Ragamutama.com – JAKARTA — Kenangan Oscar Piastri di Grand Prix Miami sangat kontras. Sebagai debutan Formula Satu (F1) pada tahun 2023, ia terpuruk di barisan belakang, hampir menyentuh garis finis paling akhir. Namun, hanya dalam kurun waktu dua tahun, pembalap muda ini telah menjelma menjadi kekuatan dominan bersama McLaren Racing, meraih kemenangan gemilang di sirkuit yang sama. Wajar jika ia merefleksikan betapa jauh perjalanannya dari pengalaman debut yang kurang memuaskan.
“Sungguh luar biasa melihat semua kerja keras yang telah tercurah,” ungkap Piastri, mengomentari kemajuan pesat McLaren. “Saya masih ingat betul, dua tahun lalu di Miami, kami bisa dibilang tim paling lambat di lintasan. Kami bahkan sempat tertinggal dua kali. Sekarang, kami memenangi Grand Prix dengan selisih lebih dari 35 detik dari posisi ketiga. Ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras semua orang di tim.”
Kemenangan di Miami pada hari Senin (5/5/2025) dini hari WIB semakin mengukuhkan posisi Piastri dalam persaingan perebutan gelar juara F1 2025. Ini merupakan kemenangan keempatnya dari enam seri balapan yang telah dilalui musim ini.
Piastri juga mencatatkan rekor tiga kemenangan F1 berturut-turut untuk McLaren Racing. Bersama rekan setimnya, Lando Norris, mereka berupaya keras untuk menggulingkan dominasi juara bertahan empat kali dari Red Bull, Max Verstappen.
McLaren telah menunjukkan performa impresif di Miami dalam dua tahun terakhir. Musim lalu, Norris berhasil meraih kemenangan F1 pertamanya di sirkuit ini.
Piastri menjadi pembalap McLaren pertama dalam 28 tahun terakhir yang mampu memenangkan tiga balapan F1 secara beruntun. Mika Hakkinen mencapai prestasi serupa dengan kemenangan di penghujung musim 1997, yang kemudian dilanjutkan dengan kemenangan dalam dua balapan pertama tahun 1998.
Kemenangan ini memperlebar keunggulan Piastri atas Norris di klasemen pembalap menjadi 16 poin. Sementara itu, Verstappen tertinggal 32 poin dari Piastri.
Kemenangan Norris di Miami musim lalu mengakhiri dominasi Verstappen yang telah berlangsung selama dua tahun di lintasan sekitar Hard Rock Stadium. Norris juga berhasil memenangkan sprint race sehari sebelumnya. Meskipun Piastri tampil dominan, kemunculan *safety car* di saat-saat krusial menggagalkan peluangnya meraih kemenangan. Sementara itu, Verstappen berhasil merebut *pole position* pada babak kualifikasi.
Verstappen, yang baru saja mengumumkan kelahiran anak pertamanya pada Jumat pagi, bertekad untuk membantah anggapan bahwa menjadi seorang ayah akan membuatnya menjadi pembalap yang lebih konservatif. Hal ini ia buktikan dengan melesat jauh di awal balapan dan dengan agresif menahan tantangan Norris untuk mempertahankan posisinya di depan.
Red Bull dan McLaren terlibat dalam pertarungan sengit. Norris mencoba untuk menyalip pembalap Belanda itu, tetapi ia terpaksa keluar jalur dan kehilangan empat posisi. Norris menyatakan bahwa Verstappen telah memaksanya keluar jalur dan ia tidak punya pilihan lain selain menghindari tabrakan dengan tembok. Namun, F1 tidak mengambil tindakan apa pun terhadap Verstappen.
“Apa yang bisa saya katakan? Jika saya tidak melakukan apa-apa, orang-orang akan mengeluh. Jika saya melakukan sesuatu, orang-orang juga akan mengeluh,” kata Norris. “Tidak ada yang bisa memuaskan semua orang. Tapi, begitulah adanya dengan Max – selalu ada potensi tabrakan atau manuver menyalip yang berisiko.”
Verstappen tidak menyesali insiden tersebut dan bersikeras bahwa ia membalap sesuai aturan. “Maksud saya, saya tidak akan kehilangan apa pun, jadi saya juga ingin bersenang-senang di luar sana,” kata Verstappen, seraya menambahkan bahwa awal musim McLaren yang kuat “sama sekali tidak membuatnya frustrasi.”
“Kami di sini untuk menang dan hari ini kami tertinggal jauh dari itu, jadi itu tidak masalah,” tegas Verstappen.
Norris berhasil pulih dari insiden awal dan kembali ke barisan depan. Namun, sebelum itu, Piastri telah merebut kendali dari Verstappen pada putaran ke-14 dari total 57 putaran. McLaren telah memutuskan untuk mengizinkan Piastri dan Norris untuk saling berlomba secara bersih tanpa adanya perintah tim. Norris pun diberi kesempatan untuk menantang rekan setimnya dari Australia demi meraih kemenangan.
Pada putaran terakhir, Norris mampu memperkecil jarak, tetapi tidak pernah berhasil mengejar Piastri dan harus puas dengan posisi kedua, melengkapi finis 1-2 yang gemilang untuk McLaren. Keduanya bersaing ketat, dengan keunggulan hampir 40 detik atas George Russell dari Mercedes, yang finis ketiga.
Alex Albon dari Williams menempati posisi kelima, Kimi Antonelli dari Mercedes berada di posisi keenam, dan Charles Leclerc berada di posisi ketujuh setelah Ferrari memerintahkan Lewis Hamilton untuk memberikan posisinya kepada rekan setimnya di lap terakhir. Hamilton sendiri finis di posisi kedelapan.
Carlos Sainz Jr. berada di posisi kesembilan untuk Williams dan Yuki Tsunoda menempati posisi kesepuluh untuk Red Bull.
