Di hadapan ribuan pekerja yang memeriahkan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional, Jakarta, pada hari Kamis (01/05), Presiden Prabowo menyampaikan serangkaian komitmen yang selama ini menjadi aspirasi dan harapan para pekerja.
Dalam orasi yang disampaikannya, Presiden Prabowo menyebut janji-janji tersebut sebagai “persembahan untuk para pekerja”.
Presiden menyampaikan hal itu setelah mendengarkan aspirasi dari para pemimpin berbagai konfederasi pekerja.
Pertama, Prabowo menyatakan akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.
Menurutnya, dewan ini akan mengkaji kondisi pekerja di Indonesia dan memberikan rekomendasi kepada presiden.
“Undang-undang yang kurang melindungi pekerja, regulasi yang tidak memihak pekerja, akan segera kami benahi,” kata Prabowo sebagai contoh.
Kedua, Presiden Prabowo berjanji akan segera membentuk Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Disambut riuh tepuk tangan para pekerja, Prabowo dengan tegas menyatakan: “Saya tidak akan membiarkan rakyat atau pekerja di-PHK secara semena-mena.”
Ketiga, Prabowo menyatakan akan segera mengupayakan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga untuk segera dibahas di DPR.
Ia berjanji bahwa RUU tersebut akan “mulai dibahas” pada pekan depan dan “semoga selesai dalam tiga bulan.”
Di hadapan massa pekerja, keempat, Prabowo juga berjanji menyusun Undang-Undang Perlindungan Pekerja Kelautan dan Perikanan.
Kelima, presiden berjanji akan meminta Dewan Kesejahteraan Buruh untuk mempelajari isu-isu terkait tuntutan penghapusan outsourcing.
Siapa Marsinah, aktivis buruh, yang diusulkan Prabowo jadi pahlawan?
Dan, keenam, Presiden Prabowo menyinggung pertanyaan yang dia sebut datang dari para pemimpin buruh, yaitu mengapa tidak ada pahlawan yang berasal dari kalangan pekerja.
Kemudian Prabowo menyatakan bahwa jika ada yang mengusulkan pahlawan dari kalangan buruh, ia akan membahas dan mendukungnya.
“Jika kalian berdiskusi dan mengusulkan nama dari kalangan buruh, misalnya Marsinah? Jika pimpinan buruh sepakat, saya akan mendukung Marsinah menjadi pahlawan nasional,” ujar Prabowo.
Marsinah (lahir 10 April 1969) adalah seorang aktivis dan pekerja pabrik yang meninggal dunia secara tragis pada 8 Mei 1993.
Penculikan dan penyiksaan yang menyebabkan kematian Marsinah diduga kuat melibatkan aparat keamanan.
Sebelum Presiden Prabowo menyampaikan pidato dan janji-janjinya, para pemimpin sejumlah konfederasi buruh menyampaikan tuntutan mereka.
Mereka menuntut pemberian kompensasi yang layak saat PHK, pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang baru, serta pengesahan RUU Perampasan Aset.
Para pemimpin organisasi pekerja tersebut juga menyampaikan tuntutan seperti penghapusan sistem outsourcing dan pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Berita ini akan terus diperbarui.
- Upah minimum 2025 naik 6,5% – Mengapa kenaikan itu dianggap ‘tidak berarti’ oleh kelompok pekerja?
- Hari Buruh yang suram di tengah gelombang PHK akibat pandemi
- Tiga poin penting dalam Putusan MK tentang UU Ciptaker yang akan berdampak besar pada gaji karyawan dan perekonomian Indonesia
- Seberapa realistis pegawai yang terdampak gelombang PHK bisa mendapatkan pekerjaan lagi? – ‘Uang saya hanya tersisa Rp200.000, sudah tidak ada lagi’
- ‘Kalau pilih-pilih pekerjaan, bisa tidak makan’ – Sulit mencari pekerjaan, lulusan sarjana terpaksa menjadi pembantu rumah tangga, sopir, dan staf kantor
- Bagaimana nasib kelas menengah di Indonesia? – Bekerja keras, menggunakan tabungan, dan diliputi kekhawatiran