Di tengah laporan mengenai praktik pemerasan oleh beberapa organisasi masyarakat (ormas) di berbagai wilayah, pemerintah berupaya keras untuk menjaga stabilitas iklim investasi dan menarik minat investor.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi pertemuan penting antara Gubernur Banten, Andra Soni; Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto; perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) pusat dan daerah; serta representasi dari PT Chandra Asri Alkali (CAA). Pertemuan ini berlangsung di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, pada hari Rabu (14/5).
Fokus utama pertemuan tersebut adalah membahas isu terkait proyek PT CAA senilai Rp 15 triliun yang menghadapi gangguan dari oknum-oknum yang meminta bagian proyek tanpa melalui proses lelang yang seharusnya.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menekankan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk menjamin kelancaran investasi CAA, mengingat perannya yang vital dalam mendukung program hilirisasi industri nasional.
“Negara berkewajiban memberikan jaminan keamanan dan kepastian, baik bagi investor domestik maupun asing, agar investasi dapat berjalan dengan kondusif dan berkelanjutan,” ujar Todotua dalam keterangan resminya pada hari Kamis (15/5).
Beliau meyakinkan bahwa Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, bersama dengan aparat penegak hukum, akan mengambil langkah-langkah cepat dan konkret untuk memastikan implementasi proyek investasi berjalan lancar dan tanpa hambatan.
Menurutnya, pengawasan terhadap mekanisme kemitraan usaha juga perlu diperkuat untuk memastikan bahwa semua praktik investasi dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami ingin memberikan efek jera kepada pelaku tindakan yang tidak terpuji demi menjaga iklim investasi yang sehat,” tegas Todotua.
Berdayakan Ekonomi Daerah
Todotua Pasaribu menambahkan bahwa investasi memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memberdayakan ekonomi daerah.
Salah satu proyek yang menjadi perhatian utama adalah proyek PT Chandra Asri (CAA), yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan potensi nilai ekspor yang signifikan, diperkirakan mencapai Rp 35-40 triliun hingga tahun 2040.
Realisasi investasi di Banten pada kuartal I tahun 2025 menunjukkan angka yang menggembirakan, mencapai Rp 31,1 triliun. Tiga sektor yang mencatatkan investasi terbesar adalah Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 4,8 triliun), Industri Logam Dasar dan Barang Logam (Rp 4,1 triliun), serta Industri Kimia dan Farmasi (Rp 3,7 triliun).
Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan dukungannya terhadap realisasi investasi agar berjalan tepat waktu dan memberikan manfaat yang nyata bagi daerah. Beliau juga menyampaikan bahwa telah ada kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah, Kadin Cilegon, dan Chandra Asri untuk menjaga investasi agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti kasus ini melalui proses penyelidikan. Beliau menegaskan bahwa kepolisian siap memproses hukum setiap dugaan tindak pidana yang dapat mengganggu iklim investasi di wilayahnya.
Pihak Chandra Asri menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah dan menegaskan komitmen mereka untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku serta terus berinvestasi di Indonesia. Direktur Legal Chandra Asri, Edi Rivai, menyatakan bahwa perusahaannya siap untuk terus berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Wakil Ketua Umum Kadin, Azis Syamsuddin, menambahkan bahwa pihaknya akan sepenuhnya mematuhi pola kemitraan yang benar demi mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan arahan pemerintah.