Ragamutama.com – Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, meluapkan perasaannya setelah tim berjuluk Super Elja tersebut dipastikan terdegradasi ke Liga 2.
Dalam laga terakhir Liga 1 musim 2024-2025, PSS Sleman sukses meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 3-0 atas Madura United di Stadion Gelora Bangkalan.
Kendati demikian, raihan tiga poin tersebut ternyata tidak cukup untuk menyelamatkan Super Elja dari jurang degradasi Liga 1.
Kepastian degradasi ini terjadi lantaran Semen Padang berhasil meraih kemenangan di pertandingan lainnya.
Dengan koleksi 36 poin di akhir klasemen, Kabau Sirah berhasil memastikan diri lolos dari degradasi yang menghantui.
Jelang Pemusatan Latihan di Bali, Para Pemain Timnas Indonesia Berupaya Beradaptasi dengan Suhu Udara Pulau Dewata
Bersama Barito Putera, PSS Sleman harus rela menyusul PSIS Semarang yang sebelumnya telah dipastikan turun kasta ke Liga 2.
Pieter Huistra, sang pelatih PSS Sleman, tak mampu menyembunyikan rasa kecewanya atas degradasi yang dialami timnya.
“Sejujurnya, tidak terlalu penting apa yang saya pikirkan tentang pertandingan ini. Ini adalah hari yang sangat menyedihkan,” ungkap Huistra, seperti dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Tribun Jogja.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Sleman, hari yang menyedihkan bagi para suporter, dan hari yang menyedihkan bagi para pemain,” imbuhnya.
Huistra mulai menukangi PSS Sleman sejak bulan Februari 2025.
Kehadirannya diharapkan dapat membawa PSS Sleman bertahan di Liga 1, namun takdir berkata lain dan Super Elja harus turun kasta.
Walaupun harus menerima kenyataan degradasi, pelatih asal Belanda ini tetap melihat adanya perkembangan positif pada para pemainnya.
Baru Tiba di Bali, Shayne Pattynama Optimis Timnas Indonesia Mampu Mengalahkan China di GBK
“Kami telah menunjukkan banyak kemajuan di akhir musim ini, tetapi sayangnya itu tidak cukup,” ujar Huistra.
“Dan itu terasa sangat buruk. Karena saya tahu betul apa arti klub ini bagi para suporter yang sangat setia.”
“Setiap pertandingan di stadion kita sendiri selalu menjadi sebuah kegembiraan yang luar biasa,” tambahnya.
Huistra pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh suporter atas hasil yang mengecewakan ini, ia menyadari betapa sakitnya mengalami degradasi secara dramatis.
“Namun, kenyataannya sangat menyakitkan. Kami harus turun ke kasta yang lebih rendah,” tuturnya.
“Saya ingin meminta maaf kepada semua pihak yang telah mendukung klub ini, dengan segala potensi yang dimilikinya,” lanjutnya.
Sementara itu, kapten PSS, Cleberson Martins de Souza, juga menyampaikan komentar yang senada dengan Pieter Huistra.
Hasil Liga Italia – AC Milan Menutup Musim dengan Kemenangan Telak atas Tim Terlemah
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh suporter Sleman,” ujarnya.
“Kami sangat menyadari situasi yang ada. Kami datang ke pertandingan ini, namun kami tahu tidak hanya bergantung pada hasil pertandingan Sleman.”
“Semua orang merasa menyesal. Kami menyesal atas hasil yang kami raih pada tahun ini.”
“Sleman adalah klub yang besar. Ini adalah hubungan yang sangat erat, antara suporter dan klub,” imbuhnya.
Cleberson mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan performa buruk PSS musim ini adalah karena sering berpindah *homebase*.
“Sangat sulit untuk datang ke sini. Mereka merayakan gol di Madura. Para pemain ingin menyampaikan permohonan maaf. Saya yakin klub ini akan segera bangkit kembali,” katanya.
“Kami tahu bahwa pemerintah Sleman telah melakukan segala upaya agar kami dapat kembali bermain di Yogyakarta.”
“Kami, seluruh tim, sangat ingin bermain di rumah, dan sangat sulit rasanya bermain di luar kandang,” pungkasnya.