FILM Panggil Aku Ayah, sebuah drama komedi yang mengharukan, berhasil menarik perhatian lebih dari 442.937 penonton pada hari kedelapan penayangannya di bioskop, Jumat, 15 Agustus 2025. Angka fantastis ini bukan satu-satunya pencapaian yang membanggakan; film ini juga mendapatkan apresiasi mendalam dari sutradara dan aktor pemeran film aslinya, Pawn, yang berasal dari Korea Selatan.
Pilihan Editor: Dari Horor Weapons sampai Zombie Keluarga Korea
Panggil Aku Ayah adalah karya yang digarap oleh sutradara Benni Setiawan dan diproduksi oleh Visinema Pictures. Sejak tayang perdana pada Kamis, 7 Agustus 2025, film ini telah menjadi sorotan sebagai adaptasi dari film box office produksi CJ ENM Korea Selatan yang berjudul Pawn (2020).
Apresiasi dari Sutradara dan Pemain Film Pawn
Kang Dae Kyu, sutradara asli film Pawn, mengungkapkan rasa senangnya atas adaptasi filmnya ke dalam versi Indonesia. Ia secara khusus memuji kemampuan akting para pemain utamanya, yakni Ringgo Agus Rahman, Boris Bokir, dan Myesha Lin. “Fokusnya luar biasa, kemampuannya mampu menghadirkan momen penuh ketulusan. Ini akan menjadi hadiah bagi keluarga Indonesia,” tutur Kang Dae Kyu, menggambarkan kekagumannya terhadap performa para pemeran Panggil Aku Ayah.
Film Panggil Aku Ayah dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman, Boris Bokir, dan Myesha Lin. Dok. Visinema Studios
Aktris cilik Park Soi, yang memerankan karakter Seung Yi kecil di film Pawn, turut memberikan apresiasi khusus bagi Myesha Lin, pemeran Seung Yi versi Indonesia yang dalam film Panggil Aku Ayah bernama Intan atau Pacil. Menurut Park Soi, penampilan Myesha Lin sangatlah menggemaskan dan memukau. “Dengan cerita yang disesuaikan dengan budaya Indonesia, dan dihidupkan oleh penampilan luar biasa dari para aktor hebat, saya sangat yakin film ini akan membawa kebahagiaan besar dan menyentuh hati penonton Indonesia,” ujar Park Soi penuh keyakinan.
Antusiasme serupa juga disampaikan oleh Shon Joo Yeon, penulis asli naskah film Pawn. Ia merasa gembira dan antusias melihat kembali kisahnya dihidupkan lewat Panggil Aku Ayah. Baginya, meskipun dibalut dengan nilai dan budaya Indonesia, pesan universal tentang kasih sayang dan emosi yang mendalam tetap berhasil tersampaikan dan menyentuh hati. “Berkat arahan sutradara yang lembut dan aktor yang tulus dan menyentuh, saya kembali meneteskan air mata. Saya diingatkan bahwa di mana pun kita berada di dunia ini, meskipun negara, budaya dan bahasanya berbeda, pesan tentang cinta dan emosi tetap menyentuh hati,” ungkap Shon Joo Yeon, menegaskan kekuatan narasi yang melampaui batas geografis.
Sinopsis Panggil Aku Ayah
Kehangatan dan kedalaman emosi yang dipuji para kreator aslinya terangkum apik dalam alur cerita Panggil Aku Ayah. Film ini mengisahkan dinamika tak terduga antara dua penagih utang berhati baik, Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan Tatang (Boris Bokir), dengan seorang anak bernama Intan (Myesha Lin). Intan awalnya hanya dijadikan jaminan utang oleh sang ibu, Rossa (Sita Nursanti), sebelum kemudian ditinggalkan untuk bekerja sebagai TKI di luar negeri.
Dari hubungan yang awalnya hanya sebatas kewajiban dan terkesan kaku, secara bertahap ikatan kekeluargaan yang tulus tumbuh hangat, dibumbui dengan momen-momen kocak dan penuh rasa. Melalui petualangan mereka dan kehangatan yang perlahan tumbuh, Panggil Aku Ayah berhasil mengajak penonton untuk menyelami makna keluarga sejati, yang dibentuk oleh kasih sayang dan bukan semata-mata garis keturunan.
Pilihan Editor: 11 Film Indonesia yang Tayang di Bioskop Agustus 2025