Klub Daejeon JungKwanJang Red Sparks kini berada di titik awal, merancang ulang strategi dengan fokus utama pada kekuatan serangan.
Kehilangan Vanja Bukilic dan Megawati Hangestri Pertiwi, dua pilar utama di lini serang sayap, menjadi tantangan besar bagi Red Sparks.
Kedua pemain asing ini telah meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemar Red Sparks di Liga Voli Korea, berkat perjuangan gigih mereka hingga babak final.
Megawati, khususnya, memiliki dampak signifikan; kehadirannya sebagai opposite selama dua musim membawa Red Sparks meraih pencapaian yang telah lama dinantikan.
Pemain berusia 25 tahun ini berperan penting mengantarkan Red Sparks kembali ke babak playoff setelah penantian selama tujuh tahun pada musim 2023-2024.
Musim berikutnya, Megawati membantu Red Sparks mencapai babak final, pertama kalinya sejak 2011-2012, dan bertarung sengit hingga pertandingan kelima yang menentukan.
Performa impresif Megawati bersama Red Sparks adalah hasil dari persiapan yang cermat dan kerja sama tim yang sangat solid.
Terlebih lagi, ia didukung oleh setter berpengalaman, Yeum Hye-seon, yang memiliki segudang pengalaman di tim nasional voli putri Korea Selatan.
Namun, Red Sparks kini harus beradaptasi tanpa kehadiran Megawati.
Yolla Yuliana, dengan Mentalitas Baja Seorang Pevoli Putri Indonesia, Membimbing Pemain Muda Popsivo, dan Mengejar Ambisi Juara Proliga Lainnya
Setelah Megawati memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak, Red Force menyambut Elisa Zanette dari Italia sebagai pengganti Megawati di posisi opposite.
Elisa Zanette terpilih oleh Red Sparks pada hari terakhir Try Out Pemain Asing KOVO 2025 yang berlangsung pada Sabtu (10/5/2025) di Istanbul, Turki. Red Sparks mendapatkan giliran memilih keempat.
Ko Hee-jin mengungkapkan kegembiraannya atas kedatangan pemain berusia 29 tahun tersebut.
“Saya senang bisa memilih pemain yang menurut saya adalah pilihan terbaik, meskipun kami berada di urutan terakhir dalam pemilihan,” ujar Ko Hee-jin seperti dilansir RAGAMUTAMA.COM dari TheSportTimes.
“Saya merasakan campuran antara kegembiraan dan kelelahan setiap kali menghadiri Try Out, tetapi saya senang acaranya berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Zanette menghadapi tugas berat untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Megawati.
Musim lalu, Megatron menjadi pemain dengan efektivitas serangan bola terbaik di babak reguler.
Dalam hal mencetak poin, Megawati juga tampil memukau hingga menduduki peringkat ke-3 dalam daftar top skor musim reguler dan memimpin pada babak final.
Situasi serupa sebenarnya pernah dialami Megawati saat pertama kali bergabung dengan tim.
Megawati menggantikan Elizabet Inneh, opposite Red Sparks yang merupakan pencetak poin terbanyak pada musim reguler Liga Voli Korea 2022-2023.
Selain itu, Megawati berasal dari Asia, sementara tim-tim Liga Voli Korea biasanya mencari penyerang dari Eropa, Amerika, dan Afrika karena keunggulan fisik mereka.
Sementara itu, muncul keraguan terhadap Zanette karena penampilannya yang kurang meyakinkan dalam sesi latihan tanding di Try Out pekan lalu.
Namun, Ko Hee-jin tetap optimis. Ia yakin telah membuat pilihan yang tepat.
“Saya mendengar bahwa Zanette tidak sebaik yang saya kira, tetapi secara pribadi saya tidak pernah berpikir demikian,” katanya.
“Saya puas dengan insting bola volinya, fisik, dan kepribadiannya.”
“Pemain-pemain Italia memiliki kemampuan yang luar biasa. Terutama Zanette, yang telah bermain di liga domestik selama 10 tahun.”
“Saya melihat dia masih memiliki kemampuan melompat yang baik.”
“Saya menonton videonya dan melihatnya bermain di Istanbul, dan dia terlihat lebih baik lagi,” tegas Ko Hee-jin.
Ko Hee-jin menyadari bahwa tim pelatih harus membangun kekompakan tim dengan dua spiker baru, Wipawee Srithong di posisi outside hitter dan Elisa Zanette sebagai opposite.
Yeum Hye-seon, serta dua middle blocker, Park Eun-jin dan Jung Ho-young, sebagai pemain inti, harus menjalin koneksi yang kuat di lapangan dengan dua pemain baru Red Sparks.
“Kami memiliki setter terbaik di tim kami. Hye-seon selalu memimpin dengan baik, jadi jika kami berlatih dengan benar, para pemain baru dan pemain lokal dapat bekerja sama,” kata Ko Hee-jin.
Liga Champions Bola Voli Asia 2025 – Doni Haryono Berjuang Menyelamatkan Reputasi ASEAN saat Menantang Yuji Nishida dan Rekan-rekannya di Perempat Final