Kendala Bahasa Bayangi Timnas Malaysia: Bukan Vietnam, Ini Keresahan Sejati Pemain Naturalisasi Jelang Kualifikasi Piala Asia 2027
Antusiasme menyelimuti persiapan Timnas Malaysia jelang laga krusial menghadapi Timnas Vietnam dalam lanjutan Grup F putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. Pertarungan yang akan diselenggarakan pada Selasa, 10 Juni 2025, ini dipastikan akan membanjiri Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, yang berkapasitas 85 ribu penonton, dengan dukungan penuh para penggemar Harimau Malaya. Namun, di tengah gemuruh persiapan dan optimisme tinggi, sebuah kekhawatiran tak terduga justru diungkapkan oleh bek naturalisasi andalan, Matthew Davies.
Menariknya, keresahan yang melanda skuad Harimau Malaya bukan perihal kekuatan Timnas Vietnam yang berstatus jawara Piala AFF 2024, sebuah lawan yang secara historis selalu menjadi tantangan berat. Sebaliknya, Davies menyoroti adanya permasalahan internal yang hingga kini belum ditemukan solusinya oleh para pemain maupun jajaran pelatih. Meski mengakui bahwa secara fisik, skuad Timnas Malaysia telah menunjukkan peningkatan signifikan dan bertambah kuat, kendala fundamental ini masih menjadi ganjalan utama yang perlu diatasi.
Lantas, apa sebenarnya ‘momok’ yang membuat Davies dan rekan setimnya resah? Ternyata, akar masalahnya terletak pada kendala bahasa. Davies menjelaskan bahwa isu komunikasi adalah satu-satunya perhatian utama yang tengah dicari jalan keluarnya oleh Timnas Malaysia. Dengan komposisi tim yang terdiri dari pemain lokal dan naturalisasi, menciptakan jembatan komunikasi yang efektif menjadi prioritas demi menyatukan visi dan strategi di lapangan.
Situasi menjadi rumit karena para pemain naturalisasi, yang umumnya tidak menguasai Bahasa Melayu, serta potensi kesulitan pemain lokal dalam berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, menciptakan celah dalam koordinasi. Matthew Davies dengan tegas menyatakan, “Satu-satunya perhatian tim adalah menemukan cara untuk menghilangkan kendala bahasa. Kami harus menciptakan bahasa yang sama antara pemain lokal dan pemain naturalisasi.” Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi untuk membangun pemahaman yang solid di antara seluruh anggota tim.
Di tengah upaya mengatasi rintangan internal ini, Davies menegaskan bahwa Timnas Malaysia tidak terlalu ambil pusing dengan kekuatan atau peningkatan skuad Timnas Vietnam. Fokus utamanya adalah pada performa timnya sendiri, bukan pada lawan. Baginya, siapa pun pemain yang akan diturunkan Vietnam, atau jika ada pemain kunci yang absen, tidak akan menjadi fokus utama perhatian. Ia hanya ingin skuad Harimau Malaya menampilkan yang terbaik.
Ada kebanggaan dan rasa tanggung jawab besar yang dirasakan Davies saat mengenakan seragam kebesaran Timnas Malaysia. Ia menyatakan bahwa seluruh pemain naturalisasi juga memiliki tekad yang sama kuatnya untuk tampil maksimal melawan Vietnam. “Tentu saja mengenakan jersey Timnas Malaysia merupakan tanggung jawab dan kehormatan yang besar,” ujar Davies, seraya menambahkan, “Para pemain naturalisasi juga menganggapnya serius, kami memasuki pertandingan melawan Vietnam dengan tekad tinggi.” Menutup pernyataannya, Davies berharap penuh pada dukungan para penggemar. “Yang saya nantikan sekarang adalah dukungan dari para penggemar. Kami selalu bersyukur dan akan bermain sebaik mungkin untuk itu,” pungkasnya, menunjukkan semangat juang Harimau Malaya yang tak akan padam demi meraih hasil positif di Kualifikasi Piala Asia 2027.