Ragamutama.com – , Jakarta – Merencanakan liburan seringkali dimulai dengan pemesanan hotel dan tiket pesawat, namun proses ini bisa menjadi sumber stres tersendiri. Tanpa disadari, banyak wisatawan akhirnya membayar lebih mahal dari seharusnya karena terburu-buru dalam membuat keputusan.
Mark Baldwin, CEO Baldwin Digital, mengungkap enam strategi pemasaran yang umum digunakan untuk memengaruhi keputusan wisatawan. Lebih penting lagi, ia memberikan tips tentang bagaimana cara menghindari taktik-taktik tersebut.
Salah satu trik yang paling sering ditemukan di situs web hotel adalah menciptakan kesan kelangkaan palsu. Seringkali, Anda akan melihat tulisan seperti “Hanya tersisa 3 kamar dengan harga ini!” atau “12 orang sedang melihat hotel ini sekarang.” Pesan-pesan ini dirancang untuk membangkitkan rasa takut kehilangan kesempatan atau fear of missing out (FOMO). “Meskipun secara teknis informasi ini mungkin akurat, seringkali tujuannya adalah untuk menyesatkan,” jelas Mark, seperti yang dilansir oleh Express.co.uk, Senin, 28 April 2025.
Ia menjelaskan bahwa pesan-pesan tersebut bisa menjebak. Mungkin saja memang hanya ada dua kamar yang tersisa pada harga tertentu, tetapi banyak kamar lain dengan kualitas serupa yang masih tersedia. “Atau, mungkin saja 12 orang telah melihat daftar tersebut dalam 24 jam terakhir – bukan jumlah pengunjung yang ingin Anda bayangkan sedang berebut kamar yang sama.”
Untuk menghindari jebakan ini, cobalah mencari hotel yang sama di beberapa situs pemesanan yang berbeda. Anda mungkin menemukan tarif yang sama atau bahkan lebih murah tanpa adanya tekanan kelangkaan yang dibuat-buat.
Hitung Mundur
Situs pemesanan juga seringkali menampilkan hitungan mundur di samping penawaran atau promo khusus. Tujuannya adalah untuk membuat wisatawan merasa terdesak untuk segera melakukan pembayaran. Namun, menurut Matt, seringkali taktik ini tidak sepenuhnya jujur.
“Sebagian besar ‘penawaran terbatas’ ini sebenarnya tidak benar-benar terbatas,” ungkap Baldwin. “Mereka diprogram untuk mengatur ulang waktu atau menampilkan jangka waktu yang berbeda kepada pengguna yang berbeda pula.”
Cobalah mengambil tangkapan layar (screenshot) dari penawaran tersebut dan memeriksanya kembali dalam satu atau dua hari. Seringkali, Anda akan menemukan bahwa penawaran yang sama masih berlaku bahkan setelah beberapa hari. Alternatif lain adalah dengan menggunakan mode incognito saat mencari penawaran dan membandingkan harga untuk menghindari pelacakan cookie.
Harga Berubah-ubah
Cara ketiga yang digunakan situs web untuk meningkatkan keuntungan adalah melalui penerapan harga dinamis. Jika seorang wisatawan terus-menerus mencari destinasi yang sama, situs perjalanan seringkali akan menaikkan harga. Hal ini dikarenakan situs-situs tersebut menggunakan cookie untuk melacak minat seseorang dan menyesuaikan harga berdasarkan perilaku online.
Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan menggunakan mode incognito saat menjelajah (browsing) sehingga aktivitas Anda tidak terlacak. Lebih baik lagi, gunakan VPN (Virtual Private Network) untuk menyembunyikan lokasi Anda, karena harga dapat bervariasi tergantung dari tempat Anda memesan.
Perbandigan Harga
Situs perjalanan seringkali berusaha menarik perhatian dengan menunjukkan seberapa besar penghematan yang bisa Anda dapatkan dibandingkan dengan harga “normal”, tetapi informasi ini mungkin tidak selalu akurat. “Harga yang dicoret tersebut mungkin adalah harga tertinggi yang pernah dijual untuk kamar tersebut, mungkin selama musim liburan atau acara besar.”
Atau, mereka mungkin membandingkan kamar standar dengan kamar deluxe yang jelas-jelas berbeda. Untuk menghindari trik ini, pastikan Anda fokus pada harga sebenarnya dan bukan pada diskon yang diklaim atau harga yang dicoret.
Pilihan Editor: Mengenal Post-Holiday Blues, Stres Akibat Transisi Liburan ke Rutinitas Kerja