Prediksi Rupiah Rp16.900 per Dolar di 2026: Indef Anggap Terlalu Pesimistis

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 29 Mei 2025 - 13:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, menyoroti proyeksi nilai tukar rupiah dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) 2026. Ia menilai proyeksi tersebut cenderung pesimistis dan dapat berdampak negatif pada pasar.

KEMPPKF 2026 memperkirakan pelemahan rupiah cukup signifikan, di kisaran Rp16.500-Rp16.900 per dolar AS. Angka ini bertolak belakang dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dari Kementerian Keuangan, yakni 5,2-5,8 persen.

“Proyeksi nilai tukar di atas Rp16.000 per dolar AS mengirimkan sinyal pesimisme bagi pasar dan perekonomian secara keseluruhan,” ungkap Eko pada Kamis (29/5/2025).

1. Seharusnya pemerintah memasang asumsi rupiah lebih optimis

Eko menjelaskan bahwa pemerintah biasanya menetapkan kurs rupiah yang lebih menguat (apresiasi) ketika menargetkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal ini didasarkan pada asumsi optimistis mengenai peningkatan investasi dan kinerja ekspor yang kuat.

Target investasi yang tinggi secara otomatis berimplikasi pada peningkatan aliran modal asing, termasuk investasi portofolio, yang pada akhirnya memperkuat cadangan devisa negara.

Data Bloomberg menunjukkan pelemahan rupiah pada penutupan Rabu (28/5/2025) di level Rp16.296 per dolar AS. Sentimen pasar masih dipengaruhi oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump.

2. Optimisme pasar bisa melemah

Menurut Eko, asumsi nilai tukar rupiah yang ideal seharusnya mengikuti APBN 2025, yaitu sekitar Rp16.000 per dolar AS. Hal ini penting untuk mencegah depresiasi yang lebih dalam.

“Asumsi yang terlalu longgar, misalnya Rp16.900, berisiko memperlemah optimisme pasar. Proyeksi tersebut mengindikasikan potensi fluktuasi yang tinggi dan koreksi nilai tukar yang signifikan,” jelasnya.

3. BI optimis rupiah berpeluang balik ke Rp15.000 per dolar AS

Bank Indonesia (BI) sebelumnya menyatakan optimisme mengenai potensi penguatan rupiah ke level Rp15.000 per dolar AS.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan fokus BI saat ini adalah menjaga stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian global.

“Prioritas kami adalah stabilisasi nilai tukar rupiah. Ketidakpastian global masih tinggi,” ujar Denny di Gedung Bank Indonesia, Senin (26/5/2025).

Data yang dipaparkan Denny menunjukkan penguatan rupiah sebesar 2,6 persen secara month-to-date (mtd) Mei 2025. Kinerja ini lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara lain seperti dolar Singapura (1,9 persen), peso Filipina (1,03 persen), baht Thailand (2,95 persen), dan ringgit Malaysia (2,64 persen).

“Rupiah menguat 2,6 persen (mtd) Mei ini. BI berkomitmen menjaga mekanisme supply and demand dan memastikan volatilitas rupiah tetap stabil,” kata Denny.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB