Ragamutama.com – , Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia, melalui Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), melibatkan ahli psikologi klinis untuk memberikan pendampingan kepada para korban pelecehan seksual yang terkait dengan kasus “Fantasi Sedarah”. Investigasi polisi telah menemukan bukti yang menunjukkan dua dari enam tersangka melakukan pelecehan seksual terhadap tiga anak dan seorang perempuan dewasa.
Direktur Tindak Pidana Perempuan, Anak, dan Perdagangan Orang, Brigadir Jenderal Nurul Azizah, menjelaskan bahwa pendampingan korban juga melibatkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). “Kerja sama ini terjalin melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA,” ujar Nurul dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim, Rabu, 21 Mei 2025.
Polri juga akan melakukan asesmen terhadap keluarga korban untuk memastikan dukungan yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi mereka. Hal ini penting mengingat para tersangka melakukan pelecehan terhadap anggota keluarga sendiri atau orang-orang terdekat.
Menurut Nurul, bentuk pelecehan tersebut berupa pencabulan. Tersangka MS melakukan pencabulan terhadap tiga korban, dua di antaranya anak di bawah umur. Sementara itu, tersangka MJ mencabuli satu korban.
Nurul menambahkan, para korban juga memiliki keterbatasan pengetahuan. Tersangka MS melakukan pelecehan terhadap korban berusia 12 dan 8 tahun, yang merupakan anak dari kakak iparnya. Korban lain berusia 21 tahun, difoto saat sedang tidur. Sedangkan tersangka MJ mencabuli anak tetangganya yang berusia 7 tahun sebanyak tiga kali.
Keenam tersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 52 Undang-Undang Informasi dan Elektronik. Selain itu, mereka juga dijerat dengan beberapa pasal lain dalam Undang-Undang Pornografi, Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Ancaman hukuman bagi keenam tersangka adalah pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 6 miliar.
Hammam Izzuddin berkontribusi dalam artikel ini
Pilihan Editor: Fantasi Inses Memicu Kekerasan Seksual dalam Keluarga