Pemerintah Antisipasi Dampak Trump 2.0 terhadap Perekonomian Indonesia

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 31 Januari 2025 - 20:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Pemerintah Indonesia mengantisipasi dampak kebijakan proteksionisme Amerika Serikat (AS) terhadap perekonomian dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah mulai memperhatikan risiko kebijakan perdagangan AS itu terhadap Indonesia.

Ia menjelaskan, dinamika global masih menjadi faktor utama yang berdampak pada perkembangan perekonomian negara ke depan. “Sejumlah risiko tentu masih akan kita hadapi,” kata Airlangga dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Jumat, 31 Januari 2025. “Tentunya kebijakan perdagangan dari pemerintahan Amerika yang sering kita sebut sebagai Trump 2.0.”

Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan Indonesia bakal mengajukan permintaan penurunan tarif dagang kepada Amerika Serikat (AS). Upaya ini, ujar Airlangga, dilakukan sebagai langkah mitigasi terhadap kebijakan tarif impor di masa pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

“Kami sedang meminta supaya akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral, supaya tarifnya kita turunkan,” tutur Airlangga ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 13 Januari 2025.

Baca Juga :  Tarif Baru AS: Meksiko dan Kanada Aman dari Ancaman Bea Impor

Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan AS ini, lanjut dia, nantinya dapat dilaksanakan melalui perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA).

Adapun Airlangga menyebut Indonesia sebenarnya sudah kebal dengan pengenaan tarif dagang tinggi oleh AS. Isu mengenai tarif tinggi ini, menurut dia, bukanlah hal baru. AS telah mengenakan tarif impor pada berbagai komoditas, seperti baju maupun sepatu. “Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap Indonesia,” ujarnya.

Donald Trump resmi kembali menjabat sebagai Presiden AS setelah dilantik pada 20 Januari 2025 lalu. Trump yang berusia 78 tahun berhasil merebut kembali Gedung Putih pada November 2024, dengan mengamankan 312 suara elektoral, melebihi angka 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Selama masa kampanye nya, Donald Trump dengan moto “America First” berjanji memberlakukan tarif besar-besaran untuk semua barang impor yang masuk wilayah AS. Pendekatan proteksionisme yang diusung Trump dalam kampanyenya merupakan kebijakan yang mengutamakan kepentingan ekonomi domestik AS dan mendorong kebijakan yang menekan ketergantungan pada negara-negara lain.

Baca Juga :  Delegasi Indonesia Terbang ke AS: Upaya Akhir Negosiasi Tarif 32 Persen?

Slogan America First muncul pada periode pertama pemerintahan Trump, 2016-2020. Di bidang ekonomi, slogan ini diejawantahkan dalam bentuk pengenaan tarif yang tinggi terhadap produk-produk impor dari berbagai negara, terutama China. Kebijakan ini bertujuan memperbaiki neraca perdagangan Amerika yang selalu defisit. Buntut kebijakan ini adalah China kehilangan sebagian besar pangsa pasarnya di AS.

China yang tengah mengalami over supply kemudian menyasar negara-negara lain untuk menjual rugi produknya dengan harga murah. Indonesia salah satunya. Banjir produk impor dari Negeri Tirai Bambu belakangan digadang-gadang menjadi penyebab industri manufaktur dalam negeri terpuruk.

Han Revanda berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Dampak Penghematan Belanja Pemerintah ke Bisnis Hotel

Berita Terkait

Jenderal Soeharto: Layakkah Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini?
Mensesneg Ungkap Prabowo Berpeluang Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Sejarah Hari Buruh Nasional: Dari Soekarno hingga Era Reformasi
KPK Ancam Jemput Paksa Dua Anggota DPR Terkait Kasus Dana CSR BI
Mutasi TNI Terbaru: Panglima Agus Subiyanto Rombak 237 Jabatan Strategis
Hasan Nasbi Mundur dari PCO: Komunikasi Prabowo Jadi Sorotan Utama?
Prabowo Subianto Sikapi Pengunduran Diri Hasan Nasbi?
Terungkap: Alasan Jokowi Bungkam Soal Tuduhan Ijazah Palsu

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:28 WIB

Jenderal Soeharto: Layakkah Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini?

Kamis, 1 Mei 2025 - 06:47 WIB

Sejarah Hari Buruh Nasional: Dari Soekarno hingga Era Reformasi

Rabu, 30 April 2025 - 23:39 WIB

KPK Ancam Jemput Paksa Dua Anggota DPR Terkait Kasus Dana CSR BI

Rabu, 30 April 2025 - 19:47 WIB

Mutasi TNI Terbaru: Panglima Agus Subiyanto Rombak 237 Jabatan Strategis

Rabu, 30 April 2025 - 17:43 WIB

Hasan Nasbi Mundur dari PCO: Komunikasi Prabowo Jadi Sorotan Utama?

Berita Terbaru

finance

Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:55 WIB

technology

Huawei Mate Xs2: Harga dan Spesifikasi di Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:48 WIB