Kendati tim kesayangan mereka, Persib Bandung, mengalami kekalahan tipis 1-0 dalam pertandingan tandang kontra Malut United di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, pada Jumat (2/5) malam, ratusan Bobotoh tampak tetap bersemangat. Mereka bahkan menggelar konvoi meriah, seolah merayakan sesuatu, meskipun harapan untuk segera menggenggam gelar juara Liga 1 harus tertunda.
Dari pantauan di lapangan, sejak pukul 21.00, ratusan Bobotoh, didominasi oleh anak muda dari berbagai kalangan, baik pria maupun wanita, berkumpul di persimpangan Jalan Sulanjana dan Tamansari. Suasana di lokasi tersebut sangat meriah. Bendera-bendera Persib berbagai ukuran berkibar dengan gagah, sementara suar (flare) dinyalakan, dan klakson sepeda motor saling bersahutan, menciptakan kebisingan yang riang.
Setelah sekitar 20 menit, mereka mulai bergerak dalam konvoi, sebagian besar menuju Flyover Pasupati. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar jalan layang tersebut menjadi lebih ramai dari biasanya. Namun, kepadatan lalu lintas tidak berlangsung lama, karena petugas kepolisian yang sudah bersiaga segera mengambil tindakan untuk mengurai arus lalu lintas yang mulai menumpuk.
Suasana di Flyover Pasupati pun tak kalah semarak. Para Bobotoh yang ikut dalam konvoi, mengenakan jersey Persib dan atribut-atribut lainnya seperti syal, serta mengibarkan bendera-bendera dengan warna kebanggaan biru dan putih, tampak larut dalam kegembiraan.
“Kami masih berada di puncak klasemen, dan kami yakin akan menang dalam pertandingan melawan Barito nanti di Bandung. Sekarang kami mau konvoi ke Cimahi,” ujar Ajiz (25), seorang Bobotoh yang ikut serta dalam konvoi saat melintasi jalan layang tersebut pada Jumat (2/5).
Walaupun demikian, Ajiz tak menyembunyikan sedikit kekecewaan saat menyaksikan pertandingan antara Maung Bandung dan Malut United. Salah satu hal yang disorotinya adalah gaya permainan Persib yang menurutnya terlalu sering menggunakan umpan lambung (long ball).
“Kemudian, ada beberapa hal yang seharusnya tidak perlu terjadi. Seperti kartu merah yang diterima oleh Ciro Alves,” ungkapnya.
“Tapi kalau dilihat, itu jelas terkena siku. Bukan kesalahan wasit,” tambahnya.
Pendapat yang diutarakan oleh Ajiz mungkin saja berbeda dengan pandangan Bobotoh lainnya. Sebagai contoh, seorang Bobotoh yang melintas dengan sepeda motor berteriak bahwa kinerja wasit dalam pertandingan tersebut sangat buruk.
“Wasitna butut, mang,” serunya dalam bahasa Sunda.
Selain Flyover Pasupati, Taman Cikapayang Dago juga menjadi pusat keramaian Bobotoh setelah pertandingan Persib di pekan ke-31 Liga 1 ini. Ratusan Bobotoh berkumpul di sana, menyalakan suar (flare), menyanyikan berbagai yel-yel penyemangat untuk Persib, termasuk lagu Halo-Halo Bandung.
Meskipun menelan kekalahan pada pertandingan malam ini, Persib Bandung tetap kokoh memimpin klasemen sementara Liga 1. Mereka masih memiliki sisa tiga pertandingan di musim 2024/2025. Meskipun perayaan juara harus ditunda, Bobotoh tetap optimis bahwa tim kesayangannya akan berhasil meraih gelar juara secara berturut-turut di Bandung pada pekan depan.