Novo Nordisk Umumkan CEO Baru: Strategi Hadapi Sengitnya Pasar Obat Diet?

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 17 Mei 2025 - 15:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Sebuah kejutan terjadi di Novo Nordisk, perusahaan raksasa farmasi asal Denmark. Lars Fruergaard Jorgensen, CEO yang menjabat sejak 2017, mengakhiri masa kepemimpinannya pada Jumat (16/5/2025). Langkah ini dipicu oleh tekanan pasar yang semakin kuat dan performa perusahaan yang menurun di arena persaingan obat obesitas. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat reputasi Novo Nordisk sebagai perusahaan yang stabil dan jarang melakukan pergantian pucuk pimpinan secara mendadak.

Di bawah kepemimpinan Jorgensen, Novo Nordisk berhasil memantapkan posisinya sebagai pemimpin global dalam pengobatan diabetes dan penurunan berat badan, terutama berkat kesuksesan semaglutide. Akan tetapi, dominasi tersebut mulai tergerus oleh persaingan yang semakin sengit, terutama dari rival berat mereka, Eli Lilly.

Gelombang tekanan pasar mulai terasa sejak pertengahan 2024, yang mengakibatkan harga saham Novo Nordisk merosot tajam. Lebih dari 300 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp4,9 kuadriliun nilai pasar perusahaan lenyap. Jorgensen akan tetap berada di posisinya sementara waktu hingga penggantinya ditunjuk, demi memastikan transisi kepemimpinan berjalan mulus dan tanpa hambatan.

1. Persaingan yang Memanas di Pasar Obat Obesitas

Pasar obat penurun berat badan mengalami pertumbuhan yang sangat eksplosif. World Obesity Federation memperkirakan dampak ekonomi global obesitas akan mencapai angka fantastis, yaitu 4 triliun dolar AS (Rp65,9 kuadriliun) pada tahun 2035. Namun, di tengah potensi pasar yang sangat besar ini, Novo Nordisk justru berada di bawah tekanan berat setelah kehilangan sebagian pangsa pasarnya di AS kepada Eli Lilly.

Baca Juga :  BNI Dukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam Memperkuat Ekonomi Rakyat

Menurut Emily Field, seorang analis dari Barclays, “Perusahaan memerlukan pemimpin yang memiliki pemahaman lebih mendalam tentang dinamika pasar AS, karena kinerja mereka belum sekompetitif Lilly.”

Sejak Maret 2025, penjualan Zepbound, produk andalan Eli Lilly, telah berhasil melampaui penjualan Wegovy milik Novo Nordisk, dan selisih ini terus melebar dari waktu ke waktu.

Selain itu, Novo Nordisk juga terpaksa memangkas proyeksi pendapatan tahunannya sebagai akibat dari tekanan harga dan munculnya obat tiruan di pasar AS. Hasil uji klinis CagriSema yang kurang memuaskan juga semakin memperlemah posisi perusahaan dalam persaingan dengan para kompetitor utamanya, seperti yang dilansir oleh ABC News.

Berapa Harta Greg Abel yang Gantikan Warren Buffett Sebagai CEO?

Berapa Harta Greg Abel yang Gantikan Warren Buffett Sebagai CEO?

2. Dampak Terhadap Saham dan Peran Strategis Yayasan

Penurunan nilai saham yang mencapai 54 persen sejak Juni 2024 telah menggoyahkan kepercayaan para investor dan mendorong pemegang saham utama untuk mengambil tindakan tegas. Pada hari Jumat (16/5), harga saham perusahaan mengalami penurunan sebesar 5 persen di Kopenhagen dan 3 persen di AS.

“Keputusan ini mencerminkan langkah proaktif dari yayasan untuk memposisikan Novo Nordisk secara optimal di pasar GLP-1 dalam satu dekade mendatang,” ungkap perwakilan dari Danish Shareholders Association.

Novo Nordisk Foundation, yang memegang kendali atas 77 persen hak suara, mempercepat proses suksesi kepemimpinan sejak awal Mei. Langkah ini juga membuka peluang bagi Lars Rebien Sørensen, mantan CEO dan ketua yayasan, untuk kembali terlibat secara aktif dengan bergabung sebagai pengamat dewan dan merencanakan pencalonan resminya pada tahun 2026.

Baca Juga :  Jenis-jenis Tabung Gas Elpiji: Arti Warna, Bentuk dan Ukuran Volumenya

3. Pencarian Pemimpin Baru dan Arah Strategi Masa Depan

Saat ini, prioritas utama perusahaan adalah menemukan CEO baru yang tepat. Banyak analis menyarankan agar perusahaan mempertimbangkan kandidat dari luar Denmark, yang akan menjadi yang pertama dalam sejarah perusahaan. Langkah ini dianggap krusial untuk memperkuat posisi Novo Nordisk di pasar AS yang sangat kompetitif.

“Ini bukan hanya tentang mencari pengganti, tetapi tentang memilih pemimpin yang mampu menavigasi pasar global dengan lebih lincah dan efektif,” kata Mikael Bak, CEO Danish Shareholders’ Association.

Sejak didirikan 102 tahun lalu, Novo Nordisk selalu dipimpin oleh warga negara Denmark. Meskipun terjadi pergantian kepemimpinan, dewan direksi menegaskan bahwa strategi jangka panjang perusahaan akan tetap sama.

Fokus utama tetap pada upaya ekspansi produksi, termasuk akuisisi fasilitas Catalent, untuk mengatasi kendala pasokan Wegovy dan mempercepat proses distribusi global.

Tesla Bantah Isu Penggantian Elon Musk sebagai CEO

Tesla Bantah Isu Penggantian Elon Musk sebagai CEO

Berita Terkait

Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!
Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi
Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag
PBB Naik Bikin Gaduh? Ini Daftar Daerah yang Bergejolak!
BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI
UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!
Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!
Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:12 WIB

Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 02:22 WIB

Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:38 WIB

Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:14 WIB

PBB Naik Bikin Gaduh? Ini Daftar Daerah yang Bergejolak!

Senin, 11 Agustus 2025 - 23:20 WIB

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI

Berita Terbaru

politics

Korupsi Haji: KPK Buka Peluang Yaqut Jadi Tersangka?

Minggu, 17 Agu 2025 - 03:57 WIB