Seiring dengan pembenahan masif yang tengah digulirkan, persepakbolaan Indonesia kini menunjukkan titik terang yang menjanjikan. Meskipun belum sempurna, upaya-upaya tersebut telah menciptakan fondasi yang lebih terorganisir dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu indikator utama kemajuan ini terlihat dari langkah strategis yang diambil oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku pengelola kompetisi liga di Indonesia. Dengan penetapan jadwal liga untuk beberapa tahun ke depan, stabilitas kini dirasakan oleh klub-klub peserta, termasuk klub kebanggaan Jawa Timur, Persebaya Surabaya.
Direktur Operasional Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, melalui wawancaranya di akun YouTube Bola Bung Binder, mengonfirmasi dampak positif ini. “Secara garis besar, sepak bola Indonesia sudah mulai ada titik terang,” ujarnya. “Pengelolaan liga sudah lebih baik di mana PT LIB telah membuat jadwal liga hingga sekitar 3-4 tahun ke depan, dan federasi (PSSI) juga membenahi sepak bola Indonesia secara masif. Ini memudahkan kami di manajemen Persebaya untuk membuat perencanaan jangka panjang.”
Candra Wahyudi menilai, perencanaan liga yang kini lebih terorganisir ini membuka peluang bagi Persebaya untuk mengambil langkah-langkah strategis jangka panjang, sebuah kontras signifikan dari pendekatan yang cenderung dadakan dan bersifat jangka pendek di masa lalu.
Terungkap Peran Persebaya Buat Sepak Bola Indonesia, Punya Stok 3 Ribu Pemain Muda dari 20 Klub Internal, Siap Cetak The Next Marselino Ferdinan
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah di sektor bisnis. “Kami bisa menyepakati kerja sama multi-tahun dengan para mitra, bahkan beberapa kontrak iklan Persebaya sudah terikat hingga tahun 2027,” papar Candra. Hal ini sejalan dengan visi misi klub untuk memperkuat stabilitas keuangan Persebaya di masa mendatang.
Tak hanya itu, implikasi positif juga merambah aspek teknis tim. Dengan kepastian jadwal liga, manajemen Persebaya kini lebih leluasa untuk mengontrak pemain dengan durasi multi-tahun, sebuah kebijakan yang mendukung kesinambungan dan pengembangan skuad.
Selain perencanaan bisnis dan kontrak pemain multi-tahun, tim berjuluk Green Force ini juga tengah menggarap rencana besar untuk mengelola Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), meskipun detail konsepnya masih dalam tahap pembahasan.
Erick Thohir Bocorkan Nasib Marselino Ferdinan! Belum Waktunya Pulang ke Persebaya Surabaya? Ini Alasannya!
Saat ini, kepemilikan Stadion GBT masih berada di bawah wewenang Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sehingga Persebaya belum dapat mengelolanya secara penuh. Kendati demikian, dukungan yang diberikan oleh Pemkot Surabaya sejauh ini dinilai sangat memuaskan.
Candra Wahyudi menambahkan, “Persebaya memang belum memiliki stadion sendiri, dan pengelolaan Stadion GBT masih dipegang Pemkot Surabaya, kami belum mengelola sepenuhnya. Namun, Pemkot sudah sangat total dalam memberi dukungan kepada Persebaya, termasuk dalam hal fasilitas penggunaan GBT, mulai dari lapangan pertandingan hingga lapangan latihan.”
Fenomena kepemilikan stadion ini memang bukan hal baru di kancah sepak bola nasional. Mayoritas klub di Indonesia belum memiliki stadion pribadi; kandang yang mereka gunakan umumnya masih menjadi aset Pemerintah Kota atau Pemerintah Daerah setempat.
Suara Bonek Menggema! Desak Persebaya Surabaya Cari Pelapis Francisco Rivera Demi Bersaing di Super League 2025/2026
“Ke depannya, Persebaya berencana untuk meningkatkan level pengelolaan Stadion GBT menjadi lebih optimal, dan hingga kini kami terus berkoordinasi intensif dengan Pemkot Surabaya terkait hal tersebut,” pungkas Candra, menegaskan komitmen klub terhadap pengembangan infrastruktur.