalio dari posisi penasihat Danantara dengan alasan pribadi. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh Rosan.

Hendrik Yaputra turut berkontribusi dalam tulisan ini

Pilihan Editor: Eks Tim Sukses Prabowo Ini Blakblakan soal Ray Dalio dan Nama Besar Lain Tak Jamin Danantara Menarik bagi Investor

Berita Terkait

Harga Emas Antam Tembus Rp1,9 Juta per Gram Hari Ini, 30 Mei 2025
Saham BUMI & Pemerintah Singapura Berebut Dividen Menggiurkan MTEL: Analisis Lengkap
Investor Asia Waspada: Bursa Tertekan Ketidakpastian Tarif Dagang Jumat Pagi
Harga Emas Anjlok Jumat Pagi: Bayang-bayang Tarif Trump dan Ketidakpastian Ekonomi
Sinarmas Land: Keluarga Widjaja Kuasai 97% Saham, Delisting dari Bursa Singapura
Lo Kheng Hong Raih Hampir Rp 50 Miliar Dividen dari Satu Saham Blue Chip
IHSG Akhiri Mei 2025 di Level 7.175: Analisis dan Prospeknya
TBS Energi Utama Tbk (TOBA) Catat EBITDA US$ 15,8 Juta pada Kuartal I-2025

Berita Terkait

Jumat, 30 Mei 2025 - 10:55 WIB

Harga Emas Antam Tembus Rp1,9 Juta per Gram Hari Ini, 30 Mei 2025

Jumat, 30 Mei 2025 - 09:47 WIB

Saham BUMI & Pemerintah Singapura Berebut Dividen Menggiurkan MTEL: Analisis Lengkap

Jumat, 30 Mei 2025 - 09:15 WIB

Investor Asia Waspada: Bursa Tertekan Ketidakpastian Tarif Dagang Jumat Pagi

Jumat, 30 Mei 2025 - 08:48 WIB

Harga Emas Anjlok Jumat Pagi: Bayang-bayang Tarif Trump dan Ketidakpastian Ekonomi

Jumat, 30 Mei 2025 - 08:27 WIB

Sinarmas Land: Keluarga Widjaja Kuasai 97% Saham, Delisting dari Bursa Singapura

Berita Terbaru

Family And Relationships

Rahasia Meraih Kebahagiaan: Sederhana, Terjangkau, dan Terencana

Jumat, 30 Mei 2025 - 12:24 WIB

sports

Indonesia vs Malaysia: Duel Sengit di Piala AFF U-23

Jumat, 30 Mei 2025 - 12:04 WIB