Panduan Lengkap Wisatawan: Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum ke Vatikan

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Konklaf pemilihan Paus baru untuk menggantikan Paus Fransiskus akan dimulai pada 7 Mei 2025 di Kapel Sistina, Vatikan. Peristiwa ini merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Katolik di seluruh dunia. Banyak yang ingin menyaksikan langsung proses pemilihan, meskipun konklaf berlangsung tertutup dan sangat rahasia.

Berdasarkan laporan Forbes, pemesanan tiket penerbangan menuju Roma untuk periode 5-14 Mei 2025 mengalami lonjakan signifikan. Sebagai contoh, peningkatan pemesanan dari Amerika Serikat mencapai lebih dari 345 persen, bahkan dari Meksiko meningkat hingga 1.000 persen.

Konklaf tahun ini bertepatan dengan Tahun Yubileum, yang menarik banyak peziarah dan wisatawan ke Vatikan. Ribuan orang akan memadati Lapangan Santo Petrus untuk menyaksikan ritual sakral ini hingga munculnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina, pertanda terpilihnya Paus baru.

Proses Pemilihan Paus

Konklaf, proses pemilihan Paus yang telah berlangsung sejak Abad Pertengahan, hanya melibatkan kardinal berusia di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara secara rahasia. Pada tahun 2025, 133 kardinal akan berkumpul di Kapel Sistina, tempat berlangsungnya konklaf sejak abad ke-15. Selama proses berlangsung, para kardinal akan menginap di Domus Sanctae Marthae, di selatan Basilika Santo Petrus, tempat kardinal senior akan mengumumkan terpilihnya Paus baru.

Baca Juga :  Update Surabaya Mei 2022: Informasi Penting Terkini

Walaupun berlangsung tertutup, konklaf menarik perhatian wisatawan yang ingin menyaksikan asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Asap hitam menandakan belum terpilihnya Paus baru karena belum ada kandidat yang memperoleh dua pertiga suara. Sebaliknya, asap putih menandakan telah terpilihnya Paus baru, yang akan disambut gembira oleh umat Katolik di seluruh dunia.

Mengutip History, sebelum tahun 1958, asap putih dihasilkan dari pembakaran surat suara bersama jerami basah. Namun, metode ini sering menghasilkan asap abu-abu yang sulit diinterpretasi. Sejak 1963, bahan kimia khusus ditambahkan untuk menghasilkan warna asap yang jelas: klorat kalium, laktosa, dan kolofonium untuk asap putih; serta perklorat kalium, antrasena, dan belerang untuk asap hitam.

Bersamaan dengan munculnya asap putih dan bunyi lonceng, kardinal senior akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumandangkan “Habemus Papam!” (Kita memiliki Paus!). Setelahnya, Paus baru akan menyapa umat yang telah menunggu dan memberikan berkat apostolik pertamanya.

Wisata di Vatikan selama Konklaf

Pengunjung dapat menunggu pengumuman Paus baru di Lapangan Santo Petrus, namun pihak berwenang Roma dan Vatikan akan membatasi atau menutup akses ke area tertentu, termasuk Kapel Sistina. Selama konklaf, akses ke Kapel Sistina akan ditutup demi keamanan dan kerahasiaan proses pemilihan.

Baca Juga :  Goa Harimau: Situs Sejarah dan Budaya Kaya, Usulan Cagar Budaya Nasional

Mengacu pada laporan ANSA, pengacau sinyal militer akan digunakan untuk mencegah gangguan komunikasi di sekitar Kapel Sistina. Pos pemeriksaan juga akan ditempatkan di beberapa titik Basilika Santo Petrus. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjaga integritas proses pemilihan Paus.

Namun, seperti yang tercatat dalam dokumentasi Boston, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas lain sambil menunggu Paus baru terpilih, seperti yang terjadi pada tahun 2013, misalnya berinteraksi dengan sesama pengunjung, membeli cendera mata, dan mengagumi fresko di langit-langit Gereja Santo Ignatius.

Bukan Sekadar Wisata Religi

Menyaksikan konklaf secara langsung merupakan pengalaman yang tak terlupakan, terutama bagi umat Katolik. Pengalaman ini bukan hanya perjalanan spiritual, tetapi juga kesempatan menyaksikan sejarah langsung dari jantung Gereja Katolik.

Konklaf bukan hanya pemilihan pemimpin gereja. Peristiwa ini juga menyatukan iman, harapan, dan melestarikan tradisi Katolik selama ribuan tahun.

MUHAMMAD RIFAN PRIANTOPilihan Editor: Siapa Pengganti Paus Fransiskus?

Berita Terkait

Konklaf Vatikan: Makna Asap Hitam Putih Penentu Paus Baru
BI Kalteng Meriahkan Festival Literasi Harati 2025 dengan Bedah Buku & Lomba
Wisata Sejarah Berbasis Digital, Wamenkomdigi: Silakan Dieksplor, Konsepnya Dipertajam
Kandidat Dirjen UNESCO Puji Kekayaan dan Keberagaman Budaya Indonesia
Kisah Haru Ibunda Luna Maya, Profil Desa Maya di Momen Siraman Putri Tersayang
Menelusuri Jejak Calcada Portuguesa: Dari Makau yang Eksotis Hingga Lisboa yang Klasik
Jadwal Lengkap Upacara Piodalan di Bali, Rabu 7 Mei: Lokasi & Informasi Detail
Anne Ratna Mustika: Profil Lengkap Mantan Istri Dedi Mulyadi & Kasus Kejari Purwakarta

Berita Terkait

Rabu, 7 Mei 2025 - 18:56 WIB

Konklaf Vatikan: Makna Asap Hitam Putih Penentu Paus Baru

Rabu, 7 Mei 2025 - 16:55 WIB

BI Kalteng Meriahkan Festival Literasi Harati 2025 dengan Bedah Buku & Lomba

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:03 WIB

Wisata Sejarah Berbasis Digital, Wamenkomdigi: Silakan Dieksplor, Konsepnya Dipertajam

Rabu, 7 Mei 2025 - 10:40 WIB

Kandidat Dirjen UNESCO Puji Kekayaan dan Keberagaman Budaya Indonesia

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:39 WIB

Panduan Lengkap Wisatawan: Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum ke Vatikan

Berita Terbaru

Education And Learning

Prabowo Ungkap Penyebab Keracunan MBG: Kebiasaan Cuci Tangan Siswa Jadi Sorotan

Rabu, 7 Mei 2025 - 22:32 WIB

Family And Relationships

Luna Maya dan Maxime Bouttier: Kisah Cinta dari Pasrah Menuju Pernikahan Impian

Rabu, 7 Mei 2025 - 22:27 WIB