Nikkei Anjlok, Yen Menguat: Analisis dan Dampak untuk Investor

Avatar photo

- Penulis

Senin, 2 Juni 2025 - 15:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tekanan Perang Dagang dan Yen Kuat Hantam Nikkei 225 Jepang: Indeks Saham Anjlok 1,3%

Pada perdagangan Senin (2/6), indeks saham acuan Nikkei 225 Jepang ditutup anjlok signifikan, tertekan oleh gejolak kekhawatiran pasar terhadap eskalasi tensi dagang antara Amerika Serikat dan China, diperparah dengan penguatan nilai tukar yen yang membebani saham-saham eksportir. Indeks Nikkei, yang dilaporkan Reuters, merosot 1,3% ke level 37.470,67, sementara indeks Topix juga turut melemah 0,87% mencapai posisi 2.777,29.

Kecemasan yang melingkupi pasar ini tak lepas dari ketidakpastian seputar kebijakan tarif, demikian diungkapkan Shoichi Arisawa, General Manager Riset Investasi di IwaiCosmo Securities. Arisawa menambahkan, optimisme yang sempat membawa Nikkei menembus level psikologis 38.000 pada pekan sebelumnya kini telah sirna. Pemicu utama sentimen negatif ini adalah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang kembali menuding China melanggar kesepakatan perdagangan, sekaligus mengisyaratkan sikap yang lebih keras terhadap Beijing. Kendati Trump sempat menyatakan akan berkomunikasi langsung dengan Presiden China Xi Jinping, janji tersebut gagal meredakan ketegangan, dan pasar justru meresponsnya dengan kehati-hatian yang berujung pada pelemahan.

Baca Juga :  Investor di BEI Kini Bisa Transaksi Kontrak Berjangka Asing MSCI Hong Kong di BI

Selain tensi geopolitik, penguatan tajam mata uang yen juga turut membebani kinerja pasar saham Jepang. Pada perdagangan Senin, yen menguat 0,6% mencapai 143,15 per dolar AS, menyusul penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury yields) pada akhir pekan lalu. Fenomena penguatan yen ini secara langsung berdampak negatif pada saham-saham eksportir Jepang, karena secara efektif mengurangi nilai pendapatan yang diperoleh dari luar negeri ketika dikonversikan kembali ke mata uang domestik.

Dampak pelemahan ini sangat terasa di sektor-sektor kunci, terutama otomotif dan teknologi. Saham-saham raksasa otomotif seperti Toyota Motor dan Honda Motor masing-masing terkoreksi signifikan sebesar 2,82% dan 2,11%. Tak ketinggalan, sektor teknologi juga terpukul, dengan Advantest dan Tokyo Electron masing-masing anjlok 3,76% dan 1,72%. Secara keseluruhan, hanya lima dari 33 sub-indeks industri di Bursa Efek Tokyo yang berhasil mencatat performa positif. Sektor otomotif dan produsen ban menjadi yang paling terpukul, dengan penurunan masing-masing mencapai 2% dan 3,22%.

Baca Juga :  Erick Thohir & Dirut BEI Yakin Danantara Kerek Performa IHSG

Di tengah gelombang merah pasar, saham T&D Holdings muncul sebagai pengecualian yang menarik perhatian, melonjak 4% setelah beredar laporan mengenai akumulasi saham sebesar 4%-5% oleh seorang investor aktivis di perusahaan asuransi tersebut. Menatap ke depan, arah pergerakan pasar selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada pada akhir bulan ini, demikian disampaikan Arisawa. KTT tersebut diprediksi akan menjadi platform krusial bagi negosiasi perdagangan antara Jepang dan Amerika Serikat, yang berpotensi memberikan kejelasan atau justru menambah ketidakpastian bagi pasar global.

Berita Terkait

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III
BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas
Dolar AS Menguat! Sentimen The Fed Dorong Indeks Dolar ke 99
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar: Laba Bersih Melejit!
Saham Pilihan MNC Sekuritas Hari Ini: Potensi Cuan 31 Juli!

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:39 WIB

BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:50 WIB

IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:15 WIB

UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:31 WIB

BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas

Berita Terbaru

Uncategorized

Rekening Dormant Dibekukan? Ini Kata Kepala PPATK Soal Kontroversi!

Jumat, 1 Agu 2025 - 04:14 WIB

Uncategorized

Luis Diaz ke Bayern: 5 Alasan Tinggalkan Liverpool, Untungkah?

Jumat, 1 Agu 2025 - 03:53 WIB

sports

Tim Impian Ronaldo: Ada Casillas, Rooney, Siapa Lagi?

Jumat, 1 Agu 2025 - 02:15 WIB