Ragamutama.com – , Jakarta – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengungkapkan keprihatinan bersama terkait konflik dan krisis kemanusiaan di Myanmar yang diperparah oleh gempa bumi terkini. Pernyataan ini disampaikan seusai pertemuan keduanya di Istana Merdeka, Kamis, 16 Mei 2025.
“Kedua pemimpin menyampaikan kekhawatiran mendalam atas konflik dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Myanmar, situasi yang diperburuk oleh gempa bumi dahsyat baru-baru ini,” demikian pernyataan bersama mereka, dikutip dari siaran pers resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Prabowo dan Albanese menyerukan penghentian segera kekerasan di Myanmar, khususnya yang menyasar warga sipil, kepada seluruh pihak terkait, termasuk angkatan bersenjata dan aparat keamanan. Keduanya juga mendorong dialog inklusif untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Lebih lanjut, Prabowo dan Albanese mendesak akses bantuan kemanusiaan yang aman dan lancar demi menyelamatkan nyawa di seluruh wilayah Myanmar. Mereka juga menegaskan kembali dukungan kuat terhadap Konsensus Lima Poin ASEAN dan peran ASEAN dalam menyelesaikan krisis ini.
Berikut detail kelima poin konsensus tersebut, sebagaimana tercantum di situs resmi ASEAN:
1. Penghentian segera kekerasan di Myanmar dan komitmen semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya;
2. Dimulainya dialog konstruktif antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat;
3. Fasilitasi mediasi proses dialog oleh Utusan Khusus Ketua ASEAN, dibantu Sekretaris Jenderal ASEAN;
4. Penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management); dan
5. Kunjungan Utusan Khusus dan delegasi ke Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.
Dalam konteks ini, Prabowo dan Albanese menekankan kembali komitmen terhadap sentralitas ASEAN di kawasan Indo-Pasifik. Keduanya sepakat untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.
Prabowo dan Albanese berkomitmen untuk terus bekerja sama demi mendukung implementasi nyata Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik. Komitmen ini sejalan dengan KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne tahun 2024 yang memperingati 50 tahun hubungan kedua negara.
“Para pemimpin menyambut baik dukungan Quad terhadap sentralitas ASEAN, Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, dan kerja sama praktis di kawasan,” demikian pernyataan bersama tersebut. Quad sendiri merupakan aliansi dialog keamanan yang terdiri dari Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025. Kunjungan ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama Albanese setelah terpilih kembali.
Albanese tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu malam, 14 Mei 2025, pukul 18.30 WIB. Kunjungan resmi selama tiga hari, 14-16 Mei 2025, menandai dimulainya kunjungan kenegaraan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyampaikan ucapan selamat kepada Anthony Albanese atas kemenangannya dalam pemilihan umum Australia melalui sambungan telepon pada Minggu siang, 4 Mei 2025.
“Melalui sambungan telepon Minggu siang, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat kepada Yang Terhormat Anthony Albanese atas terpilihnya kembali sebagai Perdana Menteri Australia,” demikian keterangan di akun media sosial resmi Sekretariat Kabinet, dikutip Tempo, Senin, 5 Mei 2025.
Albanese menginformasikan kepada Prabowo bahwa Indonesia akan menjadi tujuan kunjungan pertamanya setelah kemenangan pemilu.
“Saya ingin mengucapkan selamat atas kemenangan besar Anda. Saya turut berbahagia. Saya sangat bahagia, sangat bahagia,” ungkap Prabowo dalam cuplikan video percakapan yang dirilis Istana Kepresidenan pada 5 Mei 2025.
Eka Yudha Saputra ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Prabowo dan Albanese Soroti Peran ASEAN di Kawasan Indo-Pasifik