Ragamutama.com, JAKARTA — Sektor properti saat ini dipandang masih memiliki daya tarik tersendiri di mata investor. Hal ini seiring dengan adanya potensi bagi Bank Indonesia (BI) untuk menyesuaikan suku bunga acuan, yang saat ini berada pada level 5,75%, dalam waktu dekat.
Bank Indonesia dijadwalkan untuk menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 20—21 Mei 2025. Para analis dan ekonom memperkirakan adanya peluang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuannya, mengingat perlambatan ekonomi Indonesia yang terjadi di awal tahun ini.
Ekky Topan, Investment Analyst dari Infovesta Kapital Advisori, berpendapat bahwa penguatan nilai tukar rupiah dan meningkatnya harapan akan penurunan BI Rate dapat menjadi katalis positif bagi sektor properti.
: Adu Tebal Laba Bersih Emiten Properti Kuartal I/2025, Siapa Jawara?
“Penurunan suku bunga akan secara langsung menurunkan biaya pinjaman dan mempermudah akses terhadap Kredit Pemilikan Rumah [KPR]. Hal ini, pada akhirnya, akan mendorong daya beli masyarakat terhadap properti,” jelasnya kepada Bisnis pada hari Selasa, 13 Mei 2025.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dukungan kebijakan dari pemerintah, seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), juga menjadi faktor pendorong tambahan yang dapat memperkuat prospek sektor properti dalam jangka pendek hingga menengah.
: : Pilah-pilih Saham Properti di Tengah Peluang Penurunan Suku Bunga BI
Menurut Ekky, secara umum, sektor properti masih mengalami penurunan sejak awal tahun 2025. Hal ini tercermin dari kinerja indeks saham properti yang mencatatkan koreksi sebesar 2,57% secara year to date (YtD).
Namun, sejak awal April 2025, rata-rata saham properti mulai menunjukkan tren peningkatan di atas 20%. Sebagai contoh, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 29,53% dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Pada periode yang sama, saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) juga mengalami pertumbuhan sebesar 25%, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) meningkat 8,22%, dan saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) melonjak hingga 45,92% selama satu bulan.
“Hal ini mengindikasikan bahwa pasar telah mengantisipasi potensi penurunan suku bunga sebelum pengumuman resmi dikeluarkan,” ungkap Ekky.
Dari sudut pandang teknikal, ia menyampaikan bahwa saham-saham di sektor properti menunjukkan pergerakan yang relatif solid dan menarik untuk diperhatikan oleh para investor. Saham-saham pilihan Infovesta antara lain adalah PWON, CTRA, ASRI, dan BSDE.
Saham PWON diperkirakan akan menuju target harga Rp420, sementara CTRA memiliki potensi untuk melaju hingga Rp1.100 per saham. Sementara itu, saham ASRI sedang menguji area resistensi di kisaran Rp160 hingga Rp166 per saham, dan BSDE berpotensi menuju level Rp1.000 apabila mampu kembali mencatatkan penguatan.
“Dengan kombinasi sentimen makro yang positif dan dukungan kebijakan yang ada, sektor properti masih menyimpan prospek yang menjanjikan dalam beberapa bulan ke depan,” pungkas Ekky.
—-
Disclaimer: Berita ini tidak ditujukan untuk mengajak pembaca membeli atau menjual saham. Segala keputusan investasi berada sepenuhnya di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.