Password Google, FB, Apple, Bocor di Dunia Maya, Jumlahnya Dua Kali Populasi Manusia

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 24 Juni 2025 - 05:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Sekitar 16 miliar informasi kredensial berupa kata sandi (password) dari akun layanan internet seperti Facebook, Google, Apple, dan lainnya bocor di dunia maya. Jumlah ini setara dua kali lipat dari total populasi manusia di dunia yang berkisar 8,2 miliar jiwa.

Informasi ini terungkap dalam laporan terbaru Cybernews, blog teknologi yang rutin membahas kebocoran data di internet.

Dalam laporan tersebut, peneliti keamanan siber Vilius Petkauskas mengungkapkan bahwa 16 miliar password ini berasal dari 30 database berbeda yang tersebar di internet.

Masing-masing database memuat puluhan hingga ratusan juta password akun, termasuk 184 juta data password Google, Apple, Facebook, dan lainnya yang dilaporkan bocor pada akhir Mei 2025 lalu.

Petkauskas mengatakan ada kemungkinan satu password dari sebuah akun tercantum di beberapa database, sehingga jumlah keseluruhan bisa mengandung duplikasi.

Artinya, satu orang bisa saja memiliki dua akun internet dan password. Kedua akun tersebut kemudian bocor dan tercantum di salah satu dari 30 database.

Meski begitu, Petkauskas tidak dapat memastikan angka pasti jumlah password yang bocor. Namun, ia menegaskan bahwa kebocoran ini tetap berbahaya karena data yang beredar tergolong baru, bukan berasal dari insiden lama.

Baca Juga :  Yahoo dan OpenAI Bersaing Ketat Akuisisi Chrome?

“Ini bukan sekadar kebocoran data, ini adalah ‘senjata’ untuk eksploitasi massal. Dengan informasi ini, peretas bisa memiliki akses ke banyak informasi sensitif dan mencurinya untuk melakukan hal-hal yang tak baik,” jelas Petkauskas.

“Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah fakta bahwa ini merupakan kebocoran password terbesar dalam sejarah dengan data-data yang baru, bukan lama,” imbuh dia.

Petkauskas menjelaskan, data-data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, bukan hanya dari kebocoran di satu atau dua perusahaan. Beberapa di antaranya berasal dari malware, aplikasi pencuri kredensial (infostealer), serta database bocor lainnya yang tersebar di internet.

Selain password, informasi yang tersebar di database ini juga mencakup token, cookies, metadata, dan lainnya.

Dengan data tersebut, peretas dapat melakukan serangan credential stuffing, yaitu percobaan login berulang-ulang menggunakan kombinasi username dan password curian sampai masuk ke akun korban.

Baca Juga :  iOS 26: iPhone Apa Saja yang Kebagian? iPhone 11 Termasuk!

Setelah menguasai akun, peretas bisa menjual akun tersebut di internet, melakukan penipuan (phishing), menyebarkan malware atau ransomware, hingga melancarkan serangan siber ke target lain seperti kerabat atau perusahaan korban.

“Kebocoran password ini sangat berbahaya bagi pengguna, apalagi jika mereka hanya mengamankan akun mereka dengan kata sandi saja, tidak dengan fitur keamanan lain,” kata Petkauskas.

Sebagai langkah pencegahan, pengguna diimbau untuk memeriksa apakah password yang digunakan pernah terlibat dalam kebocoran data melalui situs HaveIBeenPwned. Di sana, pengguna bisa mengecek apakah kata sandi mereka termasuk dalam database yang bocor.

Selain itu, pengguna disarankan untuk mengganti password secara berkala dengan kombinasi unik dan sulit ditebak, serta mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti two-factor authentication (2FA), password manager, atau passkey berbasis data biometrik di perangkat.

Langkah-langkah tersebut penting dilakukan demi melindungi akun pribadi dari potensi pembobolan di tengah masifnya peredaran data curian di internet, dirangkum KompasTekno dari Cybernews, Senin (23/6/2025).

Berita Terkait

Harga Emas Antam Turun Rp 10.000 Menjadi Rp 1.932.000 Per Gram pada Hari Ini (24/6)
Proyeksi Harga Emas di Tengah Tekanan Geopolitik & Kebijakan The Fed yang Hawkish
Pasar Bergejolak Lagi Tak Pupuskan Minat IPO di Lantai Bursa
IHSG Anjlok, Timur Tengah Memanas
Wall Street Hijau, Saham Tesla Terbang: Robotaxi Jadi Katalis?
MREI Bagi Dividen, Cek Jadwal dan Besarannya!
MIDI Kuartal I-2025 Kinclong, Cek Rekomendasi Sahamnya Sekarang!
Rupiah Tertekan Global, Diprediksi Melemah Lagi Selasa 24 Juni

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 09:27 WIB

Harga Emas Antam Turun Rp 10.000 Menjadi Rp 1.932.000 Per Gram pada Hari Ini (24/6)

Selasa, 24 Juni 2025 - 06:27 WIB

Pasar Bergejolak Lagi Tak Pupuskan Minat IPO di Lantai Bursa

Selasa, 24 Juni 2025 - 05:33 WIB

Password Google, FB, Apple, Bocor di Dunia Maya, Jumlahnya Dua Kali Populasi Manusia

Selasa, 24 Juni 2025 - 01:27 WIB

IHSG Anjlok, Timur Tengah Memanas

Senin, 23 Juni 2025 - 22:58 WIB

Wall Street Hijau, Saham Tesla Terbang: Robotaxi Jadi Katalis?

Berita Terbaru

entertainment

5 Lagu The Beatles Gubahan Paul McCartney yang Paling Kondang

Selasa, 24 Jun 2025 - 09:32 WIB

politics

Pernyataan Lengkap Trump soal Gencatan Iran dan Israel

Selasa, 24 Jun 2025 - 09:02 WIB

technology

2 Cara Hentikan SMS Spam Iklan Pinjol di HP Android

Selasa, 24 Jun 2025 - 08:57 WIB