Ragamutama.com: Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, seolah memberikan komentar pedas terhadap Lionel Messi usai Paris Saint-Germain memastikan tempat di final Liga Champions.
Paris Saint-Germain berhasil mengamankan tiket ke pertandingan puncak yang dijadwalkan berlangsung di Munich pada tanggal 31 Mei mendatang.
Kepastian ini diraih berkat kemenangan tipis 2-1 atas Arsenal dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions yang digelar di Parc des Princes, Rabu (7/5/2025).
Gol-gol yang dicetak oleh Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi hanya mampu dibalas sekali oleh Bukayo Saka.
Dengan demikian, skuad asuhan Luis Enrique melaju ke final dengan keunggulan agregat 3-1.
Di partai puncak, mereka akan berhadapan dengan Inter Milan, yang sebelumnya memastikan tempat di final usai mengalahkan Barcelona sehari sebelumnya.
Bagi PSG, ini merupakan final kedua mereka di Liga Champions, setelah sebelumnya mencicipi pengalaman serupa pada tahun 2020.
Namun, harapan juara Paris kala itu pupus setelah gol tunggal dari Kingsley Coman mengantarkan Bayern Muenchen menjadi kampiun.
Saat itu, Les Parisiens yang dilatih oleh Thomas Tuchel masih diperkuat oleh dua bintang, Kylian Mbappe dan Neymar Jr.
Belajar dari kegagalan di tahun 2020, Paris melakukan pembenahan untuk mewujudkan impian juara yang sempat tertunda.
Setahun kemudian, asa itu tampak semakin mendekat ketika klub melakukan serangkaian perekrutan pemain bintang.
PSG berhasil memboyong Lionel Messi setelah kontraknya berakhir di Barcelona pada Agustus 2021.
Jadwal Final Liga Champions – PSG Vs Inter Milan: Pertarungan Perdana Langsung Memperebutkan Gelar Juara
Kehadiran trio superstar Messi, Neymar, dan Mbappe (MNM) diharapkan menjadi momok menakutkan bagi para pesaing Paris Saint-Germain.
Namun, realita di lapangan berkata lain.
Meskipun tetap dominan di kompetisi domestik, performa PSG justru mengalami penurunan di Liga Champions selama era Messi.
Dalam dua musim bersama peraih Ballon d’Or itu, mereka hanya mampu mencapai babak 16 besar.
Pencapaian ini jauh menurun dibandingkan musim 2019-2020 (runner-up) dan 2020-2021 (semifinal).
Kegagalan proyek megabintang tersebut mendorong Nasser Al-Khelaifi dan jajaran manajemen untuk melakukan revolusi besar menjelang musim 2023-2024.
Paris menunjuk Luis Enrique sebagai pelatih baru.
Messi memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, sementara Neymar yang kerap dibekap cedera dilepas ke Al Hilal.
Dengan Mbappe yang masih bertahan, PSG mengakhiri musim 2023-2024 dengan peningkatan performa di Liga Champions, mencapai babak semifinal.
Setelah kepergian Mbappe ke Real Madrid pada tahun lalu, Paris seolah memulai segalanya dari awal.
Tanpa kehadiran Messi, Neymar, dan Mbappe—sang pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub—Les Parisiens justru tampil semakin trengginas.
Enrique mengubah fokus tim, menggeser prioritas dari kekuatan individu menjadi kolektivitas sebagai senjata utama.
Para pemain muda PSG berhasil melampaui ekspektasi, kembali mencapai final Liga Champions, dan berpeluang meraih treble winners dengan menjuarai Liga Prancis dan Piala Prancis.
Mengenai kemajuan ini, Al-Khelaifi menekankan bahwa kekuatan tim Paris saat ini terletak pada semangat juang dan pengorbanan setiap pemain untuk memberikan yang terbaik bagi tim secara keseluruhan.
Mereka tidak lagi bermain demi menonjolkan atau membantu satu atau dua individu untuk bersinar.
PSG Vs Inter Milan: Momen Reuni Hakimi, Donnarumma, dan Para Alumni Serie A Lainnya di Final Liga Champions
Pengusaha asal Qatar yang juga mantan petenis profesional itu seolah menyindir Messi dan kolega yang dinilai kurang berjuang mati-matian untuk membela klub di lapangan.
“Kami memiliki pemain yang memberikan segalanya untuk seragam ini,” ujar Al-Khelaifi.
“Hari ini, mereka semua rela mati di lapangan. Momen inilah yang menjadi dasar perlunya revolusi.”
“Kami melewati laga-laga sulit, tetapi kami selalu percaya pada para pemain dan pelatih kami.”
“Sungguh perasaan yang luar biasa bisa berada di sini (final) setelah musim yang panjang dan berat.”
“Orang-orang mungkin lupa, tetapi kami hanya mengumpulkan empat poin dari tiga pertandingan pertama dan harus memenangkan segalanya untuk lolos ke babak *play-off*.”
“Mencapai final adalah sesuatu yang luar biasa,” pungkasnya, seperti dikutip RAGAMUTAMA.COM dari TNT Sports.