TikTok Shop Lakukan PHK Ratusan Karyawan di Indonesia Demi Efisiensi Pasca-Akuisisi Tokopedia
Jakarta – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda lengan e-commerce ByteDance Ltd., TikTok Shop, di Indonesia. Ratusan pekerja terpaksa dirumahkan sebagai bagian dari upaya efisiensi besar-besaran, menyusul akuisisi Tokopedia yang rampung tahun lalu.
Mengutip laporan *Bloomberg*, pemangkasan staf ini tidak pandang bulu dan menyasar seluruh tim e-commerce. Divisi-divisi krusial seperti logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan turut terdampak oleh kebijakan restrukturisasi ini.
Dampak dari keputusan strategis ini cukup signifikan; jumlah total karyawan gabungan Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia kini akan menyusut drastis, menyisakan sekitar 2.500 orang. Sebuah sumber anonim yang enggan disebutkan namanya bahkan mengisyaratkan bahwa gelombang PHK di TikTok Shop berpotensi akan terus berlanjut dan lebih besar lagi pada bulan Juli mendatang.
Menyikapi gelombang PHK ini, juru bicara TikTok memberikan pernyataan. Mereka menegaskan bahwa perusahaan secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian demi memperkuat organisasi serta melayani konsumen dengan lebih baik. “Kami melanjutkan investasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan inovasi,” ujar juru bicara tersebut, seperti dilansir *Bloomberg*.
Langkah efisiensi ini juga tak lepas dari dinamika pasar e-commerce yang sangat kompetitif di Indonesia. TikTok Shop tengah mempercepat perombakan operasionalnya di Tanah Air setelah sebelumnya mengakuisisi mayoritas saham Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai 1,5 miliar dolar AS. Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar e-commerce terbesar dan pionir bagi ambisi global ByteDance, namun persaingan di sini sangat ketat dengan kehadiran raksasa lain seperti Shopee (milik Sea Ltd.) dan Lazada (bagian dari Alibaba Group Holding Ltd.).
Sebagai konteks, setelah selesainya penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia pada awal tahun lalu, gabungan bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia sempat memiliki sekitar 5.000 karyawan. Angka PHK ini menunjukkan skala restrukturisasi yang signifikan demi mencapai efisiensi operasional yang ditargetkan di tengah ketatnya persaingan pasar digital.