Ragamutama.com – , Jakarta – Ange Postecoglou, pelatih Tottenham Hotspur, bertekad melanjutkan proyek pembangunan timnya setelah meraih kemenangan gemilang di Liga Europa 2024-2025. Namun, ia mengakui masa depannya di klub London tersebut masih belum pasti.
Tottenham mengakhiri paceklik gelar selama 17 tahun dengan menaklukkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa yang berlangsung di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis dinihari, 22 Mei 2025. “Saya sangat bersemangat untuk melanjutkan pembangunan tim ini. Skuad kami masih sangat muda. Prestasi bisa dibicarakan, tetapi sampai mereka merasakannya sendiri, semuanya terasa abstrak,” ujar Postecoglou, seperti dikutip ESPN.
Gelar Liga Europa ini merupakan trofi Eropa pertama Spurs sejak Piala UEFA 1984. Kendati demikian, kesuksesan di kancah Eropa tersebut tak menjamin masa depan Postecoglou, mengingat performa mengecewakan Tottenham di Liga Inggris musim ini.
Tottenham Hotspur hanya finis di posisi ke-17 klasemen Liga Inggris dan nyaris terdegradasi. “Orang-orang mungkin fokus pada 20 kekalahan kami di Liga Primer, tetapi mereka mengabaikan inti dari apa yang saya bangun di sini,” tegas pelatih asal Australia tersebut.
Postecoglou, yang telah membuktikan kemampuannya di klub-klub sebelumnya seperti Celtic, Yokohama F. Marinos, dan Brisbane Roar, menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan pembangunan tim yang solid jika diberi kesempatan. “Saya bukan tipe orang yang santai membicarakan masa depan, tetapi saya akan kecewa jika tak bisa melanjutkan pekerjaan ini,” tambahnya.
Pelatih berusia 59 tahun itu menekankan bahwa keputusan terkait masa depannya bukan berada di tangannya. Meskipun demikian, ia yakin gelar Liga Europa ini dapat menjadi momentum perubahan budaya di klub. “Kemenangan adalah satu-satunya hal yang bisa mengubah klub ini. Saya pernah mengatakan kami akan menang di musim kedua, dan saya benar-benar percaya itu,” katanya.
Dengan keberhasilan ini, Tottenham Hotspur juga mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Ini menjadi angin segar bagi para pendukungnya, meskipun performa di liga domestik cukup mengecewakan.
Pilihan Editor: Akankah Patrick Kluivert Menerapkan Total Football di Timnas Indonesia