Tragedi Air India: Boeing 787-8 Jatuh di Ahmedabad, 240 Tewas, Satu-satunya Penyintas Ungkap Detik Mencekam
Ragamutama.com – Sebuah tragedi memilukan menimpa penerbangan Air India dengan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner pada Kamis, 12 Juni 2025. Pesawat yang semula dijadwalkan terbang dari Bandara Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, India, menuju Gatwick, London, Inggris, harus mengakhiri perjalanannya dengan sebuah bencana fatal.
Tak berselang lama setelah lepas landas, pesawat Air India 787-8 itu jatuh menukik, menyebabkan seluruh 240 orang di dalamnya meninggal dunia. Musibah ini seketika mengubah harapan perjalanan menjadi duka mendalam bagi banyak keluarga.
Rekaman CCTV dari Bandara Sardar Vallabhbhai Patel menjadi saksi bisu detik-detik mengerikan itu. Awalnya, proses lepas landas terlihat berjalan mulus tanpa hambatan berarti. Namun, setelah beberapa saat mengudara, pesawat Boeing 787-8 tersebut tampak kesulitan menanjak secara konstan. Alih-alih mendapatkan ketinggian, pesawat justru terlihat stagnan sebelum akhirnya semakin rendah dan jatuh tak terkendali.
Kecelakaan tragis ini semakin memilukan karena pesawat jatuh menimpa area padat penduduk. Air India 787-8 menghantam asrama perguruan tinggi kedokteran setempat, tepat pada jam makan siang, menambah potensi korban di darat meskipun tidak disebutkan dalam laporan ini.
Di tengah puing-puing tragedi penerbangan Air India ini, satu-satunya korban selamat adalah Ramesh Viswashkumar (40), seorang warga negara Inggris keturunan India. Dengan suara bergetar, Ramesh menuturkan kesaksiannya tentang kejadian yang tak akan pernah ia lupakan.
“Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh,” jelas Ramesh, seperti dikutip dari Reuters pada 13 Juni 2025. Beruntung, Ramesh duduk di kursi 11A yang strategis, dekat dengan pintu darurat. Kesigapan dan instingnya untuk melompat keluar melalui pintu darurat sesaat sebelum pesawat menghantam tanah menjadi kunci keselamatannya. “Semuanya terjadi begitu cepat,” kenangnya.
Setelah insiden mengerikan itu, Ramesh sempat tak sadarkan diri. Ketika ia terbangun, pemandangan yang menyambutnya adalah mayat-mayat bergelimpangan di sekelilingnya. “Ketika saya bangun, ada mayat-mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari. Ada serpihan pesawat di sekeliling saya,” tuturnya. Tak lama kemudian, seseorang menolongnya dan membawanya ke ambulans menuju rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Namun, kelegaan atas keselamatannya bercampur dengan kepedihan mendalam. Ramesh terbang bersama saudaranya, Ajay, yang duduk di baris berbeda di pesawat nahas tersebut. “Ia bepergian dengan saya dan saya tidak dapat menemukannya lagi. Tolong bantu saya menemukannya,” harap Ramesh, menyisakan pertanyaan dan harapan di tengah duka mendalam tragedi jatuhnya pesawat Air India ini.