“`html
Ragamutama.com – Putri Kusuma Wardani (Putri KW), andalan bulu tangkis tunggal putri Indonesia, membeberkan kunci suksesnya dalam gelaran Sudirman Cup 2025. Meskipun Tim Merah Putih hanya mampu membawa pulang medali perunggu, penampilannya tetap memukau.
Awalnya, Putri KW diproyeksikan sebagai pemain tunggal kedua. Namun, kondisi kesehatan Gregoria Mariska Tunjung yang tiba-tiba menurun akibat vertigo, membuatnya batal tampil membela Indonesia di ajang bergengsi beregu campuran ini.
Situasi ini memaksa perubahan strategi. Atlet berusia 22 tahun tersebut naik menjadi tunggal putri pertama, sementara Ester Nurumi Tri Wardoyo mengisi posisi tunggal putri kedua.
Meskipun perubahan posisi terjadi secara mendadak, Putri KW mampu menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Ia kerap menyumbangkan poin krusial, meskipun Indonesia seringkali tertinggal di partai pembuka.
Satu-satunya kekalahan yang dialami Putri KW adalah saat berhadapan dengan An Se-young (Korea Selatan) di babak semifinal.
“Yang membuat saya merasa lebih percaya diri adalah, walaupun ada rasa tegang karena posisi bermain saya bukan sebagai pembuka, melainkan bisa kedua atau ketiga di mana posisi kami bisa unggul atau tertinggal,” ungkap Putri KW kepada awak media, termasuk RAGAMUTAMA.COM, di pelatnas Cipayung, Jakarta, pada hari Rabu (7/4/2025).
“Seperti yang terlihat, kami memang seringkali tertinggal lebih dulu. Jadi, sudah pasti ada ketegangan. Tapi, dari ketegangan itu, saya mencoba untuk bermain nothing to lose dan ingin menunjukkan kemampuan terbaik.”
Jadwal 16 Besar Taipei Open 2025 – Ubed Berpeluang Hadapi Jonatan Christie, 10 Wakil Indonesia Berjuang Raih Tiket Perempat Final
“Kalau saya semakin tegang, justru bisa kalah dan gagal meraih poin. Jadi, saya berusaha santai, meskipun tetap merasakan tegang. Saya diingatkan oleh pelatih untuk bermain lebih enjoy.”
Sebagai tunggal pertama, Putri KW mengakui sempat terlintas pikiran untuk menggantikan peran Gregoria yang absen.
“Sedikit ada pikiran seperti itu, apalagi melihat head to head di antara lawan di grup, kak Grego secara statistik lebih unggul. Terakhir, saya juga sempat dikalahkan oleh Line Hojmark Kjaersfeldt (Denmark),” tutur Putri KW.
“Oleh karena itu, saya berusaha untuk lebih rileks. Dengan tidak adanya kak Gregoria, saya yakin saya juga bisa. Saya yakin kalau bermain nothing to lose dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik, saya bisa menyumbang poin, terutama untuk sektor tunggal putri.”
Putri KW bahkan tak menghiraukan rekor buruknya yang tertinggal 0-8 saat akan menghadapi Pornpawee Chochuwong (Thailand) di babak perempat final.
“Tertinggal 0-8 dari Pornpawee, ternyata sudah sebanyak itu ya, saya sendiri kaget bisa kalah sampai delapan kali.”
“Saat saya diturunkan, saya sudah mempersiapkan diri antara melawan dia atau Ratchanok Intanon,” jelas Putri KW.
“Saat bertanding di gim pertama, skor sempat terpaut jauh dan saya unggul cukup signifikan, namun kemudian terkejar. Saat terkejar itu, saya sempat merasa tertekan. Tapi kemarin, rasanya tidak ada beban pikiran, meskipun tertinggal jauh secara head to head.”
“Mungkin semua orang berpikir saya akan kalah, tapi saya ingin membuktikan bahwa saya mampu dan layak untuk mengalahkannya.”
Putri KW mengaku sangat menikmati bermain dalam pertandingan beregu, meskipun tekanan yang dirasakan jauh lebih besar.
“Kalau turnamen individu memang sudah menjadi kewajiban. Tapi kalau beregu, tidak semua pemain bisa bermain di beregu. Saya sendiri justru sangat suka bermain di beregu, meskipun tekanannya jauh lebih tinggi,” kata Putri.
Bagaimana Kabar Anthony Ginting? Lama Tak Terlihat dengan Raket, Diperkirakan Absen Hingga 6 Bulan
“Senangnya itu karena ada banyak dukungan. Kalau turnamen individu, hanya orang-orang di GOR yang mengenal kami. Tapi kalau di tim, ada belasan orang yang mendukung kami, meskipun kami sedang tertinggal. Rasanya senang sekali ketika ada yang mendukung setiap kali kami mencetak poin.”
Meskipun demikian, Putri KW masih menyimpan penyesalan saat menghadapi An Se-young.
“Pasti ada (penyesalan). Rasa penasaran untuk mengalahkannya juga ada. Saya pernah bermain rubber game dan memenangkan gim pertama saat bertemu An Se-young. Saya sangat penasaran untuk bisa menang. Mungkin saya masih memiliki banyak kekurangan.”
“Menurut saya, An memiliki keunggulan dalam konsistensi permainan, cara berpikir, dan fighting spirit yang benar-benar sulit dikalahkan.”
“Bisa dibilang susah menghadapinya, tapi sebenarnya sama saja seperti pemain lain. Hanya saja, dia tidak mau kalah. Setiap poin dia perjuangkan sekeras mungkin. Sangat sulit untuk merebut poin darinya. Setiap poin, dia tidak mau mengalah.”
Dengan performanya saat ini, Putri KW merasa sudah mampu bersaing dengan para pemain top dunia.
“Alhamdulillah, saya merasa sudah cukup mampu mengimbangi. Namun, memang masih ada beberapa pemain yang belum bisa saya kalahkan. Saya ingin terus belajar, meskipun mengalami kekalahan. Tentu saja, akan ada waktunya saya bisa meraih kemenangan.”
“`