Putin Tawarkan Bantuan Nuklir, Indonesia Pertimbangkan?

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 20 Juni 2025 - 08:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Putin Tawarkan Kerjasama Nuklir dan Teknologi Tinggi untuk Indonesia, Perkuat Hubungan Bilateral dengan Prabowo

Jakarta, Ragamutama.com – Dalam sebuah pertemuan penting di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia, pada 19 Juni 2025, Presiden Vladimir Putin secara tegas menyatakan kesiapan negaranya untuk menjalin kerja sama strategis dengan Indonesia. Fokus utama dari tawaran ini adalah pengembangan program nuklir damai di dalam negeri Indonesia, yang disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan ini menandai langkah maju dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara.

Putin menekankan bahwa inisiatif kerja sama ini berfokus pada pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai, mencakup sektor vital seperti kesehatan, pertanian, serta pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Langkah ini menunjukkan komitmen Rusia dalam mendukung kemandirian energi dan teknologi Indonesia, seraya membuka peluang transfer pengetahuan dan keahlian di bidang sensitif ini.

Tidak berhenti pada energi nuklir, Presiden Putin juga mengutarakan ketertarikan Rusia untuk memperluas kolaborasi di berbagai bidang teknologi canggih. Ini termasuk eksplorasi luar angkasa, pengembangan kota pintar (smart city), hingga inovasi di bidang kecerdasan buatan (AI). Jangkauan kerja sama yang luas ini mencerminkan visi kedua negara untuk masa depan yang lebih maju dan terhubung secara teknologi.

Baca Juga :  Wabup Wonogiri Imron Rizkyarno Pastikan Bakal Tempati Rumah Dinas,Sebut Tengah Direnovasi

Menggarisbawahi posisi strategis Indonesia, Putin menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra kunci Federasi Rusia di kawasan Asia-Pasifik. Ia menyatakan bahwa hubungan bilateral kedua negara telah berkembang pesat, berlandaskan prinsip kepercayaan dan persahabatan yang kuat. Menariknya, tahun ini kedua negara merayakan 75 tahun jalinan hubungan diplomatik yang erat. Putin mengenang peran Rusia dalam memfasilitasi proses pembangunan kenegaraan Indonesia dan mendukung posisi Republik yang baru merdeka di kancah internasional.

Menyambut pernyataan Putin, Presiden Prabowo Subianto balik menggarisbawahi sejarah panjang dan kuat yang terjalin antara Indonesia dan Rusia. Ia menekankan bahwa Rusia telah menjadi mitra fundamental bagi Indonesia dalam dimensi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Prabowo secara khusus mengenang era awal kemerdekaan Indonesia, saat Uni Soviet memberikan bantuan krusial di tengah keterbatasan ekonomi. “Sampai hari ini rakyat Indonesia tak melupakan bantuan dari Rusia,” ujar Prabowo, seraya menunjuk pada banyaknya infrastruktur vital – mulai dari gedung-gedung megah, jembatan, jalur kereta api, hingga pabrik besar – yang dibangun atas dukungan Rusia di berbagai kota. Ia juga menyoroti kemurahan hati Rusia yang tidak mendesak pembayaran utang di masa sulit itu, meskipun pada akhirnya Indonesia berhasil melunasinya beberapa dekade kemudian.

Baca Juga :  Operasi TNI di Papua Tengah: 18 Anggota OPM Tewas, Situasi Memanas

Prabowo lebih lanjut menyoroti kemajuan signifikan dalam hubungan bilateral saat ini, terutama di sektor ekonomi. Sebagai bukti nyata, kedua negara tercatat aktif dalam perjanjian Perdagangan Bebas Eurasian Economic Union (EAEU). Mengakhiri sambutannya, Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam kepada Presiden Putin, “Banyak sekali kemajuan dalam hubungan ini dan terima kasih saya diundang sebagai tamu kehormatan di St. Petersburg Forum.”

Sebelum pertemuan puncak dengan Putin, pada hari yang sama, Kamis, 19 Juni 2025, Presiden Prabowo terlebih dahulu melakukan kunjungan dan memberikan penghormatan di Pemakaman Peringatan Piskarovskoye di Saint Petersburg. Di sana, ia meletakkan karangan bunga sebagai simbol penghormatan terhadap jutaan korban Perang Dunia II yang gugur selama Pengepungan Leningrad. Agenda Prabowo di Rusia berlanjut keesokan harinya, 20 Juni, di mana ia dijadwalkan menjadi salah satu pembicara kunci dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, sebuah platform penting untuk dialog ekonomi global.

Berita Terkait

Suriah Mundur Atas Desakan AS: Hindari Perang dengan Israel!
Suriah Mundur! Serangan Israel Paksa Penarikan Pasukan dari Druze
Komisi III: RUU KUHAP Berpotensi Gagal Disahkan
Israel Bombardir Suriah, Istana Presiden hingga Markas Militer Jadi Target
Impor Pertanian AS: Trump Klaim RI Setuju, Pengamat Wanti-Wanti
Prabowo Telepon Trump: Tarif Impor Dibahas, Era Baru Ekonomi?
HUT RI ke-80: Istana Pilih Jakarta, IKN Belum Jadi Lokasi Upacara!
Akhirnya! Trump Turunkan Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Jadi 19 Persen, Tapi Indonesia Wajib Beli 50 Pesawat Boeing

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:17 WIB

Suriah Mundur Atas Desakan AS: Hindari Perang dengan Israel!

Kamis, 17 Juli 2025 - 11:05 WIB

Suriah Mundur! Serangan Israel Paksa Penarikan Pasukan dari Druze

Kamis, 17 Juli 2025 - 08:34 WIB

Komisi III: RUU KUHAP Berpotensi Gagal Disahkan

Kamis, 17 Juli 2025 - 08:04 WIB

Israel Bombardir Suriah, Istana Presiden hingga Markas Militer Jadi Target

Rabu, 16 Juli 2025 - 23:29 WIB

Impor Pertanian AS: Trump Klaim RI Setuju, Pengamat Wanti-Wanti

Berita Terbaru

entertainment

4 Film dan Serial DC Universe Setelah Superman, Supergirl Siap Debut

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:22 WIB

technology

Meta Hukum Tukang Upload Konten Orang, 10 Juta Akun FB Dihapus

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:05 WIB