Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, sebuah inisiatif besar yang diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Seremoni peluncuran yang menandai dimulainya program strategis ini dilangsungkan di Koperasi Desa Merah Putih Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7).
Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih ini didasari oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang telah diterbitkan dan berlaku sejak 27 Maret 2025. Program ini memiliki visi ambisius untuk membangun pondasi ekonomi dari tingkat desa, menciptakan pemerataan kesejahteraan, dan memerdekakan masyarakat dari belenggu kemiskinan. Demi menyukseskan program ini, kolaborasi masif melibatkan 13 kementerian, 2 badan pemerintah, serta dukungan penuh dari para gubernur, wali kota/bupati, dan kepala desa di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya di Klaten, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kebanggaannya atas terealisasinya program ini. “Pada hari ini kita meluncurkan kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih, tepatnya 80.081 koperasi,” ujar Prabowo. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Desa Merah Putih, atas kecepatan implementasi program. “Dalam pikir saya kira-kira Oktober, November nanti lah terbentuk, tahu-tahu dapat laporan, Juli nanti siap diresmikan. Berapa? 80 ribu (koperasi) semua,” tambahnya, menunjukkan betapa cepatnya progres pembentukan koperasi ini melampaui ekspektasi awal.
Prabowo menekankan filosofi di balik konsep koperasi yang menurutnya merupakan landasan ekonomi bagi kaum yang secara individual mungkin lemah. Namun, ia menegaskan bahwa ketika kekuatan-kekuatan kecil itu disatukan dalam jumlah yang besar, ia akan menjelma menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa. “Jadi dari lemah-lemah menjadi kekuatan, ini adalah konsep koperasi. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat, ini adalah konsep koperasi,” ungkap Prabowo, menginspirasi semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi desa.
Aspek legalitas kelembagaan Kopdes Merah Putih juga telah diperkuat dengan penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) 80.000 Kopdes Merah Putih oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas kepada Zulhas selaku Ketua Satgas. Sementara itu, terkait kesiapan operasional, Zulhas melaporkan bahwa hingga saat ini sudah ada 108 koperasi yang siap menjalankan usahanya. Ia menargetkan dalam waktu tiga bulan ke depan, seluruh koperasi yang telah terbentuk dapat beroperasi penuh di desa dan kelurahan masing-masing.
Koperasi Desa Merah Putih dirancang untuk memiliki beragam lini unit usaha guna mendongkrak perekonomian lokal. Beberapa di antaranya meliputi toko sembako, unit simpan pinjam, klinik desa, apotek desa, layanan logistik desa, hingga fasilitas pergudangan atau cold storage. Lebih jauh, koperasi ini juga memiliki potensi bisnis strategis melalui kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti menjadi agen pupuk, outlet LPG 3 kg, gerai sembako, agen Bank Himbara, layanan logistik pos, penyalur bantuan pemerintah, hingga menyerap gabah dari petani, dan apotek obat murah. “Sebagai arahan Bapak Presiden, Satuan Tugas mendampingi koperasi agar dapat menjalankan usaha sekurang-kurangnya gerai sembako, untuk memangkas rantai pasok yang panjang,” jelas Zulhas, menyoroti fokus utama pada efisiensi distribusi kebutuhan pokok.
Puncak seremoni peluncuran ditandai dengan Presiden Prabowo Subianto, didampingi oleh Ketua DPR Puan Maharani dan Menko Pangan Zulkifli Hasan, secara simbolis menekan sirine, menandakan dimulainya era baru pemberdayaan ekonomi desa melalui 80.000 Koperasi Desa Merah Putih.