Mitra Keluarga (MIKA) Bakal Tebar Dividen Tunai Rp 43 per Saham: Laba Bersih Tahun Buku 2024 Melesat 25%!
JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) siap memanjakan para pemegang sahamnya dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp 43 per saham. Keputusan penting ini telah memperoleh persetujuan mutlak dari para pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MIKA yang digelar pada hari Rabu, 4 Juni 2025.
Jumlah dividen MIKA ini setara dengan rasio pembayaran dividen sekitar 52,2% dari total laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024. Performa keuangan MIKA memang patut diacungi jempol, di mana perseroan berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,14 triliun pada tahun 2024. Angka impresif ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 25,12% secara tahunan (YoY) dari laba bersih tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 916,65 miliar.
Sisa laba bersih setelah alokasi dividen akan dimanfaatkan untuk memperkuat struktur keuangan perseroan. Sebanyak Rp 11,46 miliar dialokasikan sebagai dana cadangan, sementara sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Mitra Keluarga.
Dibandingkan tahun sebelumnya, dividen yang akan dibagikan kali ini menunjukkan peningkatan yang menarik. Pada tahun 2024, MIKA membagikan dividen tunai atas laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 450 miliar atau setara dengan Rp 34 per saham. Ini menandakan komitmen perseroan dalam memberikan nilai lebih kepada investornya. Manajemen MIKA memastikan bahwa pembayaran dividen akan dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST, sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku.
Sentimen Positif dari Pasar dan Analis
Aksi korporasi pembagian dividen MIKA ini telah dinanti-nantikan pasar dan diperkirakan membawa sentimen positif bagi perseroan. Nafan Aji Gusta Utama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyoroti posisi MIKA dalam Indeks High Dividend 20, yang menunjukkan komitmen rutin perusahaan dalam membagikan dividen dengan jumlah yang menggiurkan.
Menurut Nafan, komitmen MIKA dalam meningkatkan pelayanan dan melakukan ekspansi bisnis dipercaya akan berdampak positif pada kinerja perseroan di masa mendatang. Terlebih, potensi ancaman kesehatan baru-baru ini kembali mengemuka, seperti peningkatan kasus COVID-19, yang dapat mendorong kinerja sektor kesehatan. Ia menambahkan, selama stabilitas pertumbuhan ekonomi domestik tetap terjaga, kinerja sektor kesehatan secara keseluruhan juga akan terus terdorong secara konstan.
Meski demikian, Nafan mengingatkan bahwa harga saham MIKA sudah naik cukup tinggi sejak awal tahun 2025. Saham MIKA tercatat parkir di level Rp 2.740 per saham pada penutupan perdagangan hari ini, dengan kenaikan 9,16% dalam sebulan terakhir dan 7,87% secara *year to date* (YTD). Oleh karena itu, Nafan merekomendasikan strategi *sell on strength* untuk saham MIKA.
Proyeksi dan Rekomendasi Analis Berbeda
Berbeda pandangan dengan Nafan, beberapa analis lain justru melihat peluang dari pergerakan saham MIKA. Muhammad Wafi, Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), mengamati saham MIKA bergerak di level *support* Rp 2.600 per saham dan *resistance* Rp 2.930 per saham. Menurutnya, terjadi koreksi teknikal untuk menguji *support* MA20 sekaligus *support bullish channel*-nya, dengan indikator RSI tercatat di angka 59 dan MACD Histo +7. Wafi merekomendasikan *buy on weakness* untuk MIKA, dengan target harga optimis di *resistance* Rp 2.930 per saham.
Senada, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melihat pergerakan saham MIKA berada di level *support* Rp 2.730 per saham dan *resistance* Rp 2.850 per saham. Herditya memberikan rekomendasi *trading buy* untuk MIKA, menargetkan harga di kisaran Rp 2.900 – Rp 2.950 per saham.