Ragamutama.com JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) merilis laporan keuangan konsolidasian periode yang berakhir 31 Maret 2025. Pendapatan bersih UNTR pada kuartal I-2025 mencapai US$ 34,3 triliun, meningkat 6% year on year (yoy).
Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai segmen. Sektor kontraktor pertambangan berkontribusi Rp 12,6 triliun, meskipun mengalami penurunan 6% yoy dibandingkan kuartal I-2024. Sementara itu, segmen mesin konstruksi mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 31% yoy, mencapai Rp 10,9 triliun. Di sisi lain, segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi turun 15% yoy menjadi Rp 7 triliun, sedangkan segmen pertambangan emas dan mineral lainnya menunjukkan peningkatan pesat sebesar 61% yoy, mencapai Rp 2,9 triliun.
Meskipun pendapatan bersih meningkat, laba bersih UNTR justru mengalami penurunan 30% yoy menjadi Rp 3,2 triliun pada kuartal I-2025. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kurang optimal pada segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi akibat penurunan penjualan dan harga jual batubara, serta kendala cuaca pada segmen kontraktor batubara akibat curah hujan tinggi.
Namun demikian, peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya serta mesin konstruksi turut membantu mengurangi dampak negatif tersebut. Selain itu, kerugian bersih dari entitas asosiasi, khususnya penurunan nilai dua proyek RKEF lama milik Nickel Industries Limited (NIC), juga turut berkontribusi pada penurunan laba bersih UNTR.
UNTR Percepat Diversifikasi Bisnis Non-Batubara, Simak Rekomendasi Analis
Pada segmen mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu mengalami peningkatan 23% yoy pada kuartal I-2025, mencapai 1.385 unit. Peningkatan ini didorong oleh permintaan yang kuat di berbagai sektor. Sebesar 68% dari total penjualan alat berat UNTR diserap oleh sektor pertambangan, disusul sektor konstruksi (13%), kehutanan (10%), dan pertanian (9%).
“Komatsu tetap menjadi pemimpin pasar alat berat, dengan pangsa pasar 24% berdasarkan riset pasar internal,” demikian keterangan manajemen United Tractors dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/4).
Penjualan produk merek lain juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Penjualan truk Scania naik 82% menjadi 158 unit, sementara penjualan UD Trucks meningkat 175% menjadi 88 unit. Peningkatan permintaan di sektor pertambangan menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.
Pendapatan bersih dari suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat juga meningkat 6% yoy menjadi Rp 2,8 triliun pada kuartal I-2025. Kinerja positif ini berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan bersih segmen mesin konstruksi sebesar 31% menjadi Rp 10,9 triliun.
Di segmen kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatat penurunan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 12% yoy menjadi 252 juta bcm, dan penurunan volume produksi batubara untuk klien sebesar 2% yoy menjadi 32 juta ton, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 7,9 kali. Curah hujan tinggi pada kuartal I-2025 menjadi faktor utama penyebab penurunan ini.
“Curah hujan tinggi pada kuartal I-2025 menyebabkan penurunan volume pemindahan tanah dan produksi batubara klien,” jelas manajemen United Tractors.
Pada segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi, PT Tuah Turangga Agung mencatatkan volume penjualan batubara sebesar 3,2 juta ton (termasuk 1,1 juta ton batubara metalurgi) pada kuartal I-2025, turun 2% yoy. Total volume penjualan batubara, termasuk batubara pihak ketiga, mencapai 3,8 juta ton, atau 3% lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.
Akibat penurunan penjualan dan harga jual batubara, pendapatan segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi UNTR turun 15% yoy menjadi Rp 7 triliun.
Bisnis Emas dan Mineral
Sebaliknya, segmen pertambangan emas dan mineral lainnya menunjukkan kinerja yang sangat baik, dengan pendapatan yang melonjak 61% yoy menjadi Rp 2,9 triliun pada kuartal I-2025, didorong oleh peningkatan penjualan dan harga jual emas.
PT Agincourt Resources dan PT Sumbawa Jutaraya, anak usaha UNTR di bidang pertambangan emas, mencatatkan penjualan setara emas sebesar 57.000 ons troi, naik 16% yoy. Agincourt Resources, yang mengoperasikan tambang emas Martabe, mencatat kenaikan penjualan 12% menjadi 55.000 ons troi, sementara Sumbawa Jutaraya mencatatkan penjualan 2.000 ons troi.
Jadi Komisaris United Tractors (UNTR), Begini Kata Ignasius Jonan
Di segmen nikel, PT Stargate Pasific Resources (SPR) mencatatkan penjualan bijih nikel sebanyak 525.000 wet metrik ton (wet) hingga kuartal I-2025, terdiri dari 155.000 wmt saprofit dan 370.000 wmt limonit. SPR mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Nickel Industries Limited (NIC), dengan kepemilikan UNTR sebesar 20,14%, merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi. Karena perbedaan waktu rilis kinerja, UNTR mencatat bagian rugi bersih NIC untuk kuartal I-2025 berdasarkan rilis kinerja NIC kuartal IV-2024.
“Penurunan nilai terkait dua proyek RKEF lama milik NIC berdampak pada kinerja bisnis ini,” ungkap manajemen United Tractors.
UNTR Chart by TradingView