Ragamutama.com – Pembalap andalan Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, tengah berjuang keras mengatasi masalah kepercayaan diri yang menghantuinya pasca insiden kecelakaan pada sesi sprint race MotoGP Prancis 2025.
Ajang sprint race bagi Francesco Bagnaia di gelaran MotoGP Prancis berantakan hanya dalam dua putaran awal dari total 13 lap yang dilombakan di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis, pada hari Sabtu, 10 Mei 2025.
Setelah mengalami kendala dengan ban depan selama sesi kualifikasi, sebenarnya perasaan sang Juara Dunia tiga kali cukup baik saat memulai sprint race.
Ia bahkan sudah menyusun rencana untuk mengejar para pembalap di depannya segera setelah menyelesaikan putaran pertama.
Beberapa titik pengereman di tikungan sudah ia tandai, namun malapetaka datang di awal putaran kedua.
MotoGP Prancis 2025 – Marc Marquez Sudah Beri Peringatan, Fabio Quartararo Bertekad Lebih Cerdas Usai Keterpurukan di Sprint Race
Bagnaia mengalami kecelakaan di Tikungan 3 dan terseret cukup jauh hingga ke area run-off.
Dalam kondisi tersebut, ia tak bisa berbuat banyak selain menerima kenyataan bahwa ia gagal menyelesaikan balapan dan pulang tanpa poin.
“Saya merasa sangat baik, saya merasa cepat, dan saya pikir saya bisa menyalip Alex Marquez di Tikungan 7,” ungkap Bagnaia, dikutip Bolasport dari Paddock-GP.
“Namun, di Tikungan 3, saya kehilangan kendali bagian depan tanpa adanya peringatan sama sekali. Ini sangat membuat frustrasi.”
“Padahal, saya merasa kami memiliki peluang untuk finis di posisi kedua,” imbuh murid Valentino Rossi tersebut.
Setelah kembali ke pit dan menganalisis data telemetri, Bagnaia semakin yakin bahwa tidak ada yang aneh dengan manuvernya.
“Saya memasuki tikungan lebih lambat dari biasanya, dengan kemiringan yang lebih rendah 5 derajat, dan saya tetap terjatuh,” kata Bagnaia dengan nada bingung.
“Soal strategi, tidak ada yang berubah dari saya, tetapi saya tidak memiliki cengkeraman sama sekali di bagian depan,” tegasnya.
Bagnaia jelas merasakan bahwa ia memiliki kecepatan dan tidak kalah dalam hal skill.
Namun, ada masalah nonteknis yang lebih serius yang tampaknya menjadi penyebab mengapa ia masih tampil kurang memuaskan sepanjang musim ini, yaitu kepercayaan diri.
Bagnaia merasa kehilangan feeling yang bagus dengan bagian depan motornya, sesuatu yang membuatnya hampir tak terkalahkan dalam tiga tahun terakhir.
Entah apa penyebabnya, Bagnaia masih belum menemukan solusi dan justru semakin terperangkap dalam krisis.
Kehadiran Marc Marquez di sisi garasi juga tidak banyak membantu.
Marquez membuat perbandingan performa kedua pembalap Ducati tampak timpang. Ia merebut puncak klasemen dengan 151 poin setelah memenangkan 9 balapan, dengan 6 di antaranya berkat catatan sapu bersih di Sprint.
Sementara itu, Bagnaia baru menang 1 kali dan berada di posisi ketiga dengan 120 poin. Selisih antara keduanya semakin melebar menjadi 31 poin.
“Tadi mungkin adalah balapan terbaik saya tahun ini dalam hal feeling. Namun, ya begitulah, semuanya berakhir di gravel,” keluh Bagnaia.
“Saya tahu saya kesulitan untuk mendorong diri saya sendiri musim ini. Saya cepat, tetapi saya tidak percaya diri,” ucapnya mengakui.
Kendati demikian, pembalap asal Chivasso, Italia, itu masih belum menyerah dan berusaha untuk tetap optimis untuk balapan hari Minggu.
“Kita lihat apakah kami bisa menargetkan podium. Kami harus bertahan di tiga lap pertama dan terutama di Tikungan 3.”
“Kecepatannya bagus, finis kedua mungkin saja, bahkan bisa saja lebih baik, tetapi kami harus bekerja keras sekarang,” tegas Bagnaia.
MotoGP Prancis 2025 – Dani Pedrosa Ungkap Teori Mengapa Francesco Bagnaia Sering Kalah dari Marc Marquez