Ragamutama.com – , Jakarta – Bosan dengan Menara Eiffel saat bertandang ke Paris? Jika iya, pertimbangkan untuk menjelajahi destinasi wisata alternatif yang tak kalah menarik: Pemakaman Père Lachaise. Terletak di sisi timur kota romantis ini, Père Lachaise bukanlah sekadar pemakaman biasa. Ia merupakan sebuah kompleks peristirahatan terakhir yang memancarkan keindahan estetika dan aura eksotis, tempat bersemayamnya banyak tokoh ternama.
Sebelum menjadi kompleks pemakaman megah, lahan ini dulunya adalah milik Pastor François de La Chaise, seorang rohaniwan yang menjadi penasihat spiritual Raja Louis XIV. Di bawah pemerintahan Napoleon Bonaparte, tanah ini kemudian dibeli dan dijadikan pemakaman kota pertama di Paris. Pada tahun 1803, arsitek Neoklasik bernama Alexandre-Théodore Brongniart ditunjuk untuk merancang pemakaman ini dengan gaya taman Inggris yang menawan. Setahun berikutnya, Père Lachaise resmi dibuka untuk umum.
Awalnya, kompleks pemakaman ini dikenal dengan nama Cimetière de l’Est, atau Pemakaman Timur. Namun, pada tahun 1894, namanya diubah menjadi Père Lachaise sebagai bentuk penghormatan kepada Pastor de La Chaise. Perubahan nama ini diduga kuat merupakan strategi untuk menarik lebih banyak umat Katolik Roma agar mengunjungi atau memakamkan orang-orang terkasih mereka di sana.
Pemakaman Tokoh Terkenal
Tiga belas tahun setelah dibuka untuk umum, pihak pengelola mengambil langkah berani dengan memindahkan jenazah penulis drama terkenal Molière dan penulis fabel Jean de La Fontaine ke lokasi pemakaman yang baru ini. Pada tahun yang sama, jasad tokoh Romeo dan Juliet versi Prancis, Héloïse dan Abélard, juga turut dipindahkan ke sana.
Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan popularitas Père Lachaise, meskipun beberapa orang pada masa itu masih meragukan keaslian jenazah tokoh-tokoh terkenal yang dipindahkan ke sana. Meski demikian, permintaan lahan pemakaman terus meningkat secara signifikan.
Kehadiran makam Héloïse dan Abélard secara khusus menarik perhatian banyak peziarah. Para pengunjung sering meninggalkan surat di kedua makam tersebut, seolah-olah ritual ini merupakan upaya untuk mendapatkan pasangan sehidup semati.
Menurut Paris Discovery Guide, pemakaman seluas 45 hektar ini menjadi rumah bagi lebih dari 70.000 petak makam, di mana berbagai keyakinan spiritual, mulai dari Katolik, Yahudi, Islam, Tao, Buddha, hingga Ateis, hidup berdampingan secara harmonis di seluruh area pemakaman.
Etalase Seni di Pemakaman
Père Lachaise menjelma menjadi sebuah etalase seni yang menakjubkan. Begitu memasuki area pemakaman, pengunjung akan disuguhi berbagai gaya arsitektur yang memukau. Contohnya, makam penulis Oscar Wilde yang dirancang dengan gaya arsitektur khas Mesir Kuno, lengkap dengan patung Sphinx berwarna krem setinggi sekitar 8 kaki. Jacob Epstein adalah seniman di balik pahatan patung tersebut.
Tak jauh dari sana, makam Victor Noir, seorang jurnalis yang tewas ditembak oleh Pierre Bonaparte, cucu dari Napoleon Bonaparte, juga menarik perhatian. Di makamnya, terdapat patung perunggu dirinya yang terbaring menghadap langit, seolah-olah ia baru saja terjatuh setelah ditembak. Patung bergaya realisme ini merupakan karya Jules Dalou, seorang pematung terkemuka pada abad ke-19.
Makam Jim Morrison
Salah satu makam yang paling banyak dikunjungi adalah makam bintang rock legendaris asal Amerika Serikat, Jim Morrison. Awalnya, makam ini dihiasi dengan patung setengah badan Jim, namun pada tahun 90-an, patung tersebut dicuri oleh penggemar fanatiknya. Kini, yang tersisa hanyalah patung malaikat kecil, dengan berbagai bunga dan surat yang menghiasi area makamnya.
Selain ketiga makam tersebut, Père Lachaise juga menyimpan makam-makam lain dengan gaya arsitektur yang unik, seperti makam berpilar ala Neoklasik, bangunan runcing melengkung ala Gotik, hingga bentuk geometris dengan patung perunggu yang telah teroksidasi ala Art Deco.
Panduan ke Père-Lachaise
Pemakaman ini terletak di arrondissement ke-20, tepatnya di 16 Rue du Repos, 75020 Paris, Prancis. Lokasi ini sangat mudah diakses dengan transportasi umum. Pintu masuk utama terletak di Boulevard de Ménilmontant.
Bulan Maret menjadi waktu yang ideal untuk berkunjung, ketika dedaunan mulai tumbuh subur di antara lebih dari 4.100 pohon di kompleks pemakaman ini. Meskipun demikian, kunjungan pada bulan dan musim lain juga akan menawarkan pengalaman yang tak kalah berkesan.
Tersedia layanan tur untuk menjelajahi pemakaman ini, namun Anda juga dapat berkeliling sendiri dan menikmati suasana Père Lachaise layaknya seorang *Flâneur*.
Tidak perlu khawatir tersesat di antara jalan setapak di pemakaman ini, karena tersedia peta yang dapat memandu Anda, terutama menuju makam tokoh-tokoh ternama.
The Guardian melaporkan bahwa Père-Lachaise masih menerima jenazah untuk dimakamkan, dengan kuota 150 tempat setiap tahunnya. Jika seseorang meninggalkan wasiat untuk dimakamkan di sana, bersama dengan sederet tokoh ternama seperti Chopin, Balzac, Delacroix, dan lainnya, siapkan dana sebesar €15,528 atau sekitar Rp 289 juta untuk sebidang tanah seluas 21 kaki persegi.
MUHAMMAD RIFAN PRIANTOPilihan Editor: Sitor dan Pertempuran di Paris