Inter Milan tampil dengan gaya berbeda di final Liga Champions Eropa 2024-2025 melawan Paris Saint-Germain.
Runner-up Serie A ini memilih seragam ketiga mereka untuk laga puncak di Allianz Arena, Munich, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 WIB.
Seragam kuning keemasan dengan detail hitam dan celana pendek hitam ini jarang digunakan, menjadikannya pilihan unik untuk final bergengsi ini.
Ini merupakan penampilan perdana seragam ketiga Inter Milan di final Liga Champions, sebuah momen bersejarah bagi klub raksasa Italia ini.
Alasannya? Memastikan perbedaan visual yang jelas antara kedua tim di lapangan.
PSG, sebagai “home team”, akan mengenakan seragam kebesaran mereka: kaus biru tua bergaris putih dan merah dengan celana pendek biru tua.
Mantan Bomber PSG Lebih Jagokan Inter Milan di Final Liga Champions
Oleh karena itu, Inter Milan tak memakai seragam utama mereka yang bergaris hitam dan biru.
Padahal, pilihan lain tersedia: seragam kedua berwarna putih dengan detail biru, yang juga memberikan kontras visual dengan seragam PSG.
Awalnya, banyak prediksi Inter akan mengenakan seragam putih tersebut.
Lalu, mengapa pilihan jatuh pada seragam kuning keemasan?
Inter Milan memilihnya untuk tampil mencolok (eye-catching) di final Liga Champions.
Selain itu, terdapat perbedaan detail penempatan informasi pertandingan pada jersey. Pada jersey Inter, detail pertandingan tercetak di atas logo klub, dekat kerah.
Inter Milan Raih Rekor Pendapatan Usai Lolos ke Final Liga Champions
Sementara pada jersey PSG, detail pertandingan tercetak lebih rendah, kemungkinan karena pola coretan putih pada jersey tersebut.
Pertemuan Inter dan PSG di Liga Champions ini merupakan yang pertama kalinya.
Inter memulai musim dengan finis di posisi keempat klasemen liga.
Di babak 16 besar, mereka menang agregat 4-1 (2-0, 2-1) atas Feyenoord.
Di perempat final, Lautaro Martinez dan kawan-kawan menaklukkan Bayern Muenchen dengan agregat 4-3 (2-1, 2-2).
Kejutan terjadi di semifinal dengan menyingkirkan Barcelona lewat agregat 7-6 (3-3, 4-3).
Inter telah tiga kali menjuarai Liga Champions: musim 1963-64, 1964-65, dan 2009-10.
Musim lalu, perjalanan mereka terhenti di babak 16 besar, kalah adu penalti 2-3 dari Atletico Madrid setelah bermain imbang 2-2 hingga babak perpanjangan waktu.
Fans Inter Milan Menyesal Pulang Lebih Awal dan Melewatkan Comeback Dramatis Lawan Barcelona
Sementara PSG, mencapai final setelah finis di posisi ke-15 klasemen liga.
Posisi tersebut mengharuskan mereka menjalani play-off.
Menghadapi Brest, PSG menang telak 3-0 dan 7-0.
Babak 16 besar menjadi tantangan berat melawan Liverpool.
Setelah imbang agregat 1-1, PSG menang adu penalti 4-1.
Di semifinal, tim asuhan Luis Enrique menang agregat 3-1.
Kini, melawan Inter di final, akankah keberuntungan masih berpihak pada PSG untuk meraih gelar juara Liga Champions pertama mereka?
Atau, justru seragam kuning keemasan Inter yang akan membawa keberuntungan?
Sebagai informasi, Inter Milan tak terkalahkan saat mengenakan seragam ketiga mereka di Liga Champions musim ini.
Mereka mengalahkan Sparta Praha 1-0 pada Januari dan Feyenoord 2-0 di babak 16 besar Maret lalu.
Nerazzurri telah memenangi 13 dari 14 pertandingan mereka di kompetisi Eropa musim ini, hanya kalah 0-1 dari Bayer Leverkusen pada Desember 2024.