Prabowo Bertemu Putin, Bahas Apa di Saint Petersburg?

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 20 Juni 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengukuhkan Persahabatan: Inti Pembicaraan Prabowo dan Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg

Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut hangat Presiden terpilih Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia, pada Kamis (19/6). Pertemuan bilateral penting ini menunjukkan eratnya persahabatan antara Indonesia dan Rusia, di mana Prabowo didampingi oleh Menlu Sugiono dan Seskab Teddy Indra Wijaya, sementara Presiden Putin didampingi Menlu Sergey Lavrov, Wakil Pertama Ketua Pemerintah Federasi Rusia Denis Manturov, serta Penasihat Presiden Urusan Luar Negeri Yuri Viktorovich Ushakov. Dalam suasana yang akrab, dialog antara kedua pemimpin tak hanya mengenang sejarah panjang bantuan Rusia kepada Indonesia, namun juga membuka lembaran baru kerja sama strategis di berbagai sektor.

Prabowo tiba di Istana Konstantinovsky sekitar pukul 18.00 WIB (14.00 waktu Rusia) dengan mengenakan kemeja dan kopiah hitam. Sambutan hangat langsung diberikan oleh Presiden Putin, yang menyatakan kegembiraannya atas kehadiran Prabowo. “Saya sangat senang bertemu bersama Bapak Presiden di St. Petersburg,” ujar Putin, seraya mengingatkan pertemuan sebelumnya di Moskow sebelum inaugurasi tahun lalu. Pemimpin Rusia itu bahkan menegaskan bahwa Prabowo adalah tamu utama dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025, yang akan diselenggarakan keesokan harinya, Jumat (20/6).

Presiden Putin kemudian menyoroti luasnya potensi kerja sama bilateral antara kedua negara, sembari menyampaikan apresiasi mendalam atas status keanggotaan penuh Indonesia di BRICS. “Kami memiliki banyak peluang kerja sama. Indonesia telah menjadi anggota penuh BRICS, dan saya berharap Indonesia akan memberikan kontribusi besar dalam kegiatan organisasi ini,” kata Putin. Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Rusia atas dukungan cepat dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan)—sebelumnya Indonesia hanya berstatus negara mitra. “Saya juga berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota BRICS penuh dengan waktu yang sangat cepat,” imbuh Prabowo.

Baca Juga :  Sekolah Gratis? Kemendikbudristek: Belum Bisa! Ini Alasannya

Prabowo juga menjelaskan ketidakhadirannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Kazan, 24 Oktober 2024 lalu, di mana ia diwakili oleh Menlu Sugiono. “Sesungguhnya saya ingin datang langsung ke Kazan, tapi pada saat itu saya baru dilantik satu hari dan harus melantik kabinet saya,” ungkapnya. Lebih lanjut, Prabowo mengenang jejak persahabatan panjang antara Indonesia dan Rusia yang telah terjalin selama 75 tahun. “Hubungan Rusia-Indonesia sudah memiliki sejarah panjang. Tahun ini kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Rusia selalu menjadi mitra penting Indonesia,” tegas Prabowo.

Dengan penuh penghargaan, Prabowo menyoroti bantuan krusial yang diberikan Rusia saat Indonesia berada dalam kondisi ekonomi yang sulit pasca-kemerdekaan 1945. “Pada saat Indonesia masih sangat miskin, Rusia membantu, tanpa meminta kita kembalikan bayar utang dalam waktu cepat. Akhirnya beberapa puluh tahun, kami kembalikan utang pada saat itu,” kenangnya. Mantan Menteri Pertahanan tersebut menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak akan pernah melupakan dukungan historis Rusia. “Kami, sampai hari ini, rakyat Indonesia tidak lupa bantuan Rusia, tidak hanya di ibu kota kami, tapi di kota besar. Banyak gedung besar, jembatan, kereta api, pabrik dibangun dari bantuan Rusia,” imbuhnya, menggambarkan jejak nyata kontribusi Rusia di Tanah Air.

Baca Juga :  Prabowo Kirim Jokowi ke Vatikan: Berbagai Reaksi Publik Muncul

Mengukuhkan komitmen kerja sama, Presiden Putin secara proaktif menawarkan perluasan kemitraan dalam berbagai bidang kepada Indonesia. “Kami banyak mengembangkan, termasuk pertanian, penjelajahan luar angkasa, dan energi, serta kerja sama di bidang militer dan teknis,” kata Putin, menunjukkan potensi luas yang bisa digarap bersama. Ia menambahkan, “Ada banyak peluang untuk kerja sama dan kami punya kapasitas untuk berkembang.” Presiden Putin juga mengenang pertemuan terakhirnya dengan Prabowo pada Juli 2024, ketika Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan namun sudah berstatus sebagai presiden terpilih. Antusiasme Putin kian terlihat saat menyambut kehadiran Prabowo sebagai tamu utama dalam sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) keesokan harinya, sebuah acara bergengsi yang menarik pengusaha dan politisi dari seluruh dunia.

Usai pertemuan bilateral yang produktif di Istana Konstantinovsky, Kamis (19/6), Presiden Prabowo Subianto secara terbuka mempersilakan Rusia untuk menambah frekuensi dan rute penerbangan langsung ke Indonesia. Prabowo menyebutkan bahwa saat ini penerbangan terbesar dari Rusia melayani rute Moskow-Bali tiga kali seminggu, yang meningkat menjadi empat kali seminggu selama musim dingin. “Kami membuka peluang, silakan kalau mau menambah penerbangan tidak hanya ke Bali, tapi juga ke kota-kota lain di Indonesia. Kami membuka penerbangan langsung ke Rusia,” tegasnya, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan konektivitas. Inisiatif penambahan penerbangan ini sejalan dengan ambisi Prabowo untuk meningkatkan jumlah pemuda Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia melalui jalur beasiswa pemerintah, menandai visi jangka panjang dalam memperkuat ikatan budaya dan pendidikan antar kedua negara.

Berita Terkait

Suriah Mundur Atas Desakan AS: Hindari Perang dengan Israel!
Suriah Mundur! Serangan Israel Paksa Penarikan Pasukan dari Druze
Komisi III: RUU KUHAP Berpotensi Gagal Disahkan
Israel Bombardir Suriah, Istana Presiden hingga Markas Militer Jadi Target
Impor Pertanian AS: Trump Klaim RI Setuju, Pengamat Wanti-Wanti
Prabowo Telepon Trump: Tarif Impor Dibahas, Era Baru Ekonomi?
HUT RI ke-80: Istana Pilih Jakarta, IKN Belum Jadi Lokasi Upacara!
Akhirnya! Trump Turunkan Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Jadi 19 Persen, Tapi Indonesia Wajib Beli 50 Pesawat Boeing

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:17 WIB

Suriah Mundur Atas Desakan AS: Hindari Perang dengan Israel!

Kamis, 17 Juli 2025 - 11:05 WIB

Suriah Mundur! Serangan Israel Paksa Penarikan Pasukan dari Druze

Kamis, 17 Juli 2025 - 08:34 WIB

Komisi III: RUU KUHAP Berpotensi Gagal Disahkan

Kamis, 17 Juli 2025 - 08:04 WIB

Israel Bombardir Suriah, Istana Presiden hingga Markas Militer Jadi Target

Rabu, 16 Juli 2025 - 23:29 WIB

Impor Pertanian AS: Trump Klaim RI Setuju, Pengamat Wanti-Wanti

Berita Terbaru

technology

Nvidia Puji AI China Sebagai Teknologi Kelas Dunia

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:59 WIB

entertainment

4 Film dan Serial DC Universe Setelah Superman, Supergirl Siap Debut

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:22 WIB

technology

Meta Hukum Tukang Upload Konten Orang, 10 Juta Akun FB Dihapus

Jumat, 18 Jul 2025 - 07:05 WIB