OPEC Naikkan Produksi: Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok?

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 28 Mei 2025 - 02:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com HOUSTON. Harga minyak mengalami penurunan sebesar 1,5% pada hari Selasa (27/5). Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan, menyusul adanya kemajuan antara delegasi Iran dan AS terkait dengan rencana OPEC+ untuk meningkatkan volume produksi.

Berdasarkan data dari Trading Economics, Selasa (27/5) pukul 23.00 WIB, harga minyak mentah Brent tercatat merosot 1,08% ke level US$ 63,831 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sekitar 1,43%, berada di angka $60,640 per barel.

OPEC+ diperkirakan akan menyetujui peningkatan produksi minyak yang lebih cepat untuk bulan Juli mendatang. Sementara itu, delegasi dari Iran dan AS telah menuntaskan putaran kelima perundingan di Roma pada pekan lalu.

Baca Juga :  Gak Sekadar Hobi, 5 Peluang Bisnis Tanaman Ini Bisa Jadi Cuan!

Harga Minyak Stabil Jelang Pertemuan OPEC+ Selasa (27/5), WTI ke US$ 61,20 per Barel

Menurut sumber-sumber yang memiliki pengetahuan tentang pertemuan tersebut, ada indikasi kemajuan terbatas yang telah dicapai. Hal ini terutama terkait dengan poin-poin ketidaksepakatan yang sebelumnya sulit diatasi, khususnya mengenai isu pengayaan uranium oleh Iran.

Apabila pembicaraan nuklir antara AS dan Iran mengalami kegagalan, konsekuensinya bisa berupa kelanjutan sanksi terhadap Iran, yang pada gilirannya akan membatasi pasokan minyak dari Iran. Sebaliknya, setiap resolusi positif dapat berpotensi menambah pasokan minyak Iran ke pasar global.

Baca Juga :  Apa Efek Tuntutan THR Pengemudi Ojol ke Prospek Saham GOTO?

Selain itu, keputusan Presiden AS saat itu, Donald Trump, untuk memperpanjang pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa hingga tanggal 9 Juli, telah meredakan kekhawatiran langsung mengenai tarif yang berpotensi menekan permintaan bahan bakar.

Sebagai bukti, Wall Street menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi pada hari Selasa, sebagai respons terhadap penangguhan perdagangan oleh Trump. Analis dari UBS, Giovanni Staunovo, menyatakan bahwa hal itu meredakan kekhawatiran terkait perdagangan. Namun, kenaikan harga masih terbatas sampai ada kejelasan mengenai keputusan yang akan diambil oleh OPEC+ pada hari Sabtu.

Berita Terkait

Begini Dampak Bagi Pemegang Saham Bila Sritex Kena Delisting
Emiten Batubara Mulai Ekspansi ke Tambang Mineral, Begini Prospek Sahamnya
Sri Mulyani: Pajak Optimal dengan Sistem Data Otomatis!
Booking Hotel Bali Makin Singkat: Wisatawan Berubah?
Timor Leste Jadi Pintu Ekspor ke AS? Kadin Bahas Peluang!
Stock Split 15 Juli 2025, Harga Saham Orang Terkaya Indonesia Ini Akan Dipecah 1:10
Bara Makmur Abadi Lepas Saham TOBA: Ada Apa?
Fikih Finance – Berita Terkini

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 09:41 WIB

Begini Dampak Bagi Pemegang Saham Bila Sritex Kena Delisting

Minggu, 13 Juli 2025 - 09:29 WIB

Emiten Batubara Mulai Ekspansi ke Tambang Mineral, Begini Prospek Sahamnya

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:35 WIB

Sri Mulyani: Pajak Optimal dengan Sistem Data Otomatis!

Sabtu, 12 Juli 2025 - 20:41 WIB

Booking Hotel Bali Makin Singkat: Wisatawan Berubah?

Sabtu, 12 Juli 2025 - 15:53 WIB

Timor Leste Jadi Pintu Ekspor ke AS? Kadin Bahas Peluang!

Berita Terbaru

technology

Apple Akan Rilis iPhone 17e Awal 2026, Begini Bocorannya

Minggu, 13 Jul 2025 - 11:04 WIB

sports

Harga Mees Hilgers Turun Drastis, Lebih Murah dari Sepatu

Minggu, 13 Jul 2025 - 10:40 WIB

Public Safety And Emergencies

Polri Gelar Operasi Patuh Jaya 14-27 Juli 2025: Untuk Ciptakan Keselamatan dan Ketertiban

Minggu, 13 Jul 2025 - 10:22 WIB