Prabowo Susun SOP Pengawasan MBG Bersama Kepala BGN di Hambalang

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 4 Mei 2025 - 05:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan terus menjadi perhatian. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa program ini masih menghadapi beberapa tantangan krusial, terutama terkait pengawasan kualitas makanan yang disajikan dan kelengkapan infrastruktur yang disediakan oleh mitra pelaksana.

Pilihan editor: Disiplin Militer untuk Siswa Nakal ala Dedi Mulyadi. Tepatkah?

Guna menjawab tantangan tersebut, BGN saat ini tengah menyusun dan memperkuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lebih ketat. SOP ini akan menjadi panduan dalam proses pemilihan mitra dan supervisi pelaksanaan program. Langkah ini diambil dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 3 Mei 2025.

“Oleh sebab itu, tujuan utama pertemuan ini adalah untuk mempertajam SOP yang berkaitan dengan proses seleksi mitra pelaksana. Selain itu, kami juga fokus pada supervisi terhadap infrastruktur yang wajib tersedia dan akan disiapkan oleh mitra-mitra kami,” jelas Dadan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 3 Mei 2025, seperti yang dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Dadan juga menyampaikan bahwa BGN menjalin kerjasama strategis dengan Universitas Pertahanan (Unhan) untuk menyelenggarakan pendidikan bagi 30 ribu calon Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Diharapkan, ribuan calon Kepala SPPG ini akan menyelesaikan pendidikan mereka pada akhir Juli 2025 mendatang.

Baca Juga :  Soto dan Sup Matahari Bu Mulyadi: Kuliner Legendaris Ambarawa yang Wajib Dicoba!

Hingga saat ini, BGN telah berhasil mendidik sekitar 2.000 Kepala SPPG. Namun, Dadan menambahkan, terdapat 6 orang yang mengundurkan diri. “Sehingga, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia saat ini adalah 1.994 orang,” ungkapnya.

Dadan menegaskan, BGN berkomitmen untuk melakukan percepatan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, dengan tujuan agar program ini dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas. Kerjasama dengan Unhan dalam mendidik 30 ribu calon kepala SPPG dalam gelombang ketiga adalah bagian dari upaya tersebut.

Dari aspek anggaran, Dadan menginformasikan bahwa prosesnya telah diselesaikan secara politis. Meskipun demikian, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. “Terkait anggaran, Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa hal tersebut sudah diselesaikan secara politis,” katanya.

Lebih lanjut, Kepala BGN menyoroti bahwa dari sisi infrastruktur, jumlah fasilitas SPPG masih perlu ditingkatkan secara signifikan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Dadan menekankan pentingnya sinergi dan kemitraan yang erat dengan berbagai pihak terkait.

“Artinya, kami perlu membangun kemitraan yang seluas-luasnya dengan berbagai elemen dan pihak,” tegasnya.

Di sisi lain, isu dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis juga menjadi perhatian serius. Beberapa kasus telah mencuat di berbagai daerah. Setidaknya, empat wilayah telah melaporkan adanya insiden serupa sejak program ini mulai berjalan pada awal tahun 2025.

Baca Juga :  Ayam Goreng Widuran Solo Nonhalal: Hak Konsumen dan Potensi Gugatan Hukum

Salah satu contohnya terjadi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, tepatnya di SDN 33 Kasipute pada hari Rabu, 23 April 2025. Sejumlah murid mengalami muntah setelah mencium aroma yang tidak sedap dari paket MBG yang berisi nasi, chicken karaage, tahu goreng, dan sayur sop.

Kepala sekolah setempat, Santi Jamal, mengungkapkan bahwa aroma tidak sedap tersebut berasal dari ayam krispi yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa terdapat 53 dari 1.026 paket makanan yang kondisinya tidak segar.

Sebelumnya, pada hari Senin, 21 April 2025, kasus keracunan massal juga dilaporkan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang melibatkan 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1. Peristiwa ini bahkan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah daerah, setelah total 176 warga mengalami gejala serupa akibat mengonsumsi makanan dari acara hajatan warga.

Selain itu, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 29 siswa SD Katolik Andaluri dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah menyantap makanan MBG pada tanggal 18 Februari 2025. Para siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual dan muntah.

Dinda Shabrina berkontribusi dalam tulisan ini

Pilihan editor: CFD di Margonda Disebut Cacat Teknis dan Menyimpang

Berita Terkait

Semangkok Cuanki Segar dari Festival Bandung Nyuanki
Penampakan Pisang Seharga Lebih dari Rp 101 Miliar yang Viral Lantaran Dimakan Pengunjung Museum
Momen Prabowo, Jokowi dan Gibran Makan Bakmi Jawa di Solo
Betapa Nikmatnya Pelatihan di Hotel
10 Tempat Wisata Kuliner Bogor Terdekat dengan View Memikat
Varian Baru 5Days Hadir di JFK 2025, Makin Praktis Cocok Disantap Bersama
Apa Itu Gula Rafinasi yang Dikonsumsi Tom Lembong saat Sidang. Apa Saja Jenisnya?
Asam Sunti Aceh: Bumbu Dapur Alami, Rasa Khas, Ramah Lingkungan

Berita Terkait

Selasa, 22 Juli 2025 - 09:41 WIB

Semangkok Cuanki Segar dari Festival Bandung Nyuanki

Selasa, 22 Juli 2025 - 09:23 WIB

Penampakan Pisang Seharga Lebih dari Rp 101 Miliar yang Viral Lantaran Dimakan Pengunjung Museum

Senin, 21 Juli 2025 - 12:22 WIB

Momen Prabowo, Jokowi dan Gibran Makan Bakmi Jawa di Solo

Senin, 14 Juli 2025 - 08:28 WIB

Betapa Nikmatnya Pelatihan di Hotel

Minggu, 13 Juli 2025 - 09:16 WIB

10 Tempat Wisata Kuliner Bogor Terdekat dengan View Memikat

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Petisi Kekerasan Seksual Lembaga HIV AIDS Viral, Tuntut Keadilan!

Rabu, 6 Agu 2025 - 01:22 WIB

Uncategorized

Bendera One Piece: Simbol Kekecewaan Ala Gubma BEM Fisip UNSRI

Selasa, 5 Agu 2025 - 22:48 WIB