Ragamutama.com – , Jakarta – Pemerintah meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini menjadi 350 ribu unit, naik signifikan dari target awal 220 ribu unit. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau Ara, menyebut penambahan ini sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
“Di periode pertama kepemimpinan Pak Prabowo, pencapaian ini langsung memecahkan rekor,” ungkap Ara di Kantor Kementerian PKP pada Senin malam, 5 Mei 2025. Rekor sebelumnya tercatat pada tahun 2019 dengan alokasi 260 ribu unit.
Heru Pudyo Nugroho, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan telah memastikan alokasi 350 ribu unit kuota FLPP. Ia menambahkan potensi penambahan lebih lanjut masih terbuka, mengingat sebelumnya sempat diusulkan peningkatan hingga 440 ribu unit. “Angkanya terus berkembang. Kami harus menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran,” jelas Heru.
Lebih lanjut, Heru menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan akan mengevaluasi data realisasi yang dikelola BP Tapera untuk menentukan kebijakan selanjutnya. “Jika hingga triwulan ketiga kuota terserap habis, kemungkinan akan ada penambahan lagi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Ara telah menyampaikan usulan peningkatan target pembangunan rumah subsidi hingga empat kali lipat kepada Kementerian Keuangan, sebagai dukungan program 3 juta rumah. “Kami menargetkan peningkatan rumah subsidi dari 220 ribu menjadi 800 ribu unit,” kata Menteri Ara, mengutip keterangan resminya pada Sabtu, 16 November 2024.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon Napitupulu, menyatakan kesiapannya dalam mendukung realisasi target tersebut dengan berbagai skema pendanaan. Namun, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menekankan perlunya diskusi dengan DPR RI terkait penambahan kuota KPR subsidi melalui FLPP hingga 800 ribu unit. Pembahasan ini, menurutnya, akan dilakukan tahun depan dalam perencanaan APBN 2026.
“Besaran penambahannya? Baik Pak Ara maupun Pak Nixon telah mengajukan angka. Namun, apakah sudah tercantum dalam APBN? Belum,” ujar Suahasil dalam diskusi Percepatan Penyaluran Program 3 Juta Rumah di Jakarta Pusat, Jumat, 29 November 2024.
Suahasil menambahkan bahwa penambahan alokasi FLPP untuk APBN 2025 telah ditetapkan pada September 2024, yaitu sebanyak 220 ribu unit rumah. “Jika ada penambahan kuota selanjutnya, akan diumumkan kembali,” jelasnya.
Hanin Marwah dan Hammam Izzuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Sore Ini, Pemerintah Serahkan 100 Kunci Rumah Subsidi untuk Jurnalis