Prediksi IHSG Kuartal II 2025: Peluang Investasi di Level 7.100

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Para analis dari Mirae Asset memprediksi bahwa Indeks Harga Saham Gabungan, atau yang lebih dikenal dengan IHSG, akan berada di antara level 6.800 dan 7.100 pada kuartal kedua tahun 2025, tepatnya di bulan Juni. Pada sesi perdagangan pagi hari ini, Kamis, 15 Mei 2025, IHSG sudah menunjukkan performa yang menggembirakan dengan mencapai level 7000-an.

“Menurut perkiraan kami, level 6.800 sampai 7.100 adalah target yang realistis. Bahkan, angka target 6.900 masih sangat make sense,” ujar Head of Investment Information Mirae Asset, Martha Christina, saat ditemui di kantornya di Jakarta pada hari Kamis, 15 Mei 2025.

Martha menjelaskan bahwa sektor perbankan dan komoditas saat ini masih menjadi kekuatan utama yang mendorong pergerakan IHSG. Ia menambahkan bahwa tren positif ini diperkirakan akan terus berlanjut dan menopang IHSG hingga kuartal kedua tahun ini.

Pada kuartal pertama tahun 2025, Mirae Asset telah melakukan analisis mendalam terhadap 300 dari total 600 emiten yang telah melaporkan kinerja keuangan mereka, baik untuk kuartal pertama maupun tahun buku 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa 46 persen emiten mengalami peningkatan laba secara kuartalan, sementara 54 persen mengalami penurunan. Dari sisi laba tahunan, 54 persen emiten mencatatkan perbaikan kinerja, sedangkan 46 persen mengalami penurunan.

Baca Juga :  JPFA Bagikan Dividen Rp 70: Ini Jadwal Lengkap dan Cara Mendapatkannya!

Dari pengamatan terhadap jenis IDX yang menunjukkan kinerja terbaik, Mirae Asset menemukan bahwa sektor IDXTechno dan IDXCyclical menjadi pendorong utama untuk pertumbuhan kinerja kuartalan. Sementara itu, IDXFinance dan IDXTechno menjadi sektor dengan kinerja terbaik untuk pertumbuhan tahunan.

Sebaliknya, berdasarkan analisis Mirae Asset, sektor IDXInfra dan IDXEnergy menjadi sektor dengan kinerja terburuk untuk pertumbuhan kuartalan, sedangkan IDXEnergy dan IDXHealt menunjukkan kinerja terburuk untuk pertumbuhan tahunan.

IHSG berhasil menembus level 7.000-an pada penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini. Secara keseluruhan, IHSG menguat sebesar 1,13 persen dan berada di level 7.058,9. “Di tengah kondisi pasar regional yang cenderung melemah, IHSG masih mampu mencatatkan penguatan yang cukup signifikan pada sesi pertama hari ini,” ungkap Tim Samuel Sekuritas Indonesia dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Kamis, 15 Mei 2025.

Baca Juga :  IHSG Melemah, Tapi 20 Saham Ini Justru Cetak Rekor Hijau

Hingga akhir sesi pertama perdagangan hari ini, tercatat sebanyak 349 saham mengalami kenaikan harga, sementara 257 saham mengalami penurunan, dan 246 saham berada dalam posisi stagnan. Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai angka Rp 9 triliun, dengan frekuensi trading sebanyak 844.338 kali, dan volume trading mencapai 166,8 juta lot.

Saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan pada sesi pertama hari ini, dengan frekuensi transaksi mencapai 46.803 kali, diikuti oleh BMRI (27.285 kali), dan ANTM (24.542 kali).

Dari sisi volume perdagangan, saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan pada sesi pertama hari ini, dengan volume perdagangan mencapai 41,4 juta lot, diikuti oleh BUMI (22,1 juta lot), dan DEWA (6 juta lot).

Pilihan Editor: Dampak Pelemahan IHSG terhadap Bisnis Bank

Berita Terkait

Ketua Kadin Cilegon Diperiksa: Imbas Tuntutan Proyek Rp 5 Triliun Pengusaha Lokal?
Redanya Perang Tarif: Peluang IHSG Bangkit ke 7.100 di Kuartal II 2025?
Dampak Suku Bunga AS Tinggi: Rupiah dan Ekonomi Indonesia Tertekan?
Perang Dagang AS-China: Nasib Rupiah dan Valuta Asia Lainnya
Tokoh UMKM Banjar Ungkap Alasan Tutup Toko, 17 Karyawan Dirumahkan
Mind Id Perkuat Tata Kelola Timah: Dukung Hilirisasi Berkelanjutan Nasional
Saham MTEL dan MBMA Masuk MSCI: Peluang Investasi Menarik?
Chandra Asri Ekspansi Agresif Pasca Akuisisi Shell: Peluang Saham TPIA?

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:59 WIB

Ketua Kadin Cilegon Diperiksa: Imbas Tuntutan Proyek Rp 5 Triliun Pengusaha Lokal?

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:27 WIB

Redanya Perang Tarif: Peluang IHSG Bangkit ke 7.100 di Kuartal II 2025?

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:31 WIB

Dampak Suku Bunga AS Tinggi: Rupiah dan Ekonomi Indonesia Tertekan?

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:15 WIB

Perang Dagang AS-China: Nasib Rupiah dan Valuta Asia Lainnya

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:43 WIB

Tokoh UMKM Banjar Ungkap Alasan Tutup Toko, 17 Karyawan Dirumahkan

Berita Terbaru

Society Culture And History

Sengketa Tanah Atalarik Syah: Kronologi Hingga Pembongkaran Bangunan oleh Aparat

Jumat, 16 Mei 2025 - 02:23 WIB