Ragamutama.com JAKARTA. Mind ID, sebagai BUMN holding Industri Pertambangan Indonesia, secara konsisten berupaya memperkuat tata kelola industri mineral timah di tingkat nasional. Direktur Utama Mind ID, Maroef Sjamsoeddin, menekankan betapa strategisnya posisi Indonesia dalam peta rantai pasok timah global, mengingat statusnya sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, bersanding dengan China dan Peru.
Dengan volume produksi timah yang signifikan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri ini secara berkelanjutan. Hal ini juga memungkinkan Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam dinamika rantai pasokan global.
Mind ID, sebagai holding yang menaungi PT Timah Tbk, terus berupaya melakukan penyempurnaan dan perbaikan tata kelola, baik di internal perusahaan maupun di seluruh entitas Grup Holding.
“Upaya penyempurnaan tata kelola timah yang lebih baik memerlukan koordinasi yang solid antar Kementerian dan Lembaga. Koordinasi ini penting untuk memformulasikan peraturan dan regulasi yang tepat, serta untuk mencapai tujuan hilirisasi komoditas timah di Indonesia,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (14/5).
Maroef meyakini bahwa perbaikan tata kelola dan regulasi timah nasional akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penguatan kinerja operasional, sekaligus meningkatkan kontribusi Grup Mind ID kepada negara.
Mind ID Gaet Danantara Garap Proyek Hilirisasi
Terlebih lagi, tren penguatan harga rata-rata timah dunia terus berlanjut, menjadi katalis positif bagi peningkatan kinerja PT Timah selama tahun 2024.
Harga timah dunia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari rata-rata US$ 26.583 per ton pada tahun 2023 menjadi rata-rata $31.164 per ton pada tahun 2024. Dampaknya, EBITDA Timah pada tahun 2024 melonjak sebesar 396% menjadi Rp2,71 triliun, dan laba bersih perusahaan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp1,19 triliun.
“Tata kelola dan regulasi yang baik adalah isu yang selalu menjadi fokus utama dalam pengelolaan sumber daya alam mineral yang kami kelola. Kami siap untuk berkolaborasi dan berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menggerakkan tata kelola pertambangan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan masa depan,” tegas Maroef.
Direktur Utama Timah, Restu Widiyantoro, menambahkan bahwa perusahaannya terus memperkuat penerapan good mining practice (GMP) dalam setiap tahapan kegiatan pertambangan timah, mulai dari kegiatan eksplorasi, penggalian, pengolahan, hingga reklamasi.
“Kami memastikan bahwa setiap kegiatan pertambangan dilengkapi dengan rencana kegiatan pasca tambang yang jelas, serta implementasi tata kelola yang baik. Dengan demikian, nilai manfaat dari timah dapat benar-benar dirasakan oleh seluruh negara dan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.