Dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengusulkan dan menyatakan dukungannya terhadap potensi bergabungnya Papua Nugini (PNG) sebagai anggota penuh ASEAN. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya, melalui keterangan tertulis setelah mendampingi Presiden Prabowo dalam KTT tersebut.
“Presiden Prabowo secara aktif mengusulkan dan memberikan dukungan penuh agar Papua Nugini dapat menjadi bagian dari keluarga besar ASEAN,” ungkap Seskab Teddy, seperti yang dilaporkan oleh Antara pada hari Selasa (27/5).
Saat ini, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) beranggotakan sepuluh negara, meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sementara itu, Timor Leste saat ini berstatus sebagai negara pengamat dan direncanakan untuk secara resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN pada bulan Oktober tahun 2025.
Dalam sesi pleno yang membahas isu-isu krusial terkait arah perkembangan ASEAN di masa depan, Teddy menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menekankan betapa pentingnya mempererat solidaritas antar negara anggota, menjaga stabilitas regional, serta meningkatkan pengaruh ASEAN di panggung internasional.
- Seruan Prabowo pada KTT ASEAN: Penguatan Industri Halal dan Perdamaian untuk Palestina
- Penunjukan Politikus Gerindra Angga Raka Prabowo sebagai Komisaris Utama Telkom: Profil Lengkap
- Kontroversi RUPTL PLN 2025-2034: Benarkah Prabowo Mengingkari Janji Menghapus Energi Fosil di Tahun 2040?
“Dengan proyeksi total populasi negara-negara anggota ASEAN yang diperkirakan akan mencapai sekitar 700 juta jiwa pada tahun 2025, angka yang hampir setara dengan total populasi Benua Eropa, ASEAN jelas merupakan kekuatan yang sangat signifikan dan patut diperhitungkan secara global,” imbuhnya.
Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya juga memperjelas bahwa dukungan Presiden Prabowo terhadap keanggotaan Papua Nugini di ASEAN tidak hanya didasarkan pada faktor kedekatan geografis atau hubungan bilateral yang erat antara kedua negara bertetangga.
Lebih dari sekadar hubungan baik, dukungan ini mencerminkan visi strategis Indonesia dalam upaya memperkuat integrasi regional dan menjadikan ASEAN sebagai pemain kunci yang semakin berpengaruh dalam dinamika global yang kompleks. Menurut Teddy, kehadiran Papua Nugini sebagai anggota penuh akan memperluas cakupan geopolitik ASEAN secara signifikan serta memperkuat posisi blok regional ini sebagai kekuatan yang solid dan memiliki pengaruh yang besar.
“Bergabungnya Papua Nugini bukan hanya tentang menjaga stabilitas di kawasan ASEAN, tetapi juga tentang meningkatkan pengaruh ASEAN secara keseluruhan di tingkat global,” pungkas Teddy.