jabar.RAGAMUTAMA.COM, KOTA BANDUNG – Laga sengit antara Persib Bandung dan Barito Putera menyajikan drama dan ketegangan yang memuncak.
Insiden panas mewarnai penghujung pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat malam (9/5/2025), dengan protes keras dari kubu Persib terhadap keputusan wasit Gedion Dapaherang.
Pemicunya adalah tekel keras yang dilakukan oleh striker Barito Putera, Murilo Mendes, terhadap Febri Hariyadi di menit ke-90, memicu gelombang ketidakpuasan dari para pemain Persib.
Murilo menghalangi laju Febri yang sedang menggiring bola dari lini belakang. Akibat tekel berbahaya tersebut, Bow, sapaan akrab Febri, terkapar di lapangan dengan raut kesakitan.
Reaksi cepat dari para pemain dan ofisial Persib muncul karena kekhawatiran akan kambuhnya cedera yang pernah dialami Bow.
Setelah pelanggaran terjadi, wasit Gedion Dapaherang segera meninjau ulang insiden tersebut melalui Asisten Wasit Video (VAR).
Keputusan VAR menyatakan bahwa pelanggaran keras yang dilakukan Murilo tidak memenuhi kriteria untuk pemberian kartu merah.
Hanya diganjar kartu kuning, striker asal Brasil itu tetap memicu protes keras dari para pemain Persib atas keputusan tersebut.
Vitor Tinoco, pelatih Barito Putera, tampil membela tindakan yang dilakukan oleh salah satu pemainnya.
Menurutnya, sebagai pelatih kepala, ia sangat memahami karakter setiap pemainnya, termasuk Murilo.
Tinoco menegaskan bahwa Murilo tidak memiliki niat untuk mencelakai Febri atau memperparah cederanya. Ia meyakini tindakan di lapangan tersebut semata-mata dilakukan untuk kepentingan tim.
“Saya tahu karakternya, Murilo pasti tidak ingin membuatnya cedera lagi, inilah sepak bola,” ujar Tinoco usai pertandingan.
“Kami mencoba bermain soft (lembut), namun juga keras. Saya yakin Murilo tidak bermaksud membuat (Febri) cedera lagi,” tambahnya. (mcr27/jpnn)