Ragamutama.com – JAKARTA. Sektor properti menunjukkan potensi pertumbuhan yang solid hingga akhir tahun 2025, didorong oleh sejumlah sentimen positif. Meskipun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih seperti yang diharapkan, performa sektor ini di kuartal I-2025 mengindikasikan adanya resiliensi yang kuat.
Kevin Halim, seorang analis dari Maybank Sekuritas, menyoroti kinerja positif dari beberapa emiten properti terkemuka, termasuk PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Keempat perusahaan ini secara kolektif berhasil mencatatkan *pre-sales* sebesar Rp 6,8 triliun, yang menunjukkan peningkatan sebesar 0,9% secara tahunan (*year-on-year* atau YoY).
“Pencapaian ini menggambarkan bahwa sektor properti tetap memiliki kemampuan untuk tumbuh, bahkan di tengah tantangan ekonomi yang ada. Proyek-proyek komersial juga terus menunjukkan tingkat penyerapan (*take-up rate*) yang sehat,” jelas Kevin kepada Kontan, pada hari Jumat (23/5).
Ke depan, Kevin memperkirakan bahwa pertumbuhan *pre-sales* akan mencapai 4,3% secara YoY pada akhir tahun 2025. Beberapa faktor akan mendukung kinerja sektor ini, termasuk potensi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (*BI rate*).
Berikut Proyeksi IHSG Pekan Depan, Ini Saham yang Bisa Dicermati pada Senin (26/5)
“Penurunan suku bunga acuan diharapkan dapat memacu konsumsi properti, terutama dalam kondisi daya beli yang masih belum sepenuhnya optimal,” kata Kevin lebih lanjut.
Selain itu, Kevin juga berpendapat bahwa penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif pada penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan meningkatkan likuiditas di pasar, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja penjualan properti.
Lebih lanjut, Kevin menyoroti potensi penguatan nilai tukar rupiah. Di tengah sinyalemen meredanya ketegangan global, rupiah memiliki potensi untuk menguat sebagai salah satu mata uang di negara berkembang (*emerging market*). Jika tren penguatan ini berlanjut, daya beli masyarakat diharapkan dapat meningkat.
Terakhir, insentif pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga menjadi perhatian. Perpanjangan insentif PPN sebesar 100% hingga akhir Juni 2025, yang kemudian akan menjadi 50% hingga akhir Desember, diprediksi akan menjadi katalis jangka pendek yang mendorong percepatan pembelian unit properti, khususnya di sektor residensial.
IHSG Menguat 1,51% Sepekan, Net Buy Asing Masih Tebal Jelang Akhir Mei
Dengan adanya dukungan dari berbagai sentimen positif tersebut, Kevin optimis bahwa prospek saham dari keempat emiten properti utama akan tetap menarik.
Ia memberikan rekomendasi *buy* untuk keempat saham tersebut, dengan target harga pada akhir tahun untuk CTRA di level Rp 1.300 per saham, BSDE di level Rp 1.300 per saham, BSDE di level Rp 1.200 per saham, PWON di level Rp 580 per saham, dan SMRA di level Rp 630 per saham.