Proyeksi Pergerakan IHSG di Tengah Pemberlakuan Tarif Trump

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 9 Juli 2025 - 07:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump secara resmi mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang berisi pernyataan keras terkait ketimpangan perdagangan antara kedua negara.

Dalam surat tersebut, Trump menegaskan bahwa seluruh produk Indonesia yang masuk ke AS akan dikenai tarif tambahan sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025, di luar tarif sektoral yang telah berlaku sebelumnya.

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menyampaikan bahwa pihaknya telah mengantisipasi dampak penerapan tarif Trump tersebut dalam asumsi ekonomi yang digunakan. 

Dengan proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi, Mirae Asset tetap mempertahankan target IHSG di level 6.900 pada akhir tahun ini.

“Di tengah kondisi ekonomi yang lemah saat ini, hampir semua sektor tertekan,” kata Rully kepada Kontan Selasa (8/7).

IHSG Menguat Tipis, Cermati Saham yang Banyak Diborong Asing, Selasa (8/7)

Oleh karena itu, Rully menyarankan investor untuk memperhatikan saham-saham yang memiliki keterkaitan dengan komoditas emas, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Rekomendasi ini didukung oleh tren harga emas yang masih bertahan di level tinggi.

“Untuk investasi saham, kami sebenarnya menyarankan agar investor bersikap sangat hati-hati, artinya tidak bersikap agresif di pasar modal dan lebih selektif dalam memilih saham,” ucap Rully.

Sementara itu, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany menjelaskan bahwa saat ini pelaku pasar cenderung bersikap wait and see di pasar saham. Hal ini dipicu oleh dua sentimen utama, yakni arah kebijakan tarif Trump serta arah suku bunga acuan Amerika Serikat yang berpotensi memengaruhi tingkat suku bunga di negara-negara lain, termasuk Indonesia.

“Kondisi seperti ini membuat saham-saham defensif sedikit lebih banyak mendapatkan exposure seperti INDF yang masih berada dalam jalur strong uptrend sejak April 2025,” tambah Indry kepada Kontan, Senin (7/7) lalu.

Indri menambahkan bahwa saham defensif umumnya berasal dari sektor-sektor yang kurang terpengaruh oleh fluktuasi sentimen pasar, seperti consumer non-cyclical, telekomunikasi, dan layanan kesehatan. Produk dan jasa dari sektor-sektor ini cenderung tetap dibutuhkan masyarakat, dengan basis pengguna yang relatif terus meningkat dari waktu ke waktu.

  BRMS Chart by TradingView  

Namun dalam kondisi seperti ini, para trader akan lebih sulit menemukan momentum yang tepat untuk masuk pasar dan cenderung menunggu kejelasan arah pasar ke depan. Sebaliknya, bagi investor jangka panjang, situasi ini menjadi peluang emas untuk menambah portofolio saham pada harga yang lebih menarik.

Indry merekomendasikan buy saham INDF dengan target harga Rp 8.450 per saham dan stop loss di harga Rp 7.875 per saham.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB