Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) merilis laporan keuangan konsolidasian periode yang berakhir 31 Maret 2025. Pendapatan bersih UNTR pada kuartal I-2025 mencapai US$ 34,3 triliun, meningkat 6% year on year (yoy).

Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai segmen. Sektor kontraktor pertambangan berkontribusi Rp 12,6 triliun, meskipun mengalami penurunan 6% yoy dibandingkan kuartal I-2024. Sementara itu, segmen mesin konstruksi mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 31% yoy, mencapai Rp 10,9 triliun. Di sisi lain, segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi turun 15% yoy menjadi Rp 7 triliun, sedangkan segmen pertambangan emas dan mineral lainnya menunjukkan peningkatan pesat sebesar 61% yoy, mencapai Rp 2,9 triliun.

Meskipun pendapatan bersih meningkat, laba bersih UNTR justru mengalami penurunan 30% yoy menjadi Rp 3,2 triliun pada kuartal I-2025. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kurang optimal pada segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi akibat penurunan penjualan dan harga jual batubara, serta kendala cuaca pada segmen kontraktor batubara akibat curah hujan tinggi.

Namun demikian, peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya serta mesin konstruksi turut membantu mengurangi dampak negatif tersebut. Selain itu, kerugian bersih dari entitas asosiasi, khususnya penurunan nilai dua proyek RKEF lama milik Nickel Industries Limited (NIC), juga turut berkontribusi pada penurunan laba bersih UNTR.

UNTR Percepat Diversifikasi Bisnis Non-Batubara, Simak Rekomendasi Analis

Pada segmen mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu mengalami peningkatan 23% yoy pada kuartal I-2025, mencapai 1.385 unit. Peningkatan ini didorong oleh permintaan yang kuat di berbagai sektor. Sebesar 68% dari total penjualan alat berat UNTR diserap oleh sektor pertambangan, disusul sektor konstruksi (13%), kehutanan (10%), dan pertanian (9%).

Baca Juga :  OJK Izinkan 21 Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS, Dana Rp 14 Triliun Disiapkan

“Komatsu tetap menjadi pemimpin pasar alat berat, dengan pangsa pasar 24% berdasarkan riset pasar internal,” demikian keterangan manajemen United Tractors dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/4).

Penjualan produk merek lain juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Penjualan truk Scania naik 82% menjadi 158 unit, sementara penjualan UD Trucks meningkat 175% menjadi 88 unit. Peningkatan permintaan di sektor pertambangan menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.

Pendapatan bersih dari suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat juga meningkat 6% yoy menjadi Rp 2,8 triliun pada kuartal I-2025. Kinerja positif ini berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan bersih segmen mesin konstruksi sebesar 31% menjadi Rp 10,9 triliun.

Di segmen kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatat penurunan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 12% yoy menjadi 252 juta bcm, dan penurunan volume produksi batubara untuk klien sebesar 2% yoy menjadi 32 juta ton, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 7,9 kali. Curah hujan tinggi pada kuartal I-2025 menjadi faktor utama penyebab penurunan ini.

“Curah hujan tinggi pada kuartal I-2025 menyebabkan penurunan volume pemindahan tanah dan produksi batubara klien,” jelas manajemen United Tractors.

Pada segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi, PT Tuah Turangga Agung mencatatkan volume penjualan batubara sebesar 3,2 juta ton (termasuk 1,1 juta ton batubara metalurgi) pada kuartal I-2025, turun 2% yoy. Total volume penjualan batubara, termasuk batubara pihak ketiga, mencapai 3,8 juta ton, atau 3% lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga :  Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo: Rp 85,25 Per Saham!

Akibat penurunan penjualan dan harga jual batubara, pendapatan segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi UNTR turun 15% yoy menjadi Rp 7 triliun.

Bisnis Emas dan Mineral

Sebaliknya, segmen pertambangan emas dan mineral lainnya menunjukkan kinerja yang sangat baik, dengan pendapatan yang melonjak 61% yoy menjadi Rp 2,9 triliun pada kuartal I-2025, didorong oleh peningkatan penjualan dan harga jual emas.

PT Agincourt Resources dan PT Sumbawa Jutaraya, anak usaha UNTR di bidang pertambangan emas, mencatatkan penjualan setara emas sebesar 57.000 ons troi, naik 16% yoy. Agincourt Resources, yang mengoperasikan tambang emas Martabe, mencatat kenaikan penjualan 12% menjadi 55.000 ons troi, sementara Sumbawa Jutaraya mencatatkan penjualan 2.000 ons troi.

Jadi Komisaris United Tractors (UNTR), Begini Kata Ignasius Jonan

Di segmen nikel, PT Stargate Pasific Resources (SPR) mencatatkan penjualan bijih nikel sebanyak 525.000 wet metrik ton (wet) hingga kuartal I-2025, terdiri dari 155.000 wmt saprofit dan 370.000 wmt limonit. SPR mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Nickel Industries Limited (NIC), dengan kepemilikan UNTR sebesar 20,14%, merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi. Karena perbedaan waktu rilis kinerja, UNTR mencatat bagian rugi bersih NIC untuk kuartal I-2025 berdasarkan rilis kinerja NIC kuartal IV-2024.

“Penurunan nilai terkait dua proyek RKEF lama milik NIC berdampak pada kinerja bisnis ini,” ungkap manajemen United Tractors.

  UNTR Chart by TradingView

Berita Terkait

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi
Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?
Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:23 WIB

Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:11 WIB

Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Berita Terbaru

Society Culture And History

Skandal UTBK 2025: Mahasiswa dan Alumni ITB Diduga Lakukan Perjokian!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:51 WIB

Food And Drink

Rayakan May Day: Promo Makanan & Tiket Wahana Menanti!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:47 WIB

entertainment

Raisa Ungkap Pengalaman dan Pandangannya Sebagai Seorang Ambivert

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:43 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Akhirnya Buka Suara: Sakitkah Atalia Saat Ridwan Kamil Diselingkuhi?

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:39 WIB