Putusan MK UU ITE: PKS Nilai Lindungi Kritik Publik dari Kriminalisasi

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 2 Mei 2025 - 12:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut positif dua keputusan Mahkamah Konstitusi terkait pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Teknologi Elektronik (UU ITE) mengenai kritik dan pencemaran nama baik. Juru bicara PKS, Muhammad Kholid, menyatakan putusan tersebut mencegah kriminalisasi kritik publik.

Putusan MK Nomor 115/PUU-XXII/2024 menegaskan bahwa kritik di dunia digital tidak dapat dijerat hukum hanya karena menimbulkan kehebohan di media sosial. Putusan ini mengklarifikasi bahwa istilah “kerusuhan” dalam UU ITE hanya berlaku untuk gangguan ketertiban di ruang fisik.

Kholid menyebut putusan Mahkamah Konstitusi ini sebagai langkah krusial dalam memperkuat kebebasan berpendapat. Ia menyamakan kritik publik dengan vitamin.

“Rasanya mungkin pahit, namun justru itulah yang menyehatkan demokrasi,” ujar Kholid dalam keterangannya, Jumat, 2 Mei 2025.

Baca Juga :  Prabowo Usulkan Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Harapan Baru Buruh?

Menurutnya, negara yang tangguh dibangun dari keberanian dan kejujuran dalam menanggapi kritik publik. Anggota Baleg DPR ini menekankan bahwa putusan MK ini menjaga nilai-nilai substansial demokrasi.

Selain itu, Kholid juga mengapresiasi putusan MK Nomor 105/PUU-XXII/2024 terkait UU ITE. Putusan ini memperjelas bahwa frasa “orang lain” dalam pasal pencemaran nama baik tidak mencakup pemerintah, kelompok masyarakat, dan korporasi.

Ia menjelaskan, dengan putusan ini, kritik terhadap lembaga negara tidak lagi dapat dipidana hanya karena dianggap mencederai reputasi. “Ini merupakan koreksi konstitusional yang bijaksana. Kita membutuhkan hukum yang melindungi, bukan mengintimidasi rakyat,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa kebebasan berekspresi merupakan landasan utama demokrasi. Ia khawatir jika mengkritik pemerintah dapat dipidanakan, hal ini akan menghambat kemajuan bangsa.

Di sisi lain, ia menekankan perlunya peningkatan literasi digital seiring dengan kedua putusan MK tersebut. Kholid menjelaskan hal ini bertujuan agar kebebasan berekspresi tidak disalahgunakan.

Baca Juga :  Hasto Bebas, Langsung Terbang ke Kongres PDIP Bali?

Menurutnya, kebebasan berpendapat harus diiringi kemampuan publik untuk menyampaikan pendapat secara faktual, etis, dan konstruktif. “Bukan sekadar melampiaskan emosi atau menyebarkan informasi yang salah,” imbuhnya.

Demokrasi digital yang sehat, katanya, harus dibangun secara kolaboratif antara pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan. Contohnya, melalui regulasi yang adil dari pemerintah dan warga negara yang cerdas informasi.

“UU ITE perlu segera disesuaikan dengan putusan MK agar masyarakat yang ingin menyampaikan kritik jujur dan berpartisipasi aktif tidak kehilangan harapan,” tutupnya.

Pilihan Editor: Alasan Musikus Bawa UU Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi

Berita Terkait

Hasto Peluk Megawati di Kongres PDIP, Momen yang Menyentuh!
Amnesti-Abolisi Rawan Disalahgunakan? ICW, TII, IM57+ Bersuara!
Amnesti Hasto: 3 Lembaga Anti Korupsiendus Tukar Guling Politik?
Hasto Bebas, Langsung Terbang ke Kongres PDIP Bali?
Amnesti Hasto Politis? Menkum Tak Menampik!
Tom Lembong Bebas: Kasus Impor Gula, Siapa Menyusul?
Hasto Kaget! Prabowo Beri Amnesti? Sempat Berpikir Terburuk
DJ Panda Kejutkan Netizen! Unggah Foto Erika Carlina dan Anak?

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 16:52 WIB

Hasto Peluk Megawati di Kongres PDIP, Momen yang Menyentuh!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Amnesti-Abolisi Rawan Disalahgunakan? ICW, TII, IM57+ Bersuara!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 14:24 WIB

Amnesti Hasto: 3 Lembaga Anti Korupsiendus Tukar Guling Politik?

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 12:53 WIB

Hasto Bebas, Langsung Terbang ke Kongres PDIP Bali?

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 09:03 WIB

Amnesti Hasto Politis? Menkum Tak Menampik!

Berita Terbaru

politics

Hasto Peluk Megawati di Kongres PDIP, Momen yang Menyentuh!

Sabtu, 2 Agu 2025 - 16:52 WIB