Presiden terpilih, Prabowo Subianto, kembali menekankan pentingnya perampingan regulasi di Indonesia. Menurutnya, kompleksitas regulasi seringkali menjadi kendala yang dikeluhkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, pelaku usaha, hingga investor yang tertarik menanamkan modal.
Penegasan ini disampaikannya dalam forum Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention dan Exhibition (Convex) 2025, sebuah acara penting yang mempertemukan perusahaan-perusahaan serta para pelaku industri minyak dan gas bumi dari seluruh dunia.
Prabowo meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi energi yang sangat signifikan. Ia menyebutkan adanya puluhan blok minyak dan gas yang siap ditawarkan secara besar-besaran kepada para investor potensial.
Namun, ia menyoroti bahwa persoalan regulasi yang berbelit-belit sering menjadi batu sandungan dalam realisasi potensi tersebut. Oleh karena itu, ia mendesak agar penyederhanaan regulasi segera diimplementasikan. Menurutnya, terdapat kecenderungan di Indonesia untuk menciptakan regulasi yang justru mempersulit proses investasi dan operasional.
“Saya tadi menerima laporan mengenai sejumlah blok migas yang siap kita tawarkan dalam skala besar. Saya meminta kepada badan-badan regulasi untuk menyederhanakan aturan-aturan yang ada. Saya ulangi, sederhanakan regulasi. Ini adalah masalah yang umum, namun Indonesia sepertinya sangat ahli dalam menciptakan regulasi yang rumit, bahkan untuk diri kita sendiri. Hal ini harus kita minimalisir,” tegas Prabowo.
“Pejabat yang enggan atau tidak bersedia menyederhanakan regulasi akan saya evaluasi, bahkan diganti. Ada banyak generasi muda yang siap dan menunggu kesempatan untuk berkontribusi,” imbuh Prabowo.
Prabowo menekankan bahwa pola pikir yang cenderung membuat regulasi yang rumit dan menyulitkan harus diubah secara fundamental. Sebab, esensi dari regulasi yang baik adalah untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kegiatan ekonomi.
“Saya meminta agar budaya ‘kalau bisa dipersulit, mengapa dipermudah’ dihilangkan. Cara berpikir seperti itu tidak boleh lagi kita toleransi di Republik yang kita cintai ini. Pejabat pemerintah, khususnya regulator, bertugas melayani masyarakat, mendukung, dan membantu semua pihak yang ingin berkontribusi bagi kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Prabowo juga menyampaikan bahwa saat ini, hasil konkret yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sangatlah dibutuhkan. Oleh karena itu, penyederhanaan regulasi menjadi krusial untuk memfasilitasi pihak-pihak yang ingin bekerja dan berinvestasi di Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kita membutuhkan hasil yang cepat dan nyata untuk kesejahteraan rakyat kita. Dunia terus berubah dengan cepat, dan pihak-pihak yang lambat, malas, atau memiliki pemikiran yang kontraproduktif harus disingkirkan. Kita akan menyingkirkan mereka yang tidak bekerja dengan baik. Sederhanakan semua proses, ciptakan iklim yang kondusif bagi semua pihak yang ingin bekerja, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri,” pungkasnya.