Ragamutama.com – , Jakarta – PT Panasonic Manufacturing Indonesia memastikan keberlangsungan operasionalnya aman dari dampak rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diumumkan oleh perusahaan induknya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Vice President Director PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Daniel Suhardiman, menanggapi rencana PHK 10.000 karyawan secara bertahap oleh perusahaan induk. “PHK tidak akan terjadi di Indonesia,” tegas Daniel dalam keterangan tertulis pada Rabu, 14 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, berperan krusial sebagai pilar pertumbuhan ekonomi global. Pabrik Panasonic di Indonesia, menurut Daniel, berfungsi sebagai pusat ekspor ke lebih dari 80 negara, menunjukkan daya saing yang tinggi.
Lebih lanjut, Daniel menekankan kekuatan pasar domestik Indonesia yang signifikan, diperkuat oleh kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pemerintah.
“Kebijakan ini menjadi insentif bagi industri dalam negeri, termasuk Panasonic Indonesia, untuk terus meningkatkan investasi,” tambahnya.
Meskipun terbebas dari dampak PHK, Daniel mengakui rencana tersebut sebagai sinyal peringatan akan persaingan pasar yang semakin ketat. Ia menyoroti pentingnya inovasi dan transformasi agar industri dapat bertahan.
“Persaingan semakin ketat, transformasi dan inovasi menjadi kunci keberlangsungan, dan dukungan kebijakan pemerintah untuk mengamankan pasar domestik sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Senada dengan itu, President Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel (FSPPG), Djoko Wahyudi, menyatakan bahwa kelompok usaha Panasonic Gobel selalu melibatkan serikat pekerja secara aktif.
“Baik dalam hal hubungan industrial maupun perencanaan masa depan perusahaan. Kami juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia,” jelas Djoko.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga memberikan pernyataan resmi bahwa PHK global Panasonic Holdings Corp tidak akan memengaruhi operasional di Indonesia. Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, menegaskan posisi Indonesia sebagai basis produksi utama Panasonic di Asia Tenggara.
Pabrik-pabrik di Indonesia, lanjutnya, berperan sebagai pusat ekspor ke lebih dari 80 negara. “PHK di Panasonic Holdings tidak akan mengganggu operasional Panasonic di Indonesia,” ungkap Febri dalam keterangan tertulis pada Senin, 12 Mei 2025.
Namun, Febri mengakui adanya penurunan utilisasi industri elektronik, yang mencapai 50,64 persen pada kuartal I tahun 2025, jauh di bawah angka 75,6 persen sebelum pandemi Covid-19.
Kondisi ini, menurutnya, menjadi pengingat penting bagi seluruh pelaku industri dan karyawan untuk senantiasa beradaptasi. “Persaingan global di sektor elektronik semakin intensif,” pungkas Febri.
Han Revanda berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Gelombang PHK Diperkirakan Makin Tinggi. Apa Penyebabnya?