Ragamutama.com – , Jakarta – Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, memastikan bahwa semua tim peserta akan mendapatkan hadiah, termasuk dua tim yang berada di posisi terbawah. Komitmen ini bertujuan agar seluruh kontestan merasa senang dan termotivasi. Tim peringkat kelima turnamen akan memperoleh hadiah sebesar Rp 200 juta, sementara tim peringkat keenam atau terakhir tetap mendapatkan hadiah hiburan senilai Rp 100 juta. “Jadi semuanya bisa happy,” ujar Maruarar dalam konferensi pers di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Juli 2025.
Inisiatif pemberian hadiah kepada tim terbawah ini sebelumnya telah dikonfirmasi langsung oleh Maruarar kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Tanpa ragu, Erick Thohir langsung memberikan persetujuan dengan singkat, “Bisa.”
Piala Presiden 2025 akan diikuti oleh enam klub pilihan yang terbagi dalam dua grup. Grup A dihuni oleh Liga Indonesia All Star, Arema FC, dan klub asal Inggris, Oxford United. Sementara itu, Grup B diisi oleh Persib Bandung, Dewa United, dan klub Thailand, Port FC. Adapun besaran hadiah utama dalam turnamen ini cukup menggiurkan. Juara Piala Presiden akan membawa pulang Rp 5,5 miliar, tim peringkat kedua mendapat Rp 3 miliar, peringkat ketiga Rp 2 miliar, dan peringkat keempat senilai Rp 1 miliar.
Turnamen prestisius ini dijadwalkan berlangsung mulai 6 hingga 18 Juli 2025. Laga pembuka akan menyajikan duel sengit antara Persib Bandung dan Port FC di Stadion Si Jalak Harupat pada pukul 15.30 WIB. Kemudian, dilanjutkan dengan pertandingan antara Oxford United melawan Liga Indonesia All Star yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Ahad, 6 Juli 2025, pukul 19.30 WIB. Pertandingan ini juga akan mempertemukan dua bintang Timnas Indonesia, Witan Sulaeman dari Liga Indonesia All Star, yang akan berhadapan dengan rekan setimnya, Marselino Ferdinan, yang memperkuat Oxford United.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menyampaikan apresiasinya terhadap konsistensi penyelenggaraan Piala Presiden. Menurutnya, pembangunan sepak bola yang berkelanjutan tidak mungkin hanya mengandalkan PSSI semata. “Kalau semua stakeholder bisa berpartisipasi, ini akan meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh. Baik untuk tim nasional, klub liga, maupun pembinaan,” tutur Erick.
Erick juga menekankan pentingnya peran pihak swasta dalam memajukan sepak bola Tanah Air. Ia menyoroti banyaknya keterlibatan sponsor yang turut mendukung Piala Presiden, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. “Ini sebuah event yang dibanggakan karena ada partisipasi dari klub luar negeri,” pungkas Erick, menunjukkan optimisme terhadap masa depan sepak bola Indonesia melalui kolaborasi berbagai pihak.