Ragamutama.com – , Jakarta – Mikhael Sinaga, seorang podcaster sekaligus sosok di balik kanal Sentana TV yang aktif di Youtube, memenuhi panggilan dari Kepolisian Daerah Metro Jaya hari ini. Kehadirannya terkait pemeriksaan atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang dialamatkan kepada mantan Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi.
“Pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya berlangsung dengan sangat profesional,” ungkap Michael kepada awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Rabu, 14 Mei 2025.
Kehadiran Mikhael ini merupakan respons terhadap panggilan kedua yang dilayangkan penyidik. Ia membantah anggapan bahwa ketidakhadirannya pada panggilan pertama, Senin, 12 Mei 2025, adalah disengaja. Ia menjelaskan bahwa dirinya telah menyampaikan pemberitahuan kepada penyidik mengenai ketidakmampuannya untuk hadir pada tanggal tersebut karena adanya agenda lain.
“Saya sudah memiliki janji lain pada hari itu, sehingga berhalangan hadir, bukan karena tidak ingin datang. Buktinya, saya hadir hari ini,” jelas Mikhael.
Selama proses pemeriksaan, Mikhael mengungkapkan bahwa dirinya menerima sejumlah pertanyaan dari penyidik. Pertanyaan tersebut terutama berfokus pada asal-usul dan pengelolaan kanal YouTube yang ia kelola, Sentana TV.
“Pertanyaan seputar siapa pengurus media ini, dan hal-hal terkait lainnya. Sebatas itu saja,” terangnya.
Mikhael menambahkan bahwa penyidik meminta klarifikasi terkait peristiwa yang dilaporkan oleh Jokowi dan terjadi pada tanggal 26 Maret 2025.
“Saya diundang untuk klarifikasi mengenai kejadian di Jakarta Selatan tanggal 26 Maret 2025. Saya kurang memahami peristiwa apa yang dimaksud,” ujar Michael.
Sebelumnya, Jokowi telah melaporkan lima orang atas tuduhan ijazah palsu yang diklaim berasal dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Kelima orang tersebut adalah Roy Suryo, Rismon Sianipar, dokter Tifauzia Tyassuma, Riza Fadillah, dan seorang lainnya dengan inisial K.
Sebagai bagian dari penyelidikan kasus ini, Polda Metro Jaya telah memanggil beberapa saksi. Di antara mereka terdapat anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), yaitu Damai Hari Lubis, Kurnia, dan Rustam Effendi.
Selain Mikhael, beberapa saksi lain juga sempat absen pada panggilan pertama. Mereka termasuk Wakil Ketua Umum TPUA, Rizal Fadillah, yang berhalangan hadir karena sakit setelah mengalami kecelakaan, serta mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Polda Metro Jaya menegaskan bahwa kasus pencemaran nama baik dan fitnah yang dilaporkan oleh Jokowi ini masih dalam tahap penyelidikan.
Oyuk Ivani Siagian turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
