Ragamutama.com – Dani Pedrosa, sosok penting di balik pengembangan motor KTM, memberikan pandangannya mengenai tantangan yang dihadapi Francesco Bagnaia, pembalap andalan tim Ducati di ajang MotoGP 2025.
Perjalanan Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 tampak penuh liku, terutama hingga berakhirnya seri ketujuh yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris, pada akhir pekan lalu.
Sang murid kebanggaan Valentino Rossi saat ini menjadi sorotan tajam, menyusul performanya yang dinilai kurang memuaskan jika dibandingkan dengan rekan setimnya, Marc Marquez.
Sebagai pendatang baru di Ducati, julukan “Baby Alien” tampaknya lebih mampu menunjukkan ketajamannya dibandingkan Bagnaia dalam meraih kemenangan, baik di sesi sprint maupun balapan utama (GP).
Dalam sesi balapan utama, Marc Marquez telah mengoleksi lima podium, termasuk tiga kemenangan, sementara Bagnaia baru mencatatkan empat podium dengan satu kemenangan.
Di sisi lain, pada sesi sprint atau balapan mini, Marquez jauh lebih dominan dibandingkan Bagnaia, dengan torehan tujuh podium dan enam kemenangan.
Kesulitan menemukan ritme yang tepat untuk melesat kencang dengan motor Desmosedici GP25 menjadi tantangan berat bagi pembalap berusia 28 tahun tersebut.
Kondisi inilah yang menarik perhatian Dani Pedrosa, yang saat ini berperan sebagai *test rider* atau pembalap penguji untuk tim Red Bull KTM.
Menurut Pedrosa, kesulitan yang dialami Bagnaia dalam tujuh seri yang telah berlangsung di MotoGP 2025 ini bukanlah disebabkan oleh kelemahan pada kemampuan teknisnya.
Karena 1 Alasan, Dani Pedrosa Bersedia Mengakui Marc Marquez sebagai Pembalap yang Sulit Ditaklukkan di MotoGP 2025
Alih-alih terpaku pada statistik performa di lintasan, Dani Pedrosa berpendapat bahwa Bagnaia saat ini tengah berjuang melawan masalah mental yang berdampak pada penurunan kinerjanya di trek.
Pembalap asal Italia tersebut kesulitan untuk mengimbangi dominasi Marc Marquez karena dinilai telah kehilangan *feeling* terhadap motornya sendiri.
“Mengingat apa yang kita lihat dan segala sesuatu yang terjadi dengan Bagnaia, saya akan berhenti terlalu fokus pada angka-angka, saya akan berhenti terpaku pada statistik dan hasil, dan saya akan benar-benar mulai melihat bagaimana *feeling*-nya dengan motor,” ungkap Pedrosa.
“Maksud saya, bagaimana sikapnya, bagaimana perasaannya saat mengendarai motornya,” imbuhnya, seperti yang dilansir RAGAMUTAMA.COM dari Motosan.
Lebih lanjut, Dani Pedrosa meyakini bahwa sikap dan reaksi Bagnaia akan berubah secara positif jika ia mampu memperbaiki performanya di lintasan secara bertahap.
“Begitu dia menemukan kembali *feeling* tersebut, sikapnya, dan segala sesuatunya dengan tim, dengan motornya, hasilnya pasti akan kembali membaik,” kata Pedrosa.
Di mata Dani Pedrosa, Bagnaia saat ini berada di titik terendah, dan bahkan berpotensi mengalami penurunan lebih lanjut mengingat kompetisi MotoGP 2025 masih menyisakan banyak seri.
Hal ini tercermin dari apa yang dialami oleh juara kelas utama musim 2022 dan 2023 tersebut saat membalap di Sirkuit Le Mans dalam seri GP Prancis.
Bagnaia menjadi satu-satunya pembalap yang berhasil finis, tetapi sayangnya gagal membawa pulang poin akibat situasi lomba yang rumit karena hujan.
Hasil kurang memuaskan juga berlanjut di GP Inggris, di mana ia mengalami kecelakaan dan tidak dapat melanjutkan balapan di sesi utama.
“Untuk saat ini, kita masih belum tahu kapan titik terendah yang dialami Bagnaia ini akan berakhir,” ujar Pedrosa.
“Kita melihat akhir pekan lalu di Le Mans, akhir pekan yang sangat buruk, dan kita pikir itu adalah yang terburuk.”
“Namun, hampir bisa dikatakan bahwa yang ini bahkan lebih buruk dari sebelumnya,” imbuhnya.
MotoGP Inggris Mengungkap Kelemahan Ducati karena Marc Marquez Kehilangan Ketajaman, Podium Pun Mustahil Tanpa Keberuntungan